Page 06

2.1K 282 133
                                    

"Buka mulut mu!" Ujar Seokjin dan mungkin ini adalah yang ketiga kalinya di saat satu sendok bubur tertahan di udara sedari tadi, ketika Taehyung hanya menggeleng dengan mulut yang terkatup rapat.

"Kim... Jangan buat Hyeong marah." Ancam Seokjin dengan nada bicara yang justru melembut.

"Aku sudah kenyang, jika makan lagi perut ku bisa sakit." Ujar Taehyung membela diri.

"Baru makan empat sendok bagaimana mungkin bisa kenyang? Satu lagi!"

"Tidak mau, jika aku makan lagi perut ku bisa sakit."

"Siapa yang mengatakan hal konyol seperti itu pada mu? Sekarang cepat habiskan bubur mu dan istirahat."

"Berhenti memaksa ku, aku sudah kenyang."

Seokjin menghela napasnya di saat raut wajah nya berubah menjadi datar, dia pun kemudian menyuapkan bubur ke dalam mulutnya dengan sedikit kesal.

"Jika tidak makan kau tidak akan sembuh, dan jika kau tidak sembuh. Aku akan membawa mu ke Rumah Sakit."

Taehyung yang mendengar ancaman dari Seokjin pun menatap kesal ke arah sang kakak sebelum akhirnya bebaring dengan cepat dan menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut, membuat kunyahan Seokjin melambat sebelum akhirnya helaan napas beratnya yang kemudian terdengar mengiringi pergerakan nya yang menaruh mangkuk di tangan nya ke atas meja.

"Sini, biar Hyeong lihat. Masih demam atau tidak."

Seokjin menarik selimut yang menutupi kepala Taehyung, namun saat itu juga Taehyung semakin merapatkan selimutkan.

"Kim... Kau dengar Hyeong atau tidak? Kemarilah, jangan membuat Hyeong marah."

"Aku sudah sembuh." Ujar Taehyung dengan suara yang tersamarkan oleh selimut tebal yang menutupi tubuhnya.

"Tangan mu masih panas, bagaimana bisa kau bilang sudah sembuh."

Taehyung yang baru menyadari bahwa tangan nya berada di luar selimut pun segera menarik tangan nya, dan lagi Seokjin menghela napasnya. Dia kemudian beralih naik ke atas ranjang dan langsung memeluk tubuh adiknya yang terbalut selimut tebal.

"Kajja, kita ke Rumah Sakit."

Dari balik selimut Taehyung memukul Seokjin dan sempat membuat sang kakak terkejut karna dia memukul tepat di dagunya.

"Anak nakal, berhenti memukul ku."

Bukannya menurut, Taehyung justru kembali memukul Seokjin dan entah sengaja atau tidak kali ini pukulan ringan nya tersebut benar-benar mengenai wajah Seokjin dan membuat sang kakak sekilas mendongak sembari memegangi wajah nya.

"Kim, sudah ku bilang berhenti memukul wajah ku!"

Seketika Taehyung menyingkap selimutnya, namun entah karna hari itu memang bukanlah hari keberuntungan Seokjin atau apa, karna saat Taehyung menyibakkan selimutnya saat itu juga secara tak sengaja anak itu kembali memukul dagunya dengan lebih keras dan sempat membuatnya meringis kesakitan dan sedikit meringkuk.

"Aku tidak tahu di mana wajah Hyeong."

"Dasar anak nakal." Geram Seokjin dan di detik setelahnya terjadilah sedikit pergulatan antara kakak beradik tersebut yang di selingi oleh tawa yang sesekali terdengar keluar dari mulut si bungsu, dan keributan yang telah mereka buat pada akhirnya mengundang perhatian dari Boyoung yang kemudian membuka pintu kamar dan hanya bisa tersenyum sembari menggelengkan kepalanya ketika melihat putra sulungnya yang sudah tidak wajar melakukan hal tersebut di usia nya yang sekarang. Dia pun kembali menutup pintu dan membiarkan kedua Kim tersebut membuat sedikit kebisingan di dalam rumah besar mereka.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now