Page 17

1.4K 225 9
                                    

Waktu menunjukkan pukul 19:05, Seokjin membuka pintu kamar Taehyung menggunakan kunci cadangan karna jika sudah seperti itu sampai besok pagi pun adiknya tersebut tidak akan mau membukakan pintu untuk nya, dan pergerakan nya sempat terhenti ketika melihat sosok Taehyung yang tertidur dalam posisi tengkurap di atas ranjang tanpa melepas sepatu ataupun berganti baju.

Dia menghela napas pelan nya dan kemudian melangkah masuk, berjalan ke arah Taehyung dan berhenti tepat di sisi ranjang. Dia sedikit membungkukkan tubuhnya dan menyentuh puncak kepala Taehyung.

"Kim, kau tidur?"

Tak ada respon, Seokjin pun duduk di tepian ranjang dengan tangan yang sudah beralih pada bahu Taehyung. Di guncangnya dengan lembut bahu itu, mencoba untuk membangunkan si bungsu karna sudah waktunya untuk makan malam.

"Kim... Bangunlah! Jika ingin tidur kenapa tidak mandi dulu? Setidaknya ganti dulu baju mu."

Taehyung menunjukkan pergerakan, menandakan bahwa tidurnya telah terganggu oleh suara Seokjin. Dia memiringkan tubuhnya membelakangi Seokjin dan sedikit meringkuk, namun kakak nya tersebut kembali menguncang bahunya.

"Bangunlah! Sudah waktunya makan malam."

Dahi Taehyung mengernyit di saat matanya mencoba tertutup rapat, setidaknya ucapan kakaknya sedari tadi telah berhasil mengembalikan separuh kesadaran nya. Tak ingin tidur nya terganggu, dia pun dengan asal meraih selimutnya namun bukannya selimut yang ia ambil melainkan kemeja yang sebelumnya ia ambil dari kamar Seokjin dan langsung menggunakan nya untuk menutupi wajahnya.

"Hyeong berisik sekali sih." Gumamnya lirih dan membuat kedua alis Seokjin saling bertahutan.

"Cepat bangun! Tumben sekali kau tidur sesore ini."

"Aku mengantuk, pergilah!"

"Setidaknya, makanlah dulu sebelum tidur. Tidak baik tidur dalam keadaan perut kosong."

Taehyung tak lagi merespon ucapan Seokjin dan membuat sang kakak sempat terdiam, lagi pula tak biasanya anak itu tidur sesore ini. Dia kemudian mendaratkan telapak tangan nya pada bahu sang adik.

"Apa terjadi sesuatu di sekolah?"

Seokjin terdiam sepersekian detik, menunggu jawaban yang tak kunjung datang dan penantian nya berakhir setelah justru terdengar dengkuran halus yang kadang terdengar dan kadang menghilang seiring dengan suara napas Taehyung yang sedikit memberat.
Menyadari hal itupun dia menghela napasnya pelan, berpikir mungkin saja sang adik benar-benar lelah hari ini meski banyak hal yang ingin ia tanyakan. Tapi sepertinya dia harus menundanya sampai besok atau mungkin sampai nanti malam ketika sang adik terbangun dari tidurnya karna merasa lapar.

Dia kemudian beranjak berdiri, melepas kedua sepatu yang masih melekat pada kaki Taehyung dan menarik selimut dengan hati-hati hingga menutupi bahu Taehyung, di usapnya lembut kepala si bungsu sebelum ia meninggalkan kamar tersebut.

Setelah meninggalkan si bungsu yang terlelap, Seokjin menapakkan kakinya di lantai ruang makan dan segera menempati tempat duduk dimana dia biasa duduk. Sejenak mengarahkan pandangan nya ke sekeliling dan hanya mendapati punggung ibunya yang masih sibuk menyiapkan makan malam.

"Jangan banyak-banyak, kita hanya berdua." Tegurnya dan membuat Boyoung menoleh ke arahnya.

"Kau sudah di sini?"

"Appa tidak pulang, kita makan seadanya saja."

"Sebentar lagi Eomma selesai." Boyoung menyahuti dengan senyum hangatnya dan kembali memunggungi tempat Seokjin yang sudah menyibukkan diri dengan ponselnya.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now