Page 22

1.3K 208 24
                                    

    Rombongan Jusang Highschool telah sampai di penginapan dan satu persatu dari mereka mulai memasuki kamar mereka seseuai dengan intruksi yang telah di berikan, satu kamar berisi empat orang dengan masing masing kamar terdapat dua ranjang dan keberuntungan tampaknya berada pada kelompok Jimin yang memang sejak awal tidak ingin berjauhan dengan Taehyung dan selalu menggandengnya kemana-kemana dan karna jumlah murid laki laki yang ganjil kamar keduanya hanya di isi oleh tiga orang.

    "245,246,247,248." Mulut Jimin berkomat-kamit menyebutkan angka yang terdapat pada pintu kamar yang mereka lewati, sedangkan mereka sendiri menempai kamar 259. Dan dia yang menghitung, dia sendiri yang tidak sabaran dan segera menarik tangan Taehyung untuk berjalan lebih cepat dan meninggalkan satu teman mereka yang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

    "259." Cetus Jimin ketika langkah keduanya berhenti tepat di depan pintu kamar 259.

    "Mana kuncinya?" Ujarnya sembari menyodorkan tangan kosong nya pada Taehyung.

    "Aku tidak memilikinya." Jawab Taehyung.

    "Bukankah tadi kau yang menerima kuncinya?"

    "Sungjae mengambilnya dari ku."

    "Minggir" Seru teman sekamar mereka yang bernama Yook Sungjae yang merupakan cucu dari petinggi Jusang Highschool tapi meski begitu dia terkenal sebagai anak yang mudah bergaul dengan, bukan seperti tokoh arogan yang berada dalam serial televisi.

    Taehyung dan Jimin segera menyingkir dari pintu dan membiarkan Sungjae membuka pintu kamar mereka, namun tepat setelah kunci terbuka. Jimin segera menahan tangan Sungjae yang memegang knop pintu dan membua keduanya saling bertemu pandang penuh arti.

    "Mundur!" Gumam Jimin penuh penekanan.

    "Kau yang mundur!" Balas Sungjae dengan nada bicara yang sama sedangkan Taehyung yang berada di antara mereka seperti tengah menyaksikan film horror hanya dengan melihat bagaimana cara mereka menatap lawan bicara mereka, dan sepertinya kedua teman nya tersebut memang memiliki jalan pikiran yang sama.

    "Taehyung yang menerima kuncinya, jadi aku yang berhak masuk duluan." Ujar Jimin, memulai pertarungan perebutan pinu.

    "Aku yang susah susah membuka kunci nya, jadi aku yang berhak masuk duluan." Balas Sungjae.

    Keduanya saling beradu tatapan mata yang melebar dengan sedikit aksi saling mendorong, membuat Taehyung menggaruk kepalanya dengan dahi yang sekilas mengernyit. Di lihatnya lorong yang sebelumnya ramai berangsur sepi dan berarti tinggal mereka bertiga lah yang belum bisa masuk ke dalam kamar karna dua mahluk yang bersikap kekakak-kanakan tersebut.

    "Aku bilang Minggir."

    "Kau yang minggir."

    Taehyung yang tidak sabaran pun pada akhirnya mendorong kedua teman nya dan segera berlari masuk ke dalam, membuat kedua teman nya sempat terperangah sebelum akhirnya segera berlari menyusulnya. Sedangkan Taehyung yang sudah berada di dalam segera melemparkan kopernya ke atas ranjang beserta ubuhnya dalam posisi tengkurap dan dan menutup akses bagi siapapun untuk menempati nya.

    "Ini tempat ku." Serunya dan membuat kedua rekan nya tertegun ketika justru kalah cepat dari Taehyung.

    Taehyung kemudian berbalik dan sedikit menarik kopernya dengan senyum kemenangan nya karna tidak harus berbagi ranjang dengan siapapun. "Yang masuk duluan adalah Raja, jadi kalian berdua tidur di sana." Cetus nya dengan begitu ringan.

    "Mwo???"

    "Ya!!!" Teriak keduanya dalam waktu yang bersamaan dan saling bertemu pandang dengan raut wajah yang kesal sebelum akhirnya segera bergegas menaiki ranjang yang tersisa di sana, dan setelah nya terjadilah pergulatan di atas ranjang untuk mempertahankan kekuasaan.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora