Page 102

1.1K 154 41
                                    

    Hari berganti, Taehyung terbangun dari tidurnya setelah alarm ponselnya berbunyi. Dengan mata yang masih belum ingin terbuka, tangannya meraba tempat di mana ponselnya berada. Mematikan alarm dan melempar ponselnya ke arah samping sebelum kembali menaruh kepalanya yang sempat terangkat. Namun bunyi benturan benda keras membuatnya kembali mengangkat kepalanya.

    Wajah yang mengernyit itu semakin mengernyit ketika ia melihat orang lain di sampingnya. Dengan segera Taehyung bangkit dengan wajah yang panik setelah menyadari bahwa semalam ia tidur bersama Hoseok. Dan yang membuat Taehyung lebih panik lagi adalah suara benturan benda keras tadi disebabkan oleh ponselnya yang mengenai kening Hoseok. Beruntung pemuda itu tak terbangun.

    Taehyung dengan hati-hati mengambil ponselnya yang berada di depan wajah Hoseok yang kala itu menghadap ke arahnya. Setelahnya Taehyung pun turun dari ranjang dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Berniat melarikan diri setelah melakukan tindak kekerasan di pagi hari pada teman sekamarnya.

     Beberapa menit kemudian Taehyung keluar dengan mengenakan seragam lengkap, namun langkah pemuda itu terhenti di depan pintu ketika melihat Hoseok sudah terbangun. Tampak pemuda yang masih terduduk di atas ranjang itu mengusap keningnya yang sakit akibat ulah Taehyung.

    Taehyung terlihat sedikit gugup, berharap bahwa Hoseok tidak menyadari apa yang sebelumnya ia lakukan. Karena Hoseok tak kunjung menyadari kehadirannya, Taehyung pun memutuskan untuk menegur terlebih dulu.

    "Kau tidak pergi ke sekolah?"

    Hoseok segera menoleh dan mengikuti pergerakan Taehyung yang berjalan ke meja belajar. Taehyung lantas mendudukkan diri di kursi dan menghadap ke arah Hoseok.

    "Kau belum menjawab pertanyaanku."

     Hoseok terlihat bingung. "Aku ..."

    "Pergi saja. Jika terlalu banyak absen, tidak baik untuk nilaimu. Kita bisa berangkat bersama jika searah."

    Hoseok tampak mempertimbangkan sesuatu dan sepertinya ia lupa menurunkan tangannya dari kening. Membuat Taehyung berpikir bahwa keningnya benar-benar sakit.

    Taehyung kemudian bertanya dengan hati-hati, "keningmu kenapa?"

     Hoseok seperti tersadar dan segera menurunkan tangannya. "Tidak tahu, saat aku bangun tiba-tiba saja sakit."

    "Mungkin saja kepalamu terbentur saat kau tidur. Ya sudah, cepatlah mandi dan kita pergi sekolah."

    Taehyung berbalik menghadap meja belajar dan meraih ranselnya. Menukar beberapa buku kemarin dengan yang baru. Sedangkan Hoseok masih belum beranjak dari tempatnya dan tetap memperhatikan Taehyung.

    Hoseok sangat penasaran dengan Taehyung. Pemuda itu sakit, namun tidak terlihat seperti orang sakit meski memang kulitnya yang sedikit pucat. Sikap ramah pemuda itu membuat Hoseok ingin mengenal Taehyung lebih jauh lagi. Namun ketika ia mulai membuka tempat di hatinya, kenyataan bahwa Taehyung adalah adik biologis Daehyun, hal itu kembali melukainya.

    Taehyung tak sengaja melihat Hoseok dan tertegun. "Apa yang sedang kau lakukan?"

    "Tidak. Tapi ... bolehkah aku pergi ke sekolah?"

    "Kenapa tidak? Kau seorang pelajar, tentu saja kau harus pergi ke sekolah. Cepatlah mandi dan kita turun bersama."

    Hoseok bergegas turun dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Masih belum terbiasa dengan sikap Taehyung. Padahal yang selalu berada di pikirannya adalah Taehyung yang akan menendangnya keluar dari kamar, bukannya diperlakukan sebagai teman seperti ini.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang