Page 109

1K 145 38
                                    

Taehyung dan Hoseok saat ini tengah berada di dalam bus yang akan mengantar mereka ke pemberhentian yang berada di dekat rumah mereka. Sebelumnya keduanya tampak seperti seorang teman yang sangat akrab ketika membeli makanan ringan di kedai pinggir jalan, namun kini. Dalam perjalanan pulang, keduanya tampak seperti orang asing ketika tak ada pembicaraan di antara mereka.

Seperti biasa, Taehyung memilih kursi di dekat jendela dan membiarkan Hoseok duduk di sampingnya meski masih banyak kursi yang kosong di sana. Sampai di pemberhentian pertama, bus berhenti. Beberapa orang turun dan ada beberapa pula yang naik. Saat itu Hoseok menolehkan kepalanya ke arah Taehyung dan mendapati Taehyung yang masih melihat ke luar.

Hoseok kemudian memberanikan diri untuk menegur, "kau akan pergi?"

Taehyung menoleh dan lekas menyahut, "ke mana?"

"Bersama Daehyun Hyeong."

Taehyung sempat terdiam sebelum memberikan sebuah anggukan. "Jung Ssaem sudah memberitahumu?"

Hoseok mengangguk dan kembali menghadap ke depan. "Daehyun Hyeong adalah orang yang baik, tapi dia mudah terluka ... karena kau akan tinggal bersamanya, tolong jaga Daehyun Hyeong baik-baik. Sebagai gantinya, aku juga akan menjaga Seokjin Hyeong."

Seulas senyum terlihat di wajah Taehyung sebelum tangan pemuda itu dengan ringannya memukul kepala Hoseok tak terlalu keras. "Bodoh ... kenapa bicara seperti itu?"

Hoseok sedikit terkejut, bukan hanya karena Taehyung yang tiba-tiba memukulnya, tapi juga karena senyum di wajah Taehyung.

"Kenapa? Kau tidak terima aku memukulmu?"

"Kenapa kau memukulku?"

"Karena kau bodoh. Bagaimana bisa kau meminta orang sakit untuk menjaga Jung Ssaem."

Hoseok bingung harus merespon bagaimana, merasa takut jika apa yang akan dia katakan akan menyakiti hati Taehyung nantinya.

Dengan gugup pemuda itu lantas berbicara, "bukan begitu ... kau, menurutku kau adalah orang yang sangat keren."

"Tentu saja, aku memang dilahirkan untuk menjadi orang yang keren," sahut Taehyung dengan nada membanggakan diri.

Taehyung kemudian merangkul bahu Hoseok. "Kau ... dengarkan baik-baik. Sebentar lagi kita akan bertukar tempat. Kau adik Seokjin Hyeong, dan aku adik Jung Ssaem. Kita akan menjadi teman baik ... aku juga akan menjelaskan pada Jimin tentang situasi keluarga kita. Pokoknya setelah ini, kita semua akan hidup dengan damai."

Hoseok menatap ragu, mendengar perkataan Taehyung yang sepertinya begitu mudah untuk diucapkan. Melihat reaksi Hoseok, Taehyung menggunakan tangannya yang lain untuk memukul dada Hoseok.

"Sejak tadi hanya aku yang berbicara. Jika kau membosankan seperti ini, bagaimana bisa kita menjadi teman?" Taehyung menarik tangannya kembali.

"Kau mau menjadi temanku?"

Hoseok menyahut dengan canggung, "bukankah kita sudah berteman?"

Taehyung tersenyum lebih lebar. "Kau harus menjadi sedikit pintar jika ingin berteman denganku."

Taehyung menghela napas dan kembali menyandarkan kepalanya, menyisakan segaris senyum yang berhasil menarik perhatian Hoseok. Hoseok tidak tahu harus bersikap bagaimana. Taehyung menghadapi masalah mereka dengan begitu tenang dan dia berharap bisa menjadi seperti Taehyung suatu hari nanti.


°°°°

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, kedua pemuda itu pada akhirnya kembali ke rumah. Berjalan menyusuri ruang tamu, Taehyung menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Hoseok yang berjalan di belakangnya.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang