Page 60.

1.1K 163 3
                                    

Sejak terbangun dari tidurnya pagi tadi, Taehyung hanya berbaring dalam posisi tengkurap di atas ranjangnya. Merasa lemas untuk sekedar melakukan hal lain di saat ia masih merasa tidak nyaman dengan punggungnya, meski pada kenyataannya dia masih bisa berjalan ke sana kemari, dia lebih memilih tetap berbaring di tempat tidurnya.

Pintu kamarnya terbuka, dan sontak hal itu menarik perhatiannya. Dia bangkit dan segera menghadap ke pintu, menemukan Seokjin yang datang dengan membawa sebuah nampan yang terdapat satu mangkuk dan juga satu gelas air putih di atasnya. Sang kakak berjalan mendekat setelah menutup pintu.

"Hyeong tidak pergi ke Kantor?"

Seokjin menarik sudutnya menjadi seulas senyum tipis sebelum berucap, "Hyeong mendapatkan cuti beberapa hari." ucapnya dan menaruh nampan di tangannya ke atas nakas sebelum ia yang kemudian duduk di tepi ranjang.

"Jika itu karna aku, Hyeong tidak perlu melakukannya. Aku baik-baik saja, besok aku juga sudah bisa pergi ke Sekolah."

Seokjin menyibakkan rambut Taehyung yang menutupi keningnya beberapa kali sembari berucap, "kau tidak akan pergi ke Sekolah jika belum pulih."

"Aku sudah sering membolos, batasku hanya 60 kali. Jika aku membolos lebih dari itu, aku pasti harus mengulang semuanya dari awal."

Seokjin menarik kembali tangannya. "Kau kan membolos karna sakit. Jika mereka membuatmu mengulang kelas kembali, Hyeong akan minta Ayah untuk membeli Sekolah itu."

"Memangnya bisa?" ucap Taehyung dengan mata yang memicing.

"Tentu saja bisa!" sahut Seokjin dengan senyum lebarnya. Dia kemudian meraih mangkuk yang berisikan bubur dan juga sebuah sendok.

"Waktunya sarapan."

Wajah Taehyung mengernyit ketika melihat apa yang di bawakan oleh sang kakak. Dia pun melayangkan sebuah protes, "kenapa harus bubur?"

"Kenapa? Apa ada masalah?"

"Hyeong tahu aku sangat membenci itu... Lagi pula Dokter tidak mengatakan bahwa aku harus makan bubur."

"Jika bukan bubur, kau ingin makan apa? Hyeong memasakkan ini khusus untukmu."

"Sup rumput laut."

Dahi Seokjin mengernyit. "Siapa yang berulang tahun?"

"Apakah perlu seseorang berulang tahun terlebih dulu, baru boleh memakan Sup rumput laut?"

Senyum Seokjin melebar. Seperti nasehat Daehyun semalam, dia berusaha untuk tidak menunjukkan kesedihannya di hadapan Taehyung meski itu merupakan hal yang tidak mudah untuk di lakukan.

"Tidak. Tapi kau benar tidak mau mencoba ini?"

Taehyung menggeleng. Seokjin pun menghela napasnya dan mengembalikan mangkuk di tangannya ke atas nampan sebelum kembali menjatuhkan pandangannya kepada si bungsu.

"Semalam, Jung Ssaem datang kemari."

"Sungguh? Kenapa aku tidak tahu?" binar mata Taehyung seketika menunjukkan antusiasnya.

"Kau sudah tidur lebih dulu."

"Kenapa Hyeong tidak membangunkanku?" perkataan bernada kecewa yang membuat sang kakak kembali tersenyum.

"Dia mengatakan untuk tidak membangunkanmu, dia cukup lama berada di sini."

"Apa Jung Ssaem mengatakan sesuatu pada Hyeong."

"Dia berpesan, agar kau tidak pergi ke Sekolah untuk beberapa hari sampai kondisi fisikmu pulih."

"Kalian sama saja." kesal Taehyung dan membuat sang kakak sempat terkekeh.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang