Page 92.

1.2K 162 74
                                    

    Kelopak mata Taehyung terbuka. Di awali oleh napas singkat dan terdengar dalam, ingatannya menangkap ruangan di mana saat ini ia berada. Mengerjap beberapa kali, ingatannya kembali pada insiden sebelum ia tak sadarkan diri. Dia ingat bahwa ia jatuh dari tangga, dan sebelum ia mendarat di bawah tangga, kesadarannya sudah menghilang.

    Menoleh ke samping ketika instingnya mengatakan bahwa ada seseorang di sana. Taehyung menemukan Daehyun tidur di sampingnya. Berada di luar selimut dan menghadap ke arahnya. Pemuda itu meraba keningnya yang terasa sedikit sakit. Mungkin akibat terbentur tangga ketika ia jatuh, dan tanpa ia ketahui bahwa terdapat lebam di area keningnya yang terasa sakit.

    Merasa tenggorokannya kering. Taehyung perlahan bangkit dari tidurnya dan hendak turun dari ranjang. Namun saat itu Daehyun terbangun dan langsung menahan pergelangan tangannya, membuat keduanya saling bertemu pandang.

    "Kau ingin kemana?"

    "Aku ingin mengambil minum."

    "Biar Saem ambilkan, kau tetap di sini."

    Daehyun bangkit dari tidurnya dan segera keluar kamar untuk mengambilkan minum. Sedangkan Taehyung hanya duduk menunggu di atas ranjang. Di singkapnya selimut yang menutupi kakinya, dan saat itu bisa ia lihat memar di sekitar lututnya di saat ia yang memang memakai celana selutut.

    Lima menit kemudian, Daehyun kembali dengan membawa segelas air putih yang langsung ia berikan pada Taehyung sebelum ia yang duduk di tepi ranjang. Menghadap pemuda itu.

    "Kau merasa pusing?"

    "Sedikit." Taehyung menaruh gelas di tangannya ke atas nakas.

    "Kenapa bisa sampai jatuh? Kau ingin pergi kemana?"

    Wajah Taehyung terlihat gugup. Namun ia tidak boleh mengatakan bahwa ia baru saja berlari dari jalan raya. "Aku ingin pergi ke pantai, tapi tidak sengaja tersandung dan jatuh."

    "Kau harus lebih berhati-hati. Beruntung kau tidak terluka." Daehyun memegang area lutut Taehyung. "Apa ini masih sakit?"

    Taehyung menggeleng. "Tidak terlalu."

    "Ya sudah. Kalau begitu, kita turun ke bawah dan makan."

    Keduanya kemudian meninggalkan kamar dan turun ke bawah. Berjalan menuruni anak tangga, Daehyun sesekali memperhatikan cara berjalan Taehyung hingga ia yang kemudian menghentikan langkahnya di tengah tangga.

    "Kakimu sakit?"

    Taehyung dengan cepat menggeleng. "Hanya sedikit."

    "Naiklah ke punggung Saem."

    "Tidak, tidak ... aku bisa berjalan sendiri."

    "Jangan memaksakan diri, kau sedang sakit."

    Tak bisa lagi menyanggah. Taehyung lantas naik ke punggung Daehyun yang kemudian membawanya ke dapur, meski jarak antara dapur tidak begitu jauh.

    Siang itu, mereka melakukan sarapan yang tertunda dengan sedikit obrolan ringan seperti biasa. Dan seperti biasa pula, setelah selesai sarapan, keduanya akan duduk berdampingan di sofa ruang tamu. Daehyun yang membaca buku, dan Taehyung yang menonton televisi.

    Tawa ringan yang keluar dari mulut Taehyung saat itu berhasil menarik perhatian Daehyun. Di taruhnya buku itu di sampingnya sebelum perhatiannya jatuh pada wajah pemuda di sampingnya yang saat ini tengah tersenyum lebar.

    Tangan Daehyun kemudian terangkat dan mengusap bagian belakang kepala Taehyung yang sama sekali tak merasa terganggu, karena Daehyun pun juga sering melakukannya. Seulas senyum tipis kemudian terlihat di wajah Daehyun. Melengkapi tatapan sendunya.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang