Page 30.

1.6K 247 163
                                    

Pagi itu, Yoo Youngjae terlihat menapakkan kakinya di salah satu Rumah Sakit di Daerah Jeollanamdo setelah sebelumnya mendapatkan kabar bahwa Daehyun jatuh dari lereng dan baru di temukan tadi pagi setelah Jeon Ssaem melaporkan nya ke petugas keamanan Gunung Jiri.
Dengan langkah lebarnya yang terkesan terburu-buru, dia melangkahkan kakinya menghampiri bagian informasi.

"Permisi."

"Ada yang bisa ku bantu, Tuan?" Ujar seorang Perawat wanita yang duduk di balik meja.

"Pasien bernama Jung Daehyun, korban yang jatuh dari lereng Gunung Jiri pagi ini."

"Saat ini beliau masih berada di IGD." Ujar Perawat tersebut tanpa melihat data pasien terlebih dulu.

"Terimakasih." Youngjae sekilas menundukkan kepalanya dan kembali melanjutkan langkahnya.

Pintu kaca IGD terbuka secara otomatis ketika ia hendak masuk dan tepat setelah sampai di sana, langkahnya terhenti. Sejenak mengedarkan pandangan sebelum berjalan mendekati setiap pasien yang berada di sana.
Untuk beberapa waktu, dia membuka sedikit tirai putih yang menjadi sekat antar ruangan untuk memastikan keberadaan Daehyun, dan sebuah keberuntungan karna baru dua tirai yang ia buka. Dia menemukan sosok Daehyun yang menyerupai seseorang yang baru saja di pukuli.

Dia menyibakkan tirai dengan kasar lalu menutupnya kembali dari dalam, dan kedatangan nya tersebut berhasil mengalihkan perhatian tiga orang sekaligus karna tepat di samping ranjang Daehyun, di sanalah Taehyung dan Jeon Ssaem berada dan tirai yang menjadi sekat antar ranjang tidak di tutup.

"Kau sudah bosan hidup!" Sarkas Youngjae yang membuat Daehyun tertegun di saat keterkejutan terlihat di wajah Taehyung dan juga Jeon Ssaem.

"Baru datang sudah mengumpat ku, setidaknya tanyakan dulu kabar ku." Protes Daehyun dengan nada bicara yang terdengar begitu pasrah.

"Kau masih bisa bicara, itu berarti kau masih hidup dan baik-baik saja. Untuk apa aku menanyakan hal konyol seperti itu?"

Daehyun menghela napas beratnya dengan dahi yang sedikit mengernyit, dia kemudian menjatuhkan pandangan pada Jeon Ssaem yang tampak belum sembuh dari keterkejutan nya. Begitupun dengan Taehyung.

"Jeon Ssaem."

"Y-ye." Jawaban yang terkesan begitu gugup terlebih lagi saat tatapan mengintimidasi Youngjae jatuh padanya.

"Tolong tutup tirainya."

"Ah... Ye, ye."

Jeon Ssaem yang sebelumnya duduk di kursi tepat di samping ranjang Taehyung pun segera berdiri dan sekilas menunduk kepalanya ke arah Youngjae sebelum menutup tirai yang menjadi sekat antar ruang, dan sebelum tirai benar-benar tertutup. Seulas senyum tipis itu terlontar untuk Taehyung dan seketika lenyap tepat ketika ia mempertemukan kembali pandangan dengan saudara tirinya.

"Ini bukan rumah, bersikaplah lebih sopan lagi." Tegur Daehyun.

"Kau kira siapa yang perduli? Aku menyuruh mu kembali ke Seoul tapi kenapa kau malah memanjat Gunung? Kau tidak tahu bahwa Hoseok terus menunggu mu? Seharusnya kau memberi kabar jika tidak bisa datang."

Daehyun mengusap keningnya beberapa kali dengan raut wajah yang terlihat frustasi.

"Sekarang sudah mau mati baru ingat menelpon, kenapa kau diam saja?"

Semakin frustasi ketika semua orang yang berada di IGD sudah pasti mendengar ucapan Youngjae karna si Pengacara itu berbicara dengan sangat lantang, bahkan Jeon Ssaem saja sampai bergidik.

"Dia lebih parah dari pada kakak mu, Kim Taehyung." Ujar Jeon Ssaem dengan nada berbisik dan di tujukan pada Taehyung yang segera mengangguk dengan cepat.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now