Page 77 [Satu Langkah Mendekat].

1.1K 148 47
                                    

    Youngjae memasuki ruang makan di mana sudah ada ibunya dan juga Hoseok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Youngjae memasuki ruang makan di mana sudah ada ibunya dan juga Hoseok. Setelah sebelumnya ia mengambil Hoseok dari kamarnya, dia kembali ke kamarnya sendiri untuk mandi.

"Daehyun belum kemari?"

"Biar ibu panggilkan, kau sarapan lah terlebih dulu."

"Tidak perlu, jika dia lapar dia pasti kemari. Lebih baik kita sarapan sekarang." Youngjae menempati tempat duduk yang berseberangan dengan Hoseok hingga membuatnya mampu menangkap wajah murung Hoseok pagi itu.

"Eomma, berikan makan yang banyak untuk Hoseok kita."

Hoseok yang sedari tadi menatap piring kosongnya lantas mengangkat pandangannya dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, pagi itu dia melihat Youngjae tersenyum dengan sangat hangat padanya.

"Tentu saja, Hoseok kita harus makan yang banyak agar cepat sembuh." Jiyoung mengambil piring Hoseok dan mengisinya dengan nasi dan juga beberapa lauk.

"Jangan banyak-banyak, kalau aku gendut bagaimana?" mencoba untuk memberikan penghiburan bagi dirinya sendiri, Hoseok melontarkan kalimat bernada bercanda yang mampu menciptakan senyuman di balik duka yang masih menyelimuti keluarga mereka.

"Ini, makanlah. Kau harus menghabiskan semuanya." Jiyoung beralih mengambil piring kosong Youngjae.

"Youngjae Hyeong ingin pergi?"

Youngjae mengangguk. "Aku ada sedikit keperluan di luar."

"Persidangan?"

Youngjae hanya sekilas tersenyum, tampak ragu untuk memberitahu Hoseok tentang tempat yang akan ia tuju pagi itu, karena nyatanya dia tidaklah pergi ke Pengadilan melainkan ke Perusahaan mendiang ayah mereka.

"Sudah, kita makan dulu."

Menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab, Youngjae memerankan sosok ayah di meja makan pagi itu. Sesuatu yang sedikit asing bagi Hoseok, mengingat bahwa mereka selalu bertengkar setiap waktu. Namun pemuda itu mengerti alasan di balik sikap Youngjae pagi itu. Bahkan kakaknya sendiri tidak menyahut ketika ia melontarkan pertanyaan meski sang kakak sudah terjaga pagi tadi.

Selesai dengan sarapan, Youngjae berjalan menaiki anak tangga untuk kembali ke atas dan melihat kondisi Daehyun. Di bukanya pintu kamar sang kakak yang ternyata kosong. Youngjae pun berpindah ke kamar Hoseok dan setelah di buka, benar bahwa Daehyun masih berbaring dalam posisi miring yang sama sejak terkahir ia datang untuk membawa Hoseok sebelumnya.

Tanpa perlu khawatir jika Hoseok tiba-tiba datang ke sana, Youngjae menghampiri Daehyun tanpa menutup pintu terlebih dulu. Berhenti di samping ranjang, tatapan prihatin itu jatuh pada punggung Daehyun.

"Bangunlah, kita bicara sebentar."

Kelopak mata Daehyun perlahan terbuka, menunjukkan tatapan sayu yang terkesan kosong di saat pikirannya belum ingin membuat keputusan. Perlahan dia bangkit, terduduk di tempatnya dan sekilas bertemu pandang sebelum tatapannya yang terjatuh.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang