Page 108

686 131 10
                                    

Langit Seoul kembali kehilangan cahayanya, menyisakan langit gelap dengan ribuan bintang yang tersamarkan. Hoseok berdiri di depan kelasnya untuk menunggu Taehyung. Dan setelah beberapa saat menunggu, Taehyung keluar dari kelas bersama Jimin.

"Oh! Hoseok," tegur Jimin yang kemudian menghampiri Hoseok lebih dulu. "Mau pulang bersama?"

Bukannya menjawab, pandangan Hoseok justru tertuju pada Taehyung yang sampai di tempat keduanya. Hoseok kemudian berbicara pada Taehyung, "Jung Ssaem, ingin bicara denganmu."

Jimin menatap kedua pemuda itu bergantian, merasa ada sesuatu yang janggal di sana. Dia kemudian bertanya dengan hati-hati, "ada apa ini?"

"Pulanglah dulu," ucap Taehyung yang kemudian berbalik arah menuju unit kesehatan. Memicu rasa heran Jimin semakin besar.

"Ya! Kim Taehyung, kau bicara dengan siapa?" tegur Jimin. Tak mendapatkan jawaban, Jimin lantas kembali memandang Hoseok. "Mau pulang bersama?"

Hoseok menggeleng. "Aku akan menunggu Taehyung."

"Oh, ya sudah. Aku pulang dulu, sampai bertemu besok."

Jimin kemudian pergi. Namun setelah Jimin menghilang dari pandangannya, Hoseok melangkahkan kakinya ke arah Jimin pergi sebelumnya. Sedangkan Taehyung yang sudah berdiri di depan pintu unit kesehatan, terlihat ragu untuk membuka pintu di hadapannya. Sampai pintu di hadapannya itu terbuka dari dalam dan membuatnya berhadapan dengan Daehyun.

Dengan seulas senyum tipis, Daehyun menegur, "sejak kapan kau berdiri di sini?"

"Belum lama," sahut Taehyung dengan raut wajah yang tak menunjukkan perasaan apapun.

"Masuklah," mengurungkan niatnya, Daehyun membawa Taehyung masuk.

Keduanya kemudian duduk berdampingan di kursi panjang. Meski sikap Daehyun masih sama seperti biasa, namun perasaan canggung itu tiba-tiba dirasakan oleh Taehyung. Tak seperti Hoseok yang menghindari kontak mata dengan Daehyun, Taehyung justru dengan terang-terangan memandang Daehyun. Memperhatikan pria yang untuk kali pertama ia temui setelah identitas mereka terungkap.

Dengan segaris senyum yang tertahan di sudut bibirnya, Daehyun menegur, "kenapa? Kenapa melihatku seperti itu?"

Taehyung menggeleng. "Punggung Ssaem bagaimana?"

"Ssaem baik-baik saja, bagaimana kabarmu?"

"Baik. Aku ... sudah berteman dengan Hoseok."

Senyum Daehyun sedikit melebar. "Terima kasih. Kau sudah menjaganya dengan baik," Daehyun sejenak mengusap bagian belakang kepala Taehyung. "Ssaem minta maaf, semua pasti menjadi sulit untuk kalian."

"Atas nama Seokjin Hyeong, aku ingin meminta maaf pada Ssaem."

Daehyun menarik kembali tangannya, tak mempermasalahkan cara Taehyung memanggilnya. Meski pada kenyataannya Hoseok telah memanggil Seokjin dengan panggilan yang semestinya.

"Kau tidak perlu melakukannya. Ada hal yang ingin Ssaem sampaikan padamu."

"Tentang apa?"

"Setelah ini, mungkin semua akan menjadi lebih sulit dari sekarang. Maaf jika kami hanya akan membuat kalian terluka lagi," Daehyun meraih tangan Taehyung dan menggenggamnya. "Meski hanya sehari, bisakah kau pulang bersama Hyeong?"

Batin Taehyung tersentak dan sempat membuatnya terdiam untuk beberapa saat tanpa melepas pandangannya dari netra sayu milik Daehyun.

Daehyun kemudian menegur, "bisakah kau melakukan hal itu?"

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now