Page 67

997 142 7
                                    

    Kihyun kembali ke ruangannya, mengistirahatkan diri sejenak dari aktivitas hari itu. Dia kembali ke meja kerjanya untuk sekedar memeriksa beberapa berkas yang masih tergeletak di sana, namun ketika ia akan duduk, pergerakannya terhenti saat pandangannya menangkap benda asing di atas mejanya.

    Kihyun mengambil ponsel Daehyun dan memperhatikannya sejenak, merasa bahwa itu bukanlah miliknya namun tidak asing dengan ponsel tersebut. Dia pun menyalakan layar ponsel dan dia baru ingat bahwa ponsel tersebut adalah milik Daehyun ketika ia melihat foto Daehyun bersama dengan Pelajar SMA yang menjadi wallpaper layar ponsel.

    Merasa terkejut ketika terdapat tiga puluh lima panggilan tak terjawab dan semua berasal dari 'Pengacara Yoo', dan orang pertama yang muncul di benak Kihyun saat itu adalah Youngjae. Merasa sedikit tidak enak, Kihyun pun memutuskan untuk segera menemui Daehyun karna tidak mungkin Youngjae meneleponnya sebanyak itu jika tidak ada hal yang penting.

    Berjalan kembali ke arah Ruang Rawat Taehyung, Kihyun harus menunda sebentar istirahatnya. Dan saat hampir menjangkau Ruang Rawat Taehyung, saat itu kebetulan Daehyun juga keluar dari sana.

    "Daehyun Hyeong."

    Daehyun menoleh ke sumber suara dan memberikan seulas senyum tipis dalam langkahnya menghampiri Kihyun yang juga berjalan ke arahnya.

    "Ada apa?"

    "Ponselmu tertinggal di ruanganku." Kihyun menyodorkan ponsel di tangannya yang langsung di terima oleh Daehyun.

    "Ah... Pantas saja sejak tadi tidak ada, aku kira tertinggal di mana... Terima kasih."

    "Tapi sepertinya Youngjae memiliki kepentingan. Aku melihat dia mencoba menghubungimu berkali-kali."

    "Benarkah?"

    Daehyun lantas memeriksa ponselnya dan seketika dahinya mengernyit, merasa tak masuk akal dengan jumlah panggilan yang di lakukan oleh Youngjae.

    "Sepertinya dia memiliki sesuatu yang penting untuk di ucapkan."

    "Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya." gumam Daehyun, terdapat sedikit kekhawatiran dalam ucapannya. Dia pun memutuskan untuk melakukan panggilan balik kepada Youngjae, namun saat itu Youngjae sudah berada di lantai yang sama dengannya.

    "Ya!!!" bentakan penuh kemarahan itu seketika memenuhi lorong di mana Kihyun dan Daehyun berdiri saat ini, keduanya pun serempak menoleh ke sumber suara dan mendapati Youngjae datang dengan kemarahannya.

    "Bajingan kau!" satu umpatan di susul satu pukulan keras yang Youngjae hantamkan ke wajah Daehyun, sehingga membuat kakak tirinya tersebut limbung ke samping dengan ponsel yang terlempar dari tangannya. Kihyun yang melihatnya pun sama terkejutnya dengan Daehyun.

    Youngjae yang telah di kuasai oleh kemarahan pun kembali menarik Daehyun, mencengkram kerah baju kakak tirinya dan memojokkannya ke dinding.

    "Youngjae-ssi." tegur Kihyun hendak melerai keduanya, namun Daehyun dengan segera mengangkat tangannya ke udara sebagai peringatan agar ia tak mendekat.

    Sudut bibir Daehyun berdarah akibat pukulan dari Youngjae sebelumnya, namun dia masih bersikap tenang terlepas dari rasa keterkejutannya akan sikap Youngjae yang tiba-tiba berbuat anarkis padanya.

    "Kakak macam apa kau ini?" gumam Youngjae penuh penekanan, setidaknya logikanya masih bekerja dengan baik untuk tidak berteriak saat ia menyadari di mana ia berada sekarang.

    "Apa maksudmu?" Daehyun berujar dengan tenang namun dengan wajah yang serius.

    "Apa maksudmu? Hehh!" Youngjae menyunggingkan senyumnya, "kau tidak ingat bahwa kau masih memiliki adik?"

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now