"Aku pacarmu, tapi aku bukan prioritas mu."
-Anastasya
"Cinta dan sahabat adalah dua hal yang tidak bisa aku pilih."
-Farel Arega
#Rank 1 tersakiti (13-09-2021)
#Rank 1 sekolah (16-09-2021)
#Rank 1 sabar (09-10-2021)
#Rank 1 Tasya (09-10-2021)
#Rank...
Selamat malam semuanya... Ketemu lagi sama Tasya dan Farel.
Hayoo siapa yang nungguin cerita ini update? Jangan lupa vote dan komennya ya teman-teman yang budiman. Karena vote dan komen kalian adalah semangat aku buat nulis.
Jangan lupa untuk share dan rekomendasikan cerita ini ke teman-teman kalian agar semakin banyak yang suka sama cerita Farel dan Tasya.
Terimakasih and happy reading🖤
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Kini bukan hanya kepercayaan ku saja yang kau hancurkan, namun juga hati yang ikut kau patahkan." -Travma-
*****
"DIAM!!" Teriak Tasya.
Tanpa Bian dan Yola sadari kini Tasya sudah mengeluarkan air mata. Nafasnya tak beraturan menahan amarah di dalam dirinya.
"Tasya harus pergi!" ucap Tasya.
"Nggak!" Bian mencekal tangan Tasya.
"Abang gak izinin kamu keluar dari rumah ini!"
Yola menarik tangan Bian dari lengan Tasya.
"Lepasin dan biarin Tasya pergi!" ujar Yola.
Bian menepis tangan Yola."Nggak usah ikut campur!" desis Bian.
"Lo pergi aja Sya biar gue yang nahan abang lo," ujar Yola.
"Selangkah kamu berani keluar dari sini abang akan marah Tasya!"
Tasya menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kolam berenang. Tasya menoleh menatap Bian dengan mata sayu.
"Tasya bukan gak mau dengerin omongan Bang Bian tapi ini masalah perasaan Tasya bang. Maaf... Tasya harus pergi," lirih Tasya.
Tasya langsung pergi mengabaikan teriakan Bian yang memanggil namanya.
"Tasya!" teriak Bian namun tidak di gubris oleh Tasya.
Rahang Bian mengeras melihat Tasya pergi. Bian melarang Tasya pergi bukan karena ia tidak peduli dengan perasaan adiknya namun saat ini Tasya sedang di kuasai amarah. Bian takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan kepada Tasya apalagi ini sudah malam di tambah hujan yang sangat lebat di luar.
"PUAS LO?!" Bentak Bian menatap tajam Yola.
"Kalau lo mau ngasik informasi liat sikon! Kalau sampai terjadi sesuatu dengan Tasya, gue nggak akan pernah maafin lo!"
*****
"Makasih ya, Pak," ujar Tasya setelah menyodorkan uang lima puluh ribu kepada supir taxi.
