[27]TRAVMA

37.8K 3.3K 227
                                    

Holaa selamat malam semuanya...

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian di sini.

Jangan lupa share dan rekomendasikan cerita ini ke teman-teman kalian ya..

Dan satu lagi buat yang nungguin Tasya putus dari Farel atau mau ngeliat Farel menderita sabar ya nanti pasti ada. Ini masih belum masuk ke konflik utamanya ya teman-teman. Akan ada kejutan besar buat kalian nanti!

Aku akan usahain update cerita ini dua hari satu kali buat kalian jadi jangan lupa untuk vote dan komen ya...

Thanks and happy reading🖤

*****

Tasya berjalan gontai melewati koridor yang tampak ramai dengan siswa yang berlalu lalang. Tujuan Tasya saat ini adalah perpustakaan.

Namun saat Tasya hendak berbelok kearah perpustakaan tak sengaja ekor matanya melihat ada seseorang yang sedang di bully.

Tasya menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah tangga. Tasya memastikan pandangannya jika siswi yang sedang di bully itu adalah Stella.

Mata Tasya terbelalak sempurna saat pandangannya sama sekali tidak salah. Stella di bully lagi? Dengan cepat Tasya berlari kearah tangga menghampiri Stella dan dua siswi yang mem-bully nya.

"Lo itu cuma benalu di hidup Farel! Jauh-jauh gih sana!"

"Udah penyakitan, beban lagi!"

"Berhenti!"

Tasya datang untuk menengahi mereka bertiga.

"Kalian kenapa sih bullying? Kalau guru sampai tahu kalian bisa di keluarin dari sekolah!" ujar Tasya.

"Kenapa? Lo mau laporin kita ke guru? Harusnya lo ada di pihak kita Sya. Dia itu udah rebut Farel dari lo!" ucap salah satu siswi dengan nametag Sofia.

Sofia atau di kenal dengan Sofi adalah siswi yang terkenal tukang bullying. Setahu Tasya, Sofi memang suka dengan Farel namun Farel tidak pernah menanggapinya.

"G-gue gak ngerasa Stella rebut Farel dari gue. Mereka kan emang sahabatan dari kecil," bantah Tasya.

"Biarin aja, Sya. Biarin mereka puas bully gue," ujar Stella di balik punggung Tasya.

"Heh, Tasya! Lo gak usah munafik deh. Sok-sok an mau belain si Stella padahal lo mau cari muka kan sama Farel?!" sarkas teman Sofi.

"Lo pikir kita gak tau kemarin lo putus sama Farel gara-gara nih orang." Sofi tersenyum miring menatap Tasya.

Tasya menggeleng cepat, ia menatap Stella yang kini juga menatapnya.

"Lo putus sama Farel gara-gara gue, Sya?" tanya Stella lirih.

"N-nggak! Itu gak benar Stell. Aku putus gak ada sangkut pautnya sama kamu!" ujar Tasya panik.

Stella menatap mata Tasya sayu.

"Jadi ini alasan lo menghindari gue dan pindah tempat duduk?"

"N-nggak, Stell...."

"Udah, deh Sya lo gak usah munafik jadi cewek. Kalau emang gak suka sama Stella itu bilang!" kompor Sofi.

"Kalian gak usah kompor ya!" Tasya mendorong bahu Sofi.

Sungguh Tasya tidak enak hati dengan Stella. Pasti sekarang Stella berpikiran buruk tentangnya. Tasya sama sekali tidak membenci Stella hanya saja Tasya cemburu melihat kedekatan keduanya.

"Berani banget lo dorong gue!" ucap Sofi tidak terima dan langsung menjambak rambut Tasya.

Tasya juga tidak mau kalah, ia membalas jambakan sofi. Dan terjadilah aksi saling jambak antara Tasya dan Sofi.

Farel yang melihat pertengkaran itu langsung mendekati mereka. Bahkan siswa lain hanya menjadi penonton tanpa ada niat melerai mereka.

"Lepasin!"

Farel berusaha untuk melepaskan tangan Sofi dari rambut Tasya namun jambakan nya terlalu kuat.

"Dasar munafik lo!"

"Kalau ngomong jangan sembarangan!"

"Kalian apa-apaan sih! Ini sekolah bukan arena pertarungan!" Farel masih berusaha untuk melerai keduanya.

"Tasya lepaskan!"

Farel muak melihat keduanya tidak ada yang mau mengalah. Dengan kuat Farel menyentak tangan Sofi dari rambut Tasya namun tak sengaja tangan Farel mendorong Tasya hingga terhuyung ke belakang menabrak Stella.

Tasya tidak bisa menjaga keseimbangan badan membuatnya akan terjatuh. Saat Tasya akan memegang tangan Farel agar tidak terjatuh, justru Farel menggunakan tangannya untuk menahan tubuh Stella agar tidak ikut terjatuh bersamanya.

Dalam satu kedipan mata, Tasya bergelinding dari tangga hingga ke bawah. Hal itu berhasil membuat semua siswa terpekik.

"TASYA!!"

Mata Farel membulat sempurna melihat sang kekasih terjatuh dari tangga. Farel berlari menuruni tangga melihat keadaan Tasya.

Farel membalik tubuh Tasya. Betapa terkejutnya dia ketika melihat darah segar keluar dari kening Tasya.

Setengah sadar Tasya menatap Farel yang terlihat sangat panik. Tasya melirih kesakitan.

"F-farel...."

Farel menoleh kearah Stella yang memanggilnya lirih. Mata Farel kembali membulat melihat darah segar juga keluar dari hidung Stella.

Farel kembali menaruh kepala Tasya di lantai dan menghampiri Stella.

"S-sakit..." lirih Stella memegang lengan Farel sebagai tumpuhan agar tidak terjatuh.

"Kita ke rumah sakit sekarang!"

Tanpa banyak kata lagi Farel mengangkat tubuh Stella dan melewati Tasya begitu saja yang tergeletak di lantai.

"F-farel..." lirih Tasya saat Farel melewatinya begitu saja.

Dengan pandangan buram Tasya masih bisa melihat Farel pergi meninggalkannya.

"F-farel," panggil Tasya lemah.

Sebelum kehilangan kesadarannya, Tasya masih bisa melihat punggung Farel yang mulai menjauh bersamaan dengan kesadarannya yang mulai menghilang.

"Tasya!"

TRAVMA (Segera Terbit)Where stories live. Discover now