[25]TRAVMA

42.3K 3.1K 182
                                    

Holaa! Selamat malam semuanya..

Siapa nih yang udah nungguin TRAVMA update?

Maaf baru bisa update karena beberapa hari yang lalu lagi gak enak badan.

Buat yang udah kangen banget sama huru-hara Tasya dan Farel jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian ya!!

Thanks and happy reading🖤

*****

Dua hari telah berlalu ketika Farel pingsan di depan rumahnya. Jujur Tasya masih sangat khawatir dengan keadaan Farel saat ini.

Saat ini Tasya sedang menyibukkan diri dengan membaca buku di perpustakaan untuk mengalihkan pikiran tentang Farel. Namun konsentrasinya selalu saja terganggu karena memikirkannya.

Tasya berusaha untuk tidak mau tahu kabar Farel. Tasya ingin segara move on dan melupakan perasaannya untuk Farel.

"Tasya."

Tasya di kejutkan dengan kedatangan seorang gadis yang sangat ia kenali sosoknya. Dia adalah Stella Arga Pratiwi.

Stella duduk tepat di depan meja Tasya.

Tasya mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan kedatangan Stella yang tiba-tiba.

"Gue ganggu waktu lo gak?" tanya Stella sedikit ragu.

Semenjak Tasya menjauhinya, Stella menjadi sungkan untuk menyapa.

"Nggak kok. Kenapa?"

Tasya tersenyum hangat membuat perasaan Stella sedikit melega.

"Eum... F-farel sakit."

Senyum hangat di bibir Tasya kian memudar ketika nama Farel yang terucap. Tasya berusaha untuk mengontrol mimik wajahnya menjadi biasa saja.

"Aku tahu," jawab Tasya santai.

"Lo gak mau jenguk dia?"

Tasya menghela nafasnya sebentar lalu menggeleng pelan.

"Aku titip pesan aja ya. Bilang sama dia semoga cepat sembuh dan jangan lupa obatnya di minum."

"Kenapa lo gak bilang sendiri aja?"

"Aku gak mau lagi berurusan sama Farel dan aku gak mau tau lagi soal dia," ucap Tasya sungguh-sungguh.

"Dan... semoga kamu bisa ngerti."

"Tapi Farel butuh lo, Sya!"

Tasya mengentikan langkahnya sebelum benar-benar keluar dari perpustakaan.

Stella berdiri lalu berdiri di depan Tasya.

"Yang Farel butuhin itu lo Sya bukan obat atau pesan dari lo!" ujar Stella.

"Aku gak bisa Stell aku udah gak ada hubungan apa-apa lagi sama Farel. Aku mau move on!" ucap Tasya.

Stella mengeratkan pegangannya di kedua bahu Tasya.

"Gue tau kalian udah putus tapi gue mohon sama lo jenguk Farel di rumah sakit."

"Keadaan Farel melemah Sya, dia gak mau minum obatnya. Yang dia mau cuma kehadiran lo!" ucap Stella.

Tasya menunduk sedih, tidak menyangka jika Farel akan masuk rumah sakit. Ia pikir Farel hanya demam biasa dan akan sembuh dua atau tiga hari lagi.

"Kalian kenapa sih suka banget bikin aku menderita," lirih Tasya pelan.

Samar-samar Stella mendengar ucapan Tasya. Ia mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Maksud lo?"

TRAVMA (Segera Terbit)Where stories live. Discover now