#9

533 42 2
                                    

"Franc, kau belum menjawab pertanyaanku" ujar Dervla, tanpa melepaskan pandangannya, dari Franc.

Namun Franc tetap saja terdiam, dan berjalan mendekati Dervla, sehingga membuat Dervla, langsung berjalan mundur, dan menatap Franc, dengan tatapan yang penuh dengan ketakutan, seakan sedang berhadapan, dengan hantu.

Franc pun terus saja, berjalan mendekati Dervla, dan menatap gadis yang dicintainya itu, dengan tatapan, yang susah dimengerti.

Sedangkan Dervla, ia terus saja berjalan mundur. Tapi tiba-tiba, langkahnya langsung terhenti, saat punggungnya menabrak dinding.

"F-Franc, kenapa kau hanya diam saja?" tanya Dervla, dengan sedikit terbata-bata.

Tapi Franc tetap saja hanya terdiam, dan menumpu satu tangannya, pada dinding. Lalu ia mendekatkan wajahnya, pada wajahnya Dervla, dan menatapnya, dari jarak yang begitu dekat. Melihat hal tersebut, membuat Dervla langsung memejamkan kedua matanya, dengan begitu rapat.

"Satu alasan lainnya adalah, aku cemburu! Ya, aku sangat cemburu, saat melihatmu yang dekat, dengan Joe. Apalagi jika mengingat, ia berasal dari bangsa werewolf, yang sangat aku benci. Dan satu hal lagi, aku begitu takut, jika suatu saat, ia jatuh cinta padamu juga" ujar  Franc, sambil menatap Dervla, dengan dalam.

Mendengar apa yang baru saja Franc katakan, membuat Dervla langsung membuka kedua matanya, dan menatap, vampir yang dicintainya itu. Lalu ia berkata, "Maafkan aku Franc, seharusnya aku ingat, akan hal itu. Dan lagipula, pria mana yang tidak cemburu? Saat melihat, wanita yang dicintainya, sedang bersama dengan teman laki-lakinya, meskipun hanya sekedar mengobrol saja. Dan kalau pun, aku yang berada di posisi itu, maka aku juga akan cemburu".

Dengan kasar, Franc menghela nafasnya, sehingga membuat Dervla, dapat merasakan deru nafasnya, karena jarak wajah mereka, yang begitu dekat. Lalu ia menundukkan kepalanya, tanpa mengatakan apa-apa.

Perlahan, Dervla meraih wajahnya Franc, dan berkata, "Sekali lagi, maafkan aku Franc. Aku berjanji, tidak akan menemui Joe lagi".

Franc pun segera mengangkat kepalanya, dan menatap Dervla, namun kini, tatapannya berubah menjadi sayu, tidak seperti tadi, yang susah diartikan.

"Maafkan aku Dervla, jika aku sudah keras padamu. Karena akhir-akhir ini, aku sedang merasa tidak baik. Seperti yang kau tahu, aku baru saja kehilangan kakakku, yang kini entah berada di mana. Dan, aku juga tak mau, jika harus kehilangan dirimu. Karena dirimu lah, satu-satunya orang yang kucintai. Dan hanya dirimu lah, satu-satunya teman hidup, yang ku punya saat ini" tuturnya.

Sebuah senyuman pun mulai terukir di wajahnya Dervla, lalu ia mengganggukkan kepalanya, dan melingkarkan kedua tangannya, pada lehernya Franc, "Tidak apa-apa Franc, kau tidak salah. Dan kau harus tahu, kalau aku tidak akan pernah meninggalkanmu, karena aku juga sangat mencintaimu. Dan aku berjanji, aku akan selalu bersama denganmu, dan selalu menemanimu, apa pun yang terjadi. Jika aku mengingkarinya, kau boleh melakukan apa pun padaku, termasuk membunuhku, untuk yang kedua kalinya" tuturnya.

Mendengar apa yang baru saja Dervla katakan, membuat sebuah senyuman, terukir di wajahnya Franc. Lalu ia segera memeluk Dervla, dan berkata, "Tidak Dervla, aku tidak akan pernah membunuhmu, atau melukaimu sedikit pun, aku berjanji padamu".

Namun Dervla hanya tersenyum saja, sambil membalas pelukannya Franc.




*************************




Kini, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Dan saat ini, Franc sedang merenung di ruang keluarga, dan hanya seorang diri saja. Karena Dervla, masih tertidur sejak tadi pagi. Namun tiba-tiba, Franc bangkit dari sofa yang didudukinya, dan berjalan menuju pintu rumahnya. Setelah berada di belakang pintu, ia langsung membukanya, dan melangkah keluar. Lalu ia menutup pintunya kembali, dan menatap ke langit, untuk memastikan, kalau matahari sudah tak bersinar dengan terang, seperti siang tadi.

Kemudian, ia segera berjalan menuju halaman rumah, dan membuka pintu pagar rumahnya. Setelah pintu pagarnya di buka, ia pun segera keluar, dan tak lupa menutup serta mengunci pintu pagarnya lagi. Dan kemudian, ia melanjutkan langkahnya, untuk menuju suatu tempat, yang menjadi tujuannya.

15 menit kemudian. . .


Franc pun tiba, di sebuah tempat, yang menjadi tujuannya. Dan tempat tersebut, adalah hutan. Ya, saat ini Franc memang sedang berada, di depan sebuah hutan. Tanpa berpikir panjang lagi, ia pun langsung berjalan, memasuki hutan tersebut.

Ia terus saja berjalan memasuki hutan itu, dengan kedua matanya, yang sibuk memperhatikan sekitar, seakan sedang ada, yang ia cari.

Namun tiba-tiba, ia menghentikan langkahnya, saat melihat seekor serigala berwarna coklat kehitaman, yang sedang berdiri tak jauh di depannya. Melihat hal tersebut, membuat Franc menyunggingkan seringaian, dan melipat kedua tangannya di dada, lalu ia berkata, "Akhirnya, aku berhasil menemukanmu di sini".

 Melihat hal tersebut, membuat Franc menyunggingkan seringaian, dan melipat kedua tangannya di dada, lalu ia berkata, "Akhirnya, aku berhasil menemukanmu di sini"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Tapi seekor serigala itu hanya diam saja, dan menatap Franc, dengan tatapan, yang seakan tak menyukainya.

"Berubahlah menjadi manusia, karena ada yang ingin kubicarakan" ujar Franc, sambil memutar bola matanya.













To be continue. . .

Vampire vs Wolves [COMPLETE]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon