#83

108 14 0
                                    

Setelah mendengar ceritanya Dervla tadi malam, Franc jadi terus-menerus kepikiran, bahkan sampai detik ini pun, ia masih memikirkannya. Karena ia begitu takut, jika suatu saat, Luke akan mengambil Dervla darinya. Dan tentu saja, ia tak ingin hal itu terjadi. Sebab, ia sangat mencintai Dervla, dan sampai kapanpun, ia ingin bersama dengan Dervla.

"Aku harus mencari cara, agar Luke tak bertemu lagi, dengan Dervla" ucapnya di dalam hati, sambil berdiri di dekat jendela kamarnya, dan menatap keluar.

"Apa sebaiknya, aku membunuhnya saja? Karena dengan begitu, ia tak akan bertemu lagi, dengan Dervla"

Namun tanpa ia sadari, Dervla sedang memperhatikannya, dari dekat pintu kamarnya. Melihat Franc yang sedang melamun, dan berdiri di dekat jendela, membuat Dervla menjadi bingung, dan mengerutkan dahinya, "Apa yang sedang dilakukan oleh Franc? Kenapa, ia hanya diam saja, di sana?" batinnya, sambil memperhatikan punggungnya Franc.

Karena penasaran, ia pun berjalan memasuki kamarnya Franc, dan menghampirinya.

"Franc? Apa yang sedang kau lakukan?" ucap Dervla, sambil berdiri di dekat Franc, dan memegang bahunya.

Franc pun langsung terkejut, dan menoleh ke arah Dervla, "Ah tidak, aku sedang tidak melakukan apa-apa" ucapnya, sambil menggelengkan kepalanya.

"Benarkah? Tapi kau seperti sedang memikirkan sesuatu" ujar Dervla, sambil menatap Franc dari samping, dan mengerutkan dahinya.

Mendengar apa yang baru saja Dervla katakan, membuat Franc menghela nafasnya dengan kasar, dan memalingkan pandangannya ke depan, "Rupanya, kau sudah benar-benar bisa membaca, dari raut wajahku, Dervla" katanya.

"Tentu saja, aku kan mengenalmu, bukan baru sehari atau dua hari saja. Jadi aku paham benar, jika kau terlihat seperti sedang gelisah, seperti sekarang ini" ucap Dervla, tanpa melepaskan pandangannya, dari vampir yang dicintainya itu. Lalu ia memegang bahunya Franc kembali, dan berkata, "Franc, apa yang sedang mengganggu pikiranmu? Apakah Luke?".

Dengan kasar, Franc menghela nafasnya, dan menundukkan kepala, "Benar, aku sedang memikirkan Luke. Aku begitu takut, jika suatu saat, ia merebutmu dariku. Karena aku tak ingin, hal itu terjadi" katanya.

Bibirnya Dervla pun langsung terangkat, setelah mendengar apa yang baru saja, Franc katakan, "Franc, kau tak perlu memikirkan hal tersebut. Karena aku berjanji, hal itu tidak akan pernah terjadi. Lagipula, jika aku memang ingin kembali pada Luke, maka aku sudah melakukannya, sejak dari kemarin-kemarin. Dan aku tak akan menghidupkanmu kembali, agar aku bisa melanjutkan hidupku, bersama dengan Luke. Lalu aku mengubahnya menjadi vampir, seperti kita. Tapi kenyataannya, aku malah menghidupkanmu kembali, kan?" tuturnya.

Segera Franc menoleh ke arah Dervla, dan menatapnya dengan dalam, "Dervla, maafkan aku. Tapi aku tak bermaksud, berpikiran seperti itu padamu. Maksudku, ia yang merebutmu secara paksa dariku" katanya.

Dervla pun kembali menyunggingkan senyuman, dan menggelengkan kepalanya, "Percayalah padaku, Franc. Hal itu tidak akan pernah terjadi" ucapnya, sambil menatap Franc, dengan dalam.

Sebuah senyuman pun langsung terukir di wajahnya Franc, setelah mendengar, apa yang baru saja Dervla katakan. Lalu ia segera memeluk Dervla, dan berkata, "Terima kasih Dervla. Dan maafkan aku, jika aku terlalu cemburu, karena aku tidak ingin, kehilangan dirimu".

Perlahan, Dervla pun membalas pelukannya Franc, dan mengganggukkan kepalanya, "Iya Franc, tidak apa-apa, aku dapat memakluminya" ucapnya, dengan disertai senyuman, yang terukir di wajahnya.



***********************



Kini, Franc sedang berada di luar, dan hanya seorang diri saja.

"Semoga saja, aku dapat bertemu dengannya" ujar Franc, sambil memperhatikan ke bawah, yang begitu sepi. Karena saat ini, waktu sudah menunjukkan, pukul setengah 12 malam. Ya, saat ini Franc memang sedang berada, di atas sebuah pohon, yang berada di sebuah jalan. Dan kini, ia sedang menunggu seseorang, yang sedang diincarnya, yaitu Luke. Namun, tadi ia mengatakan pada Dervla, kalau ia ingin mencari mangsa, bukan untuk mencari Luke. Dan tentu saja, ia sengaja berbohong pada Dervla, karena tidak mungkin, jika ia mengatakan, yang sebenarnya. Sebab, Dervla pasti akan melarangnya, meskipun ia membenci Luke. Bahkan, tadi Dervla sempat melarang Franc, untuk pergi seorang diri, karena ia takut, suatu hal yang buruk, terjadi pada Franc. Ditambah, tadi Draven sempat memaksa, untuk ikut bersama dengan Franc, namun Franc malah melarangnya.

"Andai saja aku tahu, di mana rumahnya, pasti aku sudah mendatanginya, dan tak perlu seperti ini" ucap Franc, yang masih berdiri di atas pohon, dan terus memperhatikan ke bawah, yang begitu gelap, dan juga sepi.

Namun tiba-tiba. . .














To be continue. . .

Vampire vs Wolves [COMPLETE]Where stories live. Discover now