#44

266 27 0
                                    

Saat ini, Xandre sedang merenung seorang diri, di dekat jendela kastil. Sedangkan kedua matanya, menatap ke arah sang mentari, yang perlahan mulai tenggelam.

"Malam ini adalah bulan purnama, dan aku harus meninggalkan kastil ini, sebelum bulan purnama itu datang" batinnya. Ya, ia memang sedang memikirkan dirinya, yang dalam beberapa jam lagi, akan berubah menjadi seorang Werewolf.

"Xandre!" ujar seseorang, sehingga membuatnya langsung tersadar dari lamunannya, dan dapat ia lihat, Franc yang sedang berdiri, di belakangnya.

"Franc, kau mengagetkanku saja" ucap Xandre, sambil menghela nafasnya, dan kembali menatap keluar jendela.

"Sepertinya, kau sedang melamun. Apa yang kau pikirkan?" ujar Franc, sambil berdiri di sebelahnya Xandre, dan membelakangi jendela.

Xandre pun menghela nafasnya dengan kasar, dan menundukkan kepala, sehingga membuat Franc menjadi bingung, dan mengerutkan dahinya. Lalu ia berkata, "Malam ini adalah Bulan Purnama, maka itu artinya, nanti malam aku akan berubah menjadi seorang Werewolf, yang begitu kau benci, Franc. Namun, sebelum bulan purnama itu datang, aku harus meninggalkan kastil ini, agar saat aku berubah menjadi seorang werewolf, aku tidak melukaimu dan juga Dervla. Apalagi jika mengingat, Dervla yang tengah mengandung anakmu".

"Meninggalkan kastil ini? Tapi, nanti kau akan kembali ke sini lagi, kan?" ujar Franc, sambil menatap Xandre, dari samping.

Namun Xandre hanya diam saja, dan menoleh ke arah Franc, tanpa mengatakan apa-apa.

Melihat raut wajahnya Xandre, membuat Franc menggeleng-gelengkan kepalanya, dan berkata, "Tidak Xandre! Kau harus tetap berada di sini. Karena aku tidak mau, kehilangan dirimu. Dan lagipula, kau tidak boleh merubah orang lain, menjadi seperti dirimu".

"Tapi aku bisa membahayakan dirimu, dan juga Dervla. Dan kau harus tahu, Franc. Jika seorang werewolf, sedang menjadi werewolf saat bulan purnama, maka ia akan kehilangan kesadarannya, dan di saat itu, ia akan melukai siapa pun, tak peduli ia mengenal orang itu, atau tidak. Ditambah, pada saat itu, ia akan menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya, karena kekuatannya sedang mencapai puncaknya. Maka dari itu, aku mengajakmu dan Dervla, untuk pergi dari Italia, karena aku tahu, Joe pasti akan membalas dendamnya padamu, Franc. Meskipun ia kehilangan kesadarannya, tapi dendamnya tidak akan ikut hilang" tutur Xandre, sambil menatap Franc, dengan begitu dalam.

Franc pun langsung terdiam, tanpa mengatakan apa-apa. Namun di dalam hatinya, ia berkata, "Xandre, aku sangat takut kehilanganmu lagi. Dan aku tak ingin, hal itu terjadi".




************************




Kini, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Dan saat ini, Joe tengah termenung, di dalam kamarnya, dan hanya seorang diri saja. Tapi sesekali, ia menoleh ke arah jendela kamarnya, yang berada di sebelah kirinya.

"Sebentar lagi" ucapnya, sambil menatap bulan, yang berada di luar sana. Dan perlahan, sang rembulan pun mulai bersinar begitu terang, dan menerangi langit malam, yang gelap.

Namun tiba-tiba, Joe merasakan tubuhnya, yang mulai terasa begitu panas, seperti sedang dibakar. Ditambah, jantungnya yang berdebar begitu kencang, dan juga bulu-bulu lebat, yang mulai tumbuh di seluruh tubuhnya. Seakan sang rembulan, memberikan pengaruh terhadap dirinya.

Mengetahui dirinya, yang sebentar lagi, akan berubah menjadi seorang werewolf, membuatnya segera bangkit dari tempat tidur, dan membuka salah satu laci, yang terdapat di nakas, yang berada di dekat tempat tidurnya. Lalu ia mengambil sebuah jarum suntik, yang sudah terisi sebuah cairan, dan segera menyuntikkan, pada lengan kirinya.

Perlahan, cairan yang berada di dalam jarum suntik itu, mulai masuk ke dalam tubuhnya Joe, dan mengalir pada aliran darahnya. Joe pun langsung memejamkan kedua matanya rapat-rapat, dan menggigit bibirnya, dengan begitu kuat, seperti sedang menahan rasa sakit.

Namun tiba-tiba, ia merasakan tubuhnya, yang mulai terasa begitu lemas, bahkan kedua kakinya, seakan tidak kuat lagi, untuk menopang tubuhnya, sehingga membuatnya terjatuh ke atas kasur. Dan kini, ia merasakan kepalanya yang mulai terasa sakit, dan juga pandangannya, yang mulai kabur. Namun bulu-bulu yang tumbuh di seluruh tubuhnya, semakin lebat saja. Bahkan, gigi-giginya menjadi tajam, seperti gigi seekor serigala.

Dan semakin lama, rasa sakit di kepalanya, sudah tak tertahankan lagi, bahkan rasa sakit itu, mengalahkan rasa panas, yang menyelimuti tubuhnya. Ditambah, pandangannya yang semakin kabur, dan juga gelap. Dan hal tersebut, disebabkan oleh cairan, dari dalam jarum suntik itu, yang kini mengalir di dalam tubuhnya. Lalu perlahan, ia mulai tak sadarkan diri.














To be continue. . .

Vampire vs Wolves [COMPLETE]Where stories live. Discover now