#92

366 20 0
                                    

Joe, Draven, dan Xandre, yang sedang berdiri di sana.

"Kalian?" ucap Dervla, yang terlihat tidak percaya.

"Hallo Dervla, senang dapat melihatmu, di sini" ujar Joe, yang berdiri di antara Draven, dan juga Xandre.

"Hallo Bu, kau terlihat sangat cantik" ucap Draven, dengan disertai senyuman, yang terukir di wajah tampannya.

"Dervla, maafkan aku karena tadi aku sudah berbohong padamu, dan mengatakan, tidak tahu di mana keberadaannya Franc" ujar Xandre.

Mendengar apa yang baru saja Xandre katakan, membuat Dervla langsung menoleh ke arah Franc, dan menatapnya dengan tajam, "Rupanya, kalian sudah bersekongkol, dan ingin mengerjaiku" ucapnya.

Namun Franc malah terkekeh, dan memeluk pinggangnya Dervla, "Maafkan aku sayang. Tapi, masih ada satu kejutan lagi, yang harus kau lihat" ucapnya.

"Satu kejutan lagi? Apa?" tanya Dervla, sambil mengerutkan dahinya, dan terlihat begitu penasaran.

"Lihatlah ke depan sana" jawab Franc, sambil menyunggingkan senyuman, dan menunjuk ke depan sana.

Segera Dervla menoleh ke depan, namun betapa terkejutnya ia, saat melihat, Count Dracula dan seorang gadis, yang seumuran dengan Draven, sedang berdiri tak jauh di depannya, "C-Count Dracula?" ucapnya, dengan kedua matanya, yang membulat sempurna.

"Ya, itu memanglah Count Dracula, berserta dengan putrinya, yaitu Niela" jawab Franc, dengan senyuman yang masih mengembang, di wajah tampannya.

"Selamat malam Dervla, selamat atas acara pernikahan Anda, dengan Franc. Saya dan Niela sangat senang, dapat hadir di acara ini. Dan saya harap, kalian berdua bisa tetap bersama, untuk selama-lamanya" ujar Count Dracula, dengan disertai senyuman, yang terukir di wajahnya.

"Iya, selamat atas pernikahan, kalian berdua" sahut gadis itu, yang memanglah Niela, anak semata wayang, sang Raja Kegalapan, yaitu Count Dracula.

Melihat hal tersebut, membuat Dervla tersenyum senang, sekaligus tak menyangka, karena acara pernikahannya dengan Franc, dihadiri oleh sang Raja Kegelapan, dan putrinya, "Terima kasih banyak tuanku, dan juga Niela, kalian telah menyempatkan untuk hadir, di acara kami" ucapnya.

"Sama-sama Dervla, dan terima kasih, sudah mengundang kami, di acara kalian" ucap Count Dracula, dengan senyuman yang masih mengembang, di wajahnya.

"Kau sangat cantik Dervla, seperti seorang putri, di dalam kerajaan" sahut Niela, sambil menyunggingkan senyuman.

Mendengar apa yang baru saja Niela katakan, membuat Dervla langsung tersipu malu, dan berkata, "Terima kasih, Niela. Dan sekarang, kau sudah tumbuh menjadi seorang gadis, yang begitu cantik".

Namun Niela hanya tersenyum saja, dan memeluk lengannya, Count Dracula.

"Baiklah, saya ucapkan terima kasih untuk para tamu, yang sudah hadir. Dan malam ini, saya dan Dervla, sudah resmi menikah. Jujur, saya merasa sangat beruntung sekaligus senang, karena pada akhirnya, saya menemukan seorang gadis, yang begitu luar biasa. Ia bukan hanya cantik, tapi begitu pengertian, dan penuh kasih sayang. Bahkan, ia bisa menjadi seorang istri, sekaligus ibu yang baik, untuk saya dan juga anak kami, yaitu Draven" ujar Franc, yang kemudian menoleh ke arah Dervla, dan menyunggingkan senyuman, "Dan, saya sangat mencintainya. Sampai kapanpun, saya akan tetap mencintainya, dan juga menjaga serta melindunginya. Sebab, ia adalah satu-satunya wanita, yang saya sayangi dan juga cintai" sambungnya, sambil menatap Dervla, dengan dalam.

Dervla pun langsung menundukkan kepalanya, dan kembali tersipu malu, setelah mendengar, apa yang baru saja Franc katakan, "Aku juga sangat mencintaimu, Franc. Terima kasih sudah menyelamatkan hidupku, dan memberikanku kehidupan, yang kedua. Jika tidak ada dirimu, aku tidak tahu, bagaimana diriku saat ini, mungkin aku sudah mati, karena bunuh diri. Dan terima kasih, atas semuanya, terutama kebahagian dan juga cinta, yang telah kau berikan padaku, yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Ternyata benar, hanya seorang Vampir lah, yang bisa mencintaimu, untuk selamanya. Contohnya, adalah dirimu. Dan aku berjanji, tidak akan pernah meninggalkanmu, karena kau adalah satu-satunya pria, yang ku inginkan, untuk hidup bersama denganku. Maka dari itu, waktu itu aku berusaha, untuk menghidupkanmu kembali. Sebab, aku tak bisa menjalani hidup tanpamu, Franc. Hidup tanpamu sangatlah berat, dan aku seperti kehilangan arah. Jadi aku mohon, jangan pernah meninggalkanku lagi" tuturnya, yang kemudian menoleh ke arah Franc, dan menatapnya dengan dalam.

"Terima kasih juga Dervla, atas semua yang telah kau berikan padaku, terutama seorang anak yang begitu tampan, cinta, dan juga kebahagian, yang sebelumnya belum pernah kudapatkan. Aku berjanji, tidak akan pernah meninggalkanmu lagi, karena aku juga ingin, terus bersama dengan mu, untuk selama-lamanya" tutur Franc, sambil menatap Dervla, dan menyunggingkan senyuman.

Prok prok prok. . .

Suara tepuk tangan yang begitu ramai, langsung terdengar dari para tamu undangan, yang hadir di acara tersebut.

"Baiklah, untuk seluruh tamu undangan, kami persilahkan untuk menikmati, hidangan yang telah disediakan" ujar Xandre, sambil menatap ke arah orang-orang itu, yang merupakan tamu undangan.

"Franc" ujar Dervla, yang masih menatap Franc.

"Iya sayang, kenapa?" tanya Franc, sambil mengangkat satu alisnya.

"Terima kasih, telah menyiapkan acara ini. Kau tahu? Aku begitu bahagia, dan merasa sangat spesial, malam ini" tutur Dervla, sambil menatap Franc, dengan dalam.

Franc pun langsung menyunggingkan senyuman, dan mengganggukkan kepalanya, "Kau tidak perlu berterima kasih, sayang. Karena aku ingin, melihatmu bahagia bersama denganku" katanya, tanpa melepaskan pandangannya, dari Dervla.

"Oh ya, siapa orang-orang itu? Apakah mereka manusia? Atau, mereka makhluk kegelapan, seperti kita? Dan, siapa seorang pria, yang tadi mengantarku ke sini?" ujar Dervla, sambil melirik ke arah orang-orang itu, yang sedang memegang segelas minuman, berwarna merah pekat.

"Tentu saja bukan, karena tidak mungkin, jika aku mengundang manusia, ke acara pernikahan kita. Dan, mereka adalah para vampir, yang ada di dunia ini, termasuk seorang pria, yang tadi menjemput, dan mengantarmu ke sini. Tapi itu belum semuanya, karena ada sebagian dari mereka, yang tidak bisa datang" tutur Franc, dengan disertai senyuman, yang terukir di wajahnya.

Namun Dervla hanya diam saja, dan menatap kagum, ke arah orang-orang itu, yang merupakan para vampir. Sungguh, ia tak menyangka, jika rupanya di dunia ini, terdapat begitu banyak vampir.

"Sayang, kau terlihat sangat cantik, malam ini" ujar Franc, sehingga membuat Dervla, langsung menoleh ke arahnya.

"Kau juga terlihat begitu tampan, Franc. Seperti seorang pangeran, di sebuah kerajaan" ucap Dervla, sambil menatap Franc, dan menyunggingkan senyuman.

Tapi Franc hanya tersenyum saja, tanpa melepaskan pandangannya, dari Dervla. Dan perlahan, ia mendekatkan wajahnya, pada Dervla, dan menatapnya dengan dalam, "Aku sangat mencintaimu, Dervla. Tetaplah hidup abadi, bersama denganku" ucapnya.

"Aku juga sangat mencintaimu, Franc. Dan aku akan tetap hidup abadi, bersama denganmu" ucap Dervla, sambil menatap Franc, dari jarak yang begitu dekat.

Namun Franc hanya tersenyum saja, dan memeluk pinggangnya Dervla. Perlahan, ia memejamkan kedua matanya, dan mulai mengecup, serta melumat bibirnya Dervla.

Melihat hal tersebut, membuat Dervla tersenyum senang. Lalu ia segera melingkarkan kedua tangannya, pada lehernya Franc. Kemudian, ia memejamkan kedua matanya, dan membalas lumatannya Franc, sehingga membuat mereka berdua, saling melumat, satu sama lain.

"Tidak ada yang dapat, menggantikan kebahagiaanku saat ini. Dan, aku hanya bahagia, bersama dengan Franc" ucap Dervla, di dalam hatinya.
















~ The End ~

Vampire vs Wolves [COMPLETE]Where stories live. Discover now