BAB LXXXVI

2.8K 335 50
                                    



"Ternyata itu memang suaramu. Kau bersama Jungkook?" kata Namjoon sambil berdiri dan mendekati Jimin.

Jimin mengangguk antusias kemudian melirik Taehyung yang mengedipkan matanya beberapa kali, bingung. Tetapi kemudian, reaksi Taehyung selanjutnya justru semakin membuat Jimin antusias. Taehyung langsung berdiri dari tempatnya, menghiraukan luka di telapak kakinya yang masih belum sembuh.

"Kau—"

"Sssttt," Jimin menghentikan niat Taehyung untuk berbicara karena ia langsung menarik tangan Taehyung menuju keluar dari kandang kuda tersebut.

Ketika pintu kandang terbuka, Taehyung langsung diperlihatkan punggung Jungkook yang lebar yang ditutupi kemeja putih agak kusut dan ujung-ujung bawahnya dibiarkan keluar dari balik celananya. Bagian lengannya sengaja ia gulung dua kali, sehingga memperlihatkan setengah lengan Jungkook yang terlihat tangguh. Rambut coklatnya yang terlihat dari belakang sedikit berantakan akibat beberapa kali ia acak-acak. Penampilan yang agak berantakan itu tetap membuat Taehyung harus menahan napas. Meskipun dalam penampilan seperti itu, entah mengapa Taehyung justru menangkap aura manly dari seorang Jeon Jungkook.

Taehyung bermaksud menepuk pundak lelaki itu, tetapi terlebih dahulu dilakukan oleh Jimin.

"Hey Jungkook aku sudah selesai melakukan kejutannya. Silahkan dinikmati," ujarnya yang kali ini diiringi senyum kepuasaan. Jimin bahkan langsung berlari dan menghiraukan panggilan dari Jungkook.

Dan tepat saat kebingungan melandanya itu, Jungkook sempat menghentikan pembicaraannya dengan Sekretaris Kim lewat ponsel layar hologramnya. Ia pun berniat melanjutkan pembicaraannya tentang sudah meredanya perang di pusat kota dengan sekretarisnya itu. Tetapi, ketika ia tidak sengaja berbalik untuk menghadap ke arah lain, saat itulah matanya menangkap sosok yang sangat ingin ia lihat saat ini.

"Taehyung..." bisiknya.

Mata Taehyung masih terbelalak tidak percaya melihat sosok Jungkook yang kali ini sudah sepenuhnya menghadap ke arahnya.

Jungkook meringis melihatnya karena luka di tubuh kekasihnya itu belum sepenuhnya sembuh. Belum lagi pakaian yang Taehyung kenakan masih sama persis seperti pertama kali ia melihat sosok Taehyung yang ingin membunuhnya di depan Hanok tua itu.

Tetapi, dalam kondisi apapun Taehyung di mata Jungkook, Taehyung tetaplah sosok yang sangat ia rindukan setiap saat. Ketika dua pasang manik mata bertemu, sinar mata mereka berubah menjadi lembut.

Baru saja Taehyung mengulurkan tangannya agar bisa mengelus wajah Jungkook, lelaki itu justru mengambil kesempatan dengan menarik Taehyung dari sana dan membawanya menuju jalan setapak hutan kecil yang tepat berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Jungkook termasuk kasar menarik Taehyung karena beberapa kali Taehyung harus menahan erangan sakit pada luka yang ada di tubuhnya dan genggaman yang dilakuakn Jungkook pada lengannya, Jungkook bahkan menghiraukan panggilan Namjoon dan Hoseok di belakang. Ia tidak tahu bahwa mereka sedang memberitahu—atau lebih tepatnya memperingatkan Jungkook bahwa ada seseorang lagi yang melihat pertemuan antara Taehyung dan Jungkook itu.

[][][]

"Ack!" Taehyung mengerang nyaring ketika kakinya mengenai ranting yang ada di atas tanah. Jungkook tersentak mendengarnya dan segera menghentikan langkahnya.

"Maaf, kau tidak apa?" Jungkook berjongkok di depan kaki Taehyung untuk memastikan apakah luka yang Taehyung terima tidak memperparah luka sebelumnya.

Taehyung mengangguk kecil. "Tidak. Tidak apa."

"Maaf, aku terlalu kasar," ujar Jungkook tulus. Ia merasa telah menyakiti Taehyung.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now