BAB LXIX

3.3K 496 15
                                    


.

.

.

.

.

Hoseok membawa Taehyung ke salah satu arena latihan tembak yang pernah menjadi tempat laithannya bersama anggota militer. Seperti gedung yang pernah menjadi tempat singgah mereka sebelum menuju pemukiman pemberontak, tempat itu sudah lama ditinggalkan karena tempatnya yang terlalu strategis dengan perbatasan.

.

Namun karena tempat penjagaan negara sebelah yang sudah berpindah, tempat itu kini sunyi dan jauh dari telingat yang bisa mendengar suara letusan sebuah pistol.

.

"Kita bisa latihan di sini. Tidak akan banyak yang mendengar letusan pistol. Kalaupun iya, mereka pasti mengira itu tentara yang sedag berlatih. Mungkin, beberapa dari mereka juga masih mengira tempat ini masih di tempati militer untuk berlatih menembak." Kata Hoseok sambil menyingkirkan beberapa ranting pohon dari tempatnya berdiri.

.

Hoseok mengeluarkan sebuah pistol―yang ia pinjam dari salah seorang tim pemberontak- dari balik jaketnya, kemudian membidiknya pada sebuah papan target yang berjarak sekitar lima puluh meter dari hadapannya. Baru beberapa detik ia membidik targetnya, terdengar suara letusan menggema di sekitar mereka.

.

Taehyung memekik tertahan lantas terjatuh ke tanah, ia merasa jantungnya baru saja keluar dari tulang rusuknya. Seluruh tubuhnya bergetar ketakutan.

.

Hoseok mengigit bibirnya melihat Taehyung yang ketakutan.

.

"Maaf.." ujarnya sambil mengulurkan tangan untuk membantu Taehyung berdiri.

.

"Ti-tidak, aku tidak apa-apa, aku hanya terkejut. Ka-kau tidak menjelaskanyya dulu bagaimana cara memakai pistol itu?"

.

Hoseok memperhatikan Taehyung yang sedikit kesusahan ketika bangkit. Ketika tangannya menggenggam tangan Taehyung, tangan itu terasa dingin sekali. "Kau yakin mau melakukannya, Taehyung?" Hoseok khawatir, ia sungguh khawatir pada Taehyung.

.

Taehyung melepaskan genggaman tangan Hoseok perlahan, "Lakukan saja, kalau aku terbiasa mendengarnya, mungkin rasa tarumaku akan hilang dengan perlahan." Mungkin Taehyung terlihat tegar, ia terlihat baik namun tidak dengan tubuhnya. Taehyung gemetar dan Hoseok tahu ia sama sekali tidak siap.

.

Sinar mata Hoseok meredup. "Kau masih bisa mengganti posisimu dengan yang lain. Aku yakin pemimpin―"

.

"Tidak, tidak. Kita teruskan saja. Kita lakukan secara bertahap." Sanggah Taehyung keras kepala.

.

Hoseok terdiam sambil memperhatikan Taehyung. Tatapan lelaki itu menunjukkan bahwa ia sedang gelisah, takut, dan...

.

Hoseok tersentak, ada satu hal lagi alasan mengapa Taehyung menerima misi itu.

.

"Taehyung-ah." Panggilnya denga hati-hati. "Kau menerima misi ini tidak hanya karena kau ingin melindungi Jungkook, bukan? Tetapi juga karena kau ingin bertemu dengannya?"

.

Taehyung terdiam, tebakan Hoseok benar-benar tepat. Ia tidak menyangka Hoseok akan mengetahui lebih cepat daripada yang ia duga. Ya, Taehyung rela melakukan ini semua. Ia rela melakukan apapun demi bertemu Jungkook lagi meskipun ia telah disakiti berulang kali.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now