BAB XXI

5.6K 913 116
                                    


.

.

.

.

.

"terlalu syok?"

.

Taehyung mengangguk cepat menjawab pertanyaan Jungkook. "sangat... sampai sekarang kata-katamu masih terngiang begitu jelas ditelingaku dan aku masih tidak mempercayainya."

.

Jungkook tersenyum kecil. "aku sudah mempercayaimu, kuharap kau tidak mengecewakanku."

.

Saat ini mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar pasar tradisional, katanya Jungkook ingin melihat langsung transaksi tradisional di negaranya itu. Pasar itu adalah satu-satunya pasar tradisional yang masih tersisa di Seoul, sisanya sudah punah dikalahkan oleh pasar modern yang terdapat di pusat perbelanjaan besar di Seoul. Secara tidak langsung, Jungkook mengunjungi kegiata rakyatnya secara diam-diam tentunya. Lelaki itu selama seharian ini hanya memintanya pergi ke tempat-tempat sederhana macam ini.

.

Bahkan sedaritadi mereka tidak membeli apapun. Keduanya masih terfokus melanjutkan pembicaraan mereka saat makan siang tadi. Taehyung menggigit bibir bawahnya. Kalau Jungkook bisa memberitahu rahasia sebesar itu padanya dan mempercayainya dia sepenuhnya, Taehyung kembali berpikir haruskah ia memberitahu jati dirinya yang sebenarnya?

.

Taehyung menggeleng cepat. Tidak, itu tidak boleh. Jungkook memberitahu rahasianya karena Taehyung sama sekali tidak ada hubungannya dengan rahasia itu, kecuali ia melihat tangisan Jungkook pada malam itu makanya ia memutuskan untuk memberitahu Taehyung tentang rahasianya.

.

Berbeda dengan kasusnya sendiri, Taehyung tidak bisa memberitahu Jungkook karena ia akan berhadapan langsung dengan hokum. Belum lagi, rahasianya sangat berhubungan dengan Jungkook. Taehyung menggunakan pihak kerajaan untuk membiayai hidup keluarganya. Ia tidak boleh memberitahu rahasianya begitu saja sekalipun orang itu telah mempercayai dirinya seratus persen. Kecuali orang itu Namjoon. Lelaki itu yang awalnya merasa tidak terima dengan penyamarannya, perlahan mulai menerima Taehyung karena situasinya mengingatkan Namjoon pada sang noona. Mau bagaimana lagi, Namjoon mengetahuinya karea tak sengaja juga.

.

Tapi, perasaan ragu ingin memberitahu jelas sekali ada. Haruskan Taehyung mengetes Jungkook terlebih dulu? Apaha ia bisa mempercayai lelaki itu untuk menyimpan rahasianya meskipun akan menanggung resiko yang langsung ditarik kembali ke istana dan dikurung dalam penjara seumur hidup.

.

"Jungkook." Panggil Taehyung dengan suara gemetar. "bagaimana kalau misalnya aku juga mempunyai suatu rahasia? Misalnya, aku ternyata sedang menyamar untuk menjadi peserta seleksi—"

.

"hah? Jadi dugaanku benar?!" Jungkook langsung saja memotong pertanyaan Taehyung hingga membuatnya kesal.

.

"tidak, tidak... itu hanya perumpamaanku, pangeran Jeon Jungkook! Astaga!" tapi, tetap saja keringat dingin mulai membasahi dahi Taehyung. Ia gugup setengah mati, kalau-kalau mulutnya tidak sengaja melontarkan rahasianya secara tidak sengaja.

.

"oh, entahlah. Mungkin, aku akan mencoba maklum apabila rahasia itu memang pantas untuk disimpan. Tapi, kalau kau memang criminal yang menyusup ke dalam istana, maka aku tidak segan-segan menarikmu kembali ke istana dan memberikan hukuman seumur hidup di penjara."

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now