BAB XXXIII

5K 720 46
                                    

.

.

.

.

.

“silahkan duduk.”

.

Gadis itu tersenyum lebar sambil mengisyaratkan kepada Taehyung agar duduk di kursi tepat di seberangnya. Taehyung membalas senyuman gadis itu dan duduk. Seorang dayang tiba-tiba menghampiri mereka, gadis itu, Min Yoongi memberikan perintah agar membawakan empat cangkir the susu. Taehyung sendiri tidak sempat menanyakan mengapa gadis itu memesan empat cangkir padahal mereka hanya berdua disini.

.

Taehyung merasa tidak berada di dalam tradisi kuno negaranya, ia justru merasa sedang dalam Negara lain. Bangunan berjenis mediterania ini menjadi jadwal kunjungannya hari itu. Taehyung mulai disibukkan dengan proyek yang di berikan kerajaan padanya dan peserta seleksi lainnya, yaitu pesta pertunangan salah satu kenalan dekat anggota keluarga kerajaan.

.

Pihak kerajaan dengan senang hati menawarkan kebaikan mereka untuk membantu pesta tersebut. Tetapi, pihak kerajaan tidak langsung mengulurkan tangan mereka, melainkan lewat peserta seleksi.

.

Tidak hanya yang tahu maksud tersembunyi di balik mengapa pihak kerajaan tiba-tiba mengeleminasi peserta secara massal. Hanya Taehyung yang tahu.

.

Beberapa hari yang lalu, saat Taehyung berada di satu ruangan dengan Jungkook. Di depan piano kesayangan lelaki itu Jungkook bercerita kalau ayahnya meminta untuk mengeleminasi peserta secepat mungkin karena desakan dari beberapa pihak pembherontak maupun teroris dari Negara sebelah semakin menentang dengan adanya kontes semacam seleksi.

.

Maksud mereka menentang adalah tidak ingin adanya lagi penerus kerajaan, mereka tidak ingin penerus kerajaan itu akan meneruskan pimpinannya dengan cara tidak adil seperti pembedaan kelas social.

.

Namjoon benar, Negara ini memang butuh penghancuran.

.

“Taehee-ssi?”

.

Taehyung tesentak dari lamunannya dan meminta maaf kepada gadis yang umurnya di bawah dirinya itu.

.

“ah, maafkan saya. My lady. Jadi, apa bisa kita lakukan wawancaranya?”

.

Gadis itu tertawa kecil, manis sekali, penuh dengan keanggunan. Kalau saja Taehyung masih menyebut dirinya sebagai lelaki normal—yang mana ia tidak menyukai lelaki saat ini, mungkin Taehyung dengan mudahnya mengatakan pada gadis itu bahwa ia sangat cantik saat tertawa seperti itu.

.

Park Jimin beruntung mempunyai kekasih seperti Yoongi. Mereka pasti bahagia memiliki satu sama lain. Saying, dibalik kebahagiaan yang hampir sempurna itu ada seseorang dibelakang mereka yang terluka.

.

“ya, silahkan.” Anggun sekali, tipikal seorang gadis dengan kasta atas.

.

“Yoongi-ssi memanggil saya?”

.

Tiba-tiba sebuah suara menghentikan niat Taehyung yang sudah membuka setengah mulutnya. Nada suara yang dibuat-buat seolah anggun, sayangnya di telinga Taehyung nadanya kasih terdengar begitu angkuh.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now