BAB XLIX

3.7K 604 35
                                    

.

.

.

.

.

"Aku kira kau terlalu sibuk menyiapkan presentasimu minggu depan."

.

Eunha tersenyum miring, ia anggap pernyataan itu adalah sapaan dari lelaki itu. "Tidak, sama sekali tidak. Aku sudah tahu kejadian ini akan terjadi. Lagipula, seorang model sepertiku mudah menarik perhatian di televisi."

.

Hoseok mendengus di balik tawa sinis. "Benarkah? Aku tidak tahu kau model sebelumnya."

.

Merasa tersinggung, Eunha pun mengalihkan topik pembicaraan. "Silakan duduk." Ujarnya mempersilahkan Hoseok duduk di depannya. "Kau datang ke sini untuk mendengarka penjelaasan rencanaku, bukan?"

.

Hoseok menatap lurus-lurus. "Tidak, aku menolaknya."

.

"Ah, jadi kau menghentikan perjanjian ini? Jangan khawatir, aku tidak masalah dengan balasanmu yang sampai saat ini belum membuat Jungkook melihat ke arahku."

.

"Aku memang tidak melakukannya."

.

Eunha mengeraskan rahangnya, ia berusaha tenang agar tidak terpancing emosi oleh lawan bicaranya ini. "Oh, begitu. Tidak apa. Ngomong-ngomong, kau yakin menghentikan perjanjian ini? Bagaimana setidaknya kau mendengarkan penjelasanku tentang rencanaku ini terlebih dahulu?"

.

"Kau pada akhirnya hanya akan membuatnya terluka, Jung Eunha."

.

"Itu diluar dugaan, aku tidak bisa menebaknya." Eunha mengendikkan bahunya enteng. Ia mencondongkan badan sedikit ke arah Hoseok. "Kau masih ingin mendengarnya?"

.

Hoseok berdehem dan melipat kedua tangannya di depan dada. "Apa rencananya? Ingat, aku hanya mendengarkan."

.

Eunha memberikan senyum kepuasan. "Siapa tahu saja kau akan tertarik melakukannya setelah mendengarkan."

.

Setelah seorang dayang meletakkan dua cangkir berisi teh dan cemilan berupa biskuit di atas meja mereka, Eunha melanjutkan pembicaraan.

.

"Aku dengar pemberontak akan melakukan penyerangan dalam satu minggu lagi." Seketika bahu Hoseok menegang mendengar berita itu. "Mereka akan melakukan penyerangan di daerah Seoul dan itu berarti istana masku ke dalam daftar penyerangan mereka."

.

"Dari mana kau mendapatkan informasi itu?" tanya Hoseok pelan. Ia tidak mau bodyguard Eunha yang sedang berjaga di depan ruangan mereka berdiskusi sekarang mendengar.

.

Eunha tersenyum sembari memiringkan kepalanya sedikit, "Itulah salah satu keuntungan menjadi anak perusahaan satu-satunya media massa di negeri ini."

.

Hoseok mendekatkan tubuhnya sehingga jarak keduanya semakin dekat. Eunha sadar, posisinya dengan Hoseok terlalu dekat dan paada akhirnya ia yang mengalah-kembali menegakkan badannya.

.

"Aku akan memanipulasi kejadian itu. Di saat semuanya sedang bersembunyi dan melawan pemberontak, anak buahku akan menyamar menjadi beberapa pemberontak dan menculik Kim Taehee."

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now