BAB XXVII

5.3K 862 97
                                    


.

.

.

.

.

"syukurlah kau tidak menghindar dariku lagi."

.

Meskipun tempat itu hampir gelap sepenuhnya, Taehyung bisa melihat samar-samar ketampanan Jungkook di bawah sinar rembulan. Ia terlihat tampan dengan jas putih dan kemeja merah di dalamnya. Warna celana yang ia pakai senada dengan warna jas yang ia kenakan. Rambut lelaki itu tertata rapi, memperlihatkan aura anggota kerajaan paling terhormat kedua setelah orang tuanya.

.

Taehyung mengulum senyum lebarnya, ia tidak mau terlihat terlalu antusias bertemu dengan Jungkook. Setelah satu minggu tidak berbicara, ini adalah awal pembicaraan mereka lagi.

.

"kau menyesali perkataanmu satu minggu yang lalu itu, bukan?"

.

Taehyung memutar bola matanya. Jungkook tetaplah Jungkook yang selalu suka menggodanya. Tetapi, bukannya senyum jahil yang terukir di sana. Jungkook justru memberikan senyum yang seolah menyambut Taehyung untuk datang kembali padanya lagi.

.

Gaun biru malam Taehyung yang panjangnya diatas lutut membuat ilalang-ilalang rendah menggelitik kaki jenjangnya. Ia tidak peduli ketika sepatu hak tingginya megninjak sebuah kubangan kecil, matanya terlalu focus pada sosok Jungkook yang berdiri begitu nyata tepat di depan Hanok tua yang sudah tidak terpakai itu.

.

Taehyung membalas senyum Jungkook. Ia seperti sudah melupakan insiden ketika ia mengusir Jungkook satu minggu yang lalu. Taehyung memberikan kesempatan pada dirinya satu kali lagi. Ketakutannya tentang suatu saat Jungkook akan mengetahui penyamarannya terkalahkan oleh rasa rindu Taehyung yang begitu membeludak pada Jungkook.

.

"kau sendiri, sudah selesai urusanmu dengan gadis-gadis seleksi?" Taehyung bertanya-tanya apakah nada suaranya tadi terlalu jelas mengatakan akalau ia sedang cemburu?

.

"oh? Mengapa memangnya? Bukankah itu sudah menjadi kewajibanku untuk menjadi partner dansa mereka?"

.

"ya, aku tahu itu. Tapi sayangnya kau tidak adil melakukannya." Bibir Taehyung mengerucut setelah ia mengucapkannya.

.

Jungkook tertawa. "yah, apa kau bilang? Kim Tahee, apa kau baru saja cemburu pada gadis-gadis itu?"

.

Taehyung tidak menjawabnya, ia mengalihkan pandangan kearah lain asalkan Jungkook tidak mendapati tatapannya yang sedang cemburu. Jungkook kembali tertawa. "baiklah, maafkan aku. Tapi kau salah kalau aku melakukan secara tidak adil. Aku melakukannya dengan adil, secara bergantian. Bahkan kau akan mendapat giliran."

.

"oh ya? Saat pestanya sudah hampir selesai?"

.

Jungkook menggeleng. "tidak, aku akan melakukannya sekarang."

.

Taehyung mendengus. "di mana? Disini? Mengapa disini? Bukankah dansa yang akan kita lakukan adalah dansa dengan diiringi music waltz?"

.

"kau tahu, aku tidak menyukai keramaian. Lagipula suara music waltz disana masih terdengar sampai kesini , bukan?" Taehyung mengakui perkataan Jungkook benar. Meskipun jarak tempat mereka berdiri dengan tenda pesta agak jauh, mereka masih bisa mendengar riuhnya pesta yang dilakukan oleh kerajaan.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now