BAB XVI

5.7K 936 65
                                    

.

.

.

.

.

“apa sudah ada peserta yang menarik perhatianmu, yang mulia?” Jungkook menoleh pada asal suara. Matanya berbinar-binar melihat kedatangan Jimin di depan pintu kamarnya.

.

“Jimin hyung, kau juga dating kesini?” pekik Jungkook pelan.

.

“Um, Yoongi mengajakku kesini. Katanya ia ingin berteman dengan salah satu peserta seleksi. Terutama gadis yang bernama Kim Taehee.”

.

Sontak, sinar mata Jungkook berubah menjadi kepahitan. Sekarang, setiap apapun yang dilakukan Jimin pasti berdasarkan gadis bernama Min Yoongi itu.

.

Sudah seberapa jauhnya Jimin sekarang dimana Jungkook? Ia seolah tidak bisa menggapai lengan pemuda itu lagi. Park Jimin, sekarang benar-benar menjadi seorang lelaki dewasa.

.

“Oh.. kalau begitu, selamat bersenang-senang.” Ujar Jungkook dengan senyum pahit sembari bangkit dari tempatnya duduk.

.

Jimin terheran-heran dengan sifat sahabatnya itu yang tiba-tiba berubah. “Eh? Jungkook-ah, kau mau kemana?”

.

Tanpa menghiraukan panggilan Jimin. Jungkook sudah pergi menjauh, Jungkook harap ia bisa ke mana saja asal tidak bertemu dengan Jimin saat ini. Cukup, ia sudah tidak kuat menahan sakit hatinya. Cintanya pada Jimin takkan pernah terbalas. Cintanya terlarang, aib baginya apalagi mencintai seseorang yang memiliki jenis kelamin yang sama dengannya. Jungkook harus melupakan Jimin secepatnya. Untuk apa mengumpulkan tiga puluh tiga peserta seleksi yang cantik-cantik apabila ia tidak bisa melupakan Jimin? Bukankah acara seleksi menjadi sal;ah satu motifnya untuk melarikan diri dari kenyataan?

.

Jungkook terengah-engah setelah keluar berlari dari kamarnya. Ia membiarkan Jimin yang masih bingung dengan perubahan sifatnya. Kepalanya menoleh kearah jendela besar di sampingnya. Warna kuning kejinggaan mulai menghiasi permukaan air laut. Langit mulai menggelap diiringi dengan warna kekuningan yang semakin memudar. Hari baru akan segera berakhir digantikan hari baru yang lain.

.

namun, senyum pahit masih tergambar jelas di wajah Jungkook. Melupakan perasaannya. Tapi, kapan?

.

“Yang Mulia?”

.

Jungkook menahan napas ketika seseorang menegurnya dari belakang. Ia segera menghapus ujung-ujung matanya yang tergenang airmata kemudian berbalik.

.

“ya?” sahutnya.

.

“makan malam sudah siap.” Ujar orang itu sambil membungkuk dalam. Jungkook pun mengangguk mengerti.

.

“baiklah, aku akan ke sana beberapa saat lagi.”

.

Sebelum pergi dari sana, Jungkook menghela napas dalam-dalam. Ia benar-benar butuh seseorang yang bisa menenangkannya. Bayangan gadis bernama Kim Taehee pun tiba-tiba terlintas di kepalanya. Jungkook mendengus, sepertinya perempuan itu mulai mempunyai arti di dalam hidupnya. Hanya bersama Kim Taehee, seorang Jeon Jungkook bisa menjadi dirinya sendiri.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now