BAB X

5.9K 941 48
                                    

.

.

.

.

.

“Ya, silahkan masuk. Hari sudah semakin malam. Kau juga pasti sudah lelah, kan?” Jungkook memberikan senyum terbaiknya pada perempuan di depannya. Senyum itu sukses membuat sang perempuan tersipu malu.

.

“ah, terimakasih banyak. Pangeran, aku sangat menikmati kencan mala mini. Aku harap kita bisa berjalan-jalan di taman lagi lain kali.”

.

“tentu saja, aku sangat menantikan waktu itu. terimakasih juga telah menemaniku malam ini.”

.

“tidak, seharusnya saya yang berkata seperti itu. uh─.”

.

“tuan puteri, maafkan saya kalau tidak sopan. Tetapi saya masih ada jadwal lain. Saya rasa kita harus berpisah.”

.

Jungkook terpaksa melakukannya. Di satu sisi, ia merasa bersalah ketika salah satu peserta seleksi yang ia kencani malam ini memasang wajah sedih setelah berpisah dengannya. Tapi, mau bagaimana lagi? Ia tidak bisa lama-lama. Jungkook tidak menyukai ketidaknyamanannya bersama peserta bernama Han Seungyeon itu. gadis itu terlalu─entahlah, Jungkook tidak pernah nyaman bersamanya selama berkencan tadi.

.

Kencan. Sebenarnya itu adalah hal yang formal dilakukan antara pangeran dan calon seleksi di sela waktu kosong mereka. pangeran akan meminta salah satu peserta untuk berkencan dengannya diam-diam. Kencan ini dertujuan agar pangeran dan peserta seleksi lebih saling mengenal satu sama lain. Namun, bagi Jungkook. Tidak perlu satu jam untuk mengenali gadis-gadis itu. dalam beberapa menit saja Jungkook sudah menemukan sifat-sifat yang tidak ia sukai dari mereka. entahlah, mungkin di kepalanya hanya Park Jimin satu-satunya makhluk yang sempurna.

.

“kalau begitu, selamat malam. Pangeran. Terimakasih banyak juga.” Ujar gadis itu sambil membungkukkan badan.

.

Sekalipun ia terlihat kecewa karena harus berpisah dengan pangeran, matanya masih menunjukkan binar-binar kebahagiaan karena ia adalah peserta pertama yang diajak kencan oleh pangeran. Bahkan untuk peserta favorit seperti Kim Taehee, bisa dikalahkan oleh seorang Han Seungyeon, padahal kasta mereka sama.

.

Salah, sebenarnya Jungkook memilih partner kencannya secara random. Saat ia mengambil segelas wine, gadis bernama Han Seungyeon itu kebetulan ada disampingnya. Ia terlihat mencoba menarik perhatian Jungkook. Jadi tanpa pikir pajang Jungkook pun mengajaknya berkencan setelah makan malam.

.

Baru beberapa langkah menjauh dari Hanok gadis yang ia kencani tadi, Jungkook menghela napas lelah dengan situasi macam ini. Rasanya ia ingin mempercepat waktu, semakin cepat kontes ini selesai, semakin cepat pula ia lepas dari rasa lelah. “besok akan kueleminasi saja perempuan itu. aku ingin kontes ini cepat selesai. Satu saja yang tidak cocok denganku akan ku eleminasi segera dari kontes ini. Aku lelah.” Gumam Jungkook pada dirinya sendiri.

.

Oh, mungkinkah? Apa dengan mempercepat kontes ini agar lekas selesai maka ia bisa memastikan dirinya jatuh cinta dengan salah satu peserta? Apa ada seseorang yang bisa mengalihkan dirinya dari sosok Jimin?

.

Jungkook mengacak-acak rambutnya yang tertata rapi. Ia sudah tidak peduli dengan tampilannya sekarang. Toh, sudah tidak ada acara resmi lagi. Lelaki itupun memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar lagi sebelum menuju Hanok-nya. Langkah tersaruk membawanya kehutan. Jungkook perlu menenangkan diri. Suara gemerisik daun-daun ketika saling bersentuhan sama lain seolah tengah membisikkan kata-kata menenangkan ditelinganya. Jungkook terus berjalan hingga dari kejauhan ia bisa melihat hutan pohon ceri yang khusus di buat oleh istana. Hutan itu terlihat bercahaya di malam hari. Warnanya kemerah mudaan, aura romantic sudah terasa dari tempatnya berdiri padahal jaraknya masih sekitar lima puluh meter. Lantas, mata Jungkook secara tak sengaja menangkap bayangan seseorang yang sedang berjalan di bawah pohon ceri. Tiba-tiba, sosok itu bersembunti di balik semak.

THE SELECTION [KookV] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang