BAB XLVII

3.8K 664 85
                                    

.

.

.

.

.

Taehyung menatap ponselnya untuk beberapa kali, layarnya masih menunjukkan tulisan yang sama. Kim Sejong, satu-satunya kontak yang ada di ponselnya itu siap untuk di tekan dan menghubungi sahabatnya itu. Tetapi, berulang-ulang kali juga ia melihat kontak tersebut, keraguan terus menyelimuti dirinya. Ia tidak tega memberitahu sahabtanya bahwa ia tengah tertekan sekarang. Tidak, masalah ini lebih menekannya daripada masalah-masalah sebelumnya.

.

Pertengkarannya dan Jungkook, aura permusuhan yang diberikan Raja Jeon, selanjutnya entah apa yang akan ia terima. Mungkin saja, setelah ini pintu kamarnya di ketok oleh dayang kemudian memberikan sebuah amplop yang berisi tulisan agar dirinya segera meninggalkan istana, ia telah gagal menjadi The One.

.

Gugur di kompetisi ini, berarti hilang sudah keinginan Taehyung untuk bersama pangeran selamanya, bodoh. mana mungkin ia bisa menjadi The One, pendamping Jungkook. Apabila ia dalam keadaan  menyamar seperti ini. Ia tidak ubahnya seperti teroris atau pemberontak yang menyusup ke dalam istana, sama-sama mengancam keamanan istana karena ia pasti akan dikira salah satu dari mereka.

.

Seolah terjadi dejavu, tepat saat itu juga pintu kamarnya diketuk. Taehyung terperanjat di tempat lalu reflex membuka pintu kamarnya. Benar saja, ia mendapati dayang Jung Eum sambil menundukkan kepalanya memberikan amplop berwarna putih bersih padanya.

.

Tangan Taehyung sudah gemetar hendak menerima amplop tersebut, mungkin setelah ia membuka isi dari amplop tersebut seluruh ketakutannya akan terjawab. Taehyung bahkan mulai berpikir ia akan mengepak barang-barangnya ke dalam koper sebelum membuka surat tersebut.

.

Namun, hatinya memberitahu firasat yang lain. Siapa tahu saja surat itu hanyalah sekedar surat pegumuman yang di berikan istana, bukan seperti pengumuman bahwa ia telah kalah dalam seleksi.

.

Taehyung menarik napas dalam-dalam sebelum membuka amplop tersebut, seolah terjadi slow-motion di sekitarnya, taehyung dengan takut-takut membaca isi amplop tersebut. Rasanya, kakinta tidak lagi berpijak pada lantai kayu Hanok-nya, melainkan sudah mengambang, ia lemas saking leganya.

.

Ya, tidak ada surat pemberitahuan bahwa ia telah gugur dari seleksi. Surat itu justru berisi hal lain yaitu pemberitahuan bahwa peserta seleksi diharap menyiapkan presentasi untuk ditunjukkan kepada rakyat Korea Selatan. Layaknya seorang Miss Korea dalam memberikan opininya dalam menyelamatkan dunia yang sudah seperempatnya hancur itu, peserta seleksi akan diberikan misi yang kira-kira hampir sama.

.

Taehyung hampir meremas isi surat pemberitahuan itu. Sekali lagi pihak kerajaan menyuruhnya untuk berpikir keras. Belum lagi tema yang diberikan oleh mereka, semuanya membuat Taehyung muak.

.

"mada depan Korea Selatan? Jangan bercanda!" umpat Taehyung. Itu artinya ia harus memikirkan atau lebih tepatnya berimajinasi bagaimana masa depan negaranya ini. Bukan hanya itu, ia diminta untuk memberikan opini agar membuat negaranya menjadi lebih baik, baik itu di mata internasional maupun rakyat negerinya sendiri.

.

Satu-satunya ide yang terlintas di otak Taehyung adalah hapuskan sistem perbedaan sosial yang ada di negara ini. Dengan begitu, negara ini bisa dengan adil membagi hasil kekayaannya, tidak hanya dinikmati oleh kalangan atas saja!

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now