BAB XXV

5.1K 829 49
                                    

.

.

.

.

.

"tidak bisa."

.

"apa alasanmu?"

.

Taehyung mengerutkan dahinya, ini sulit untuk dijelaskan. Sebuah kebohongan yang akan menyakitinya hatinya dan Taehyung yakin akan menyesal seumur hidup setelah mengatakannya.

.

"aku tidak bisa berkencan denganmu. Kalau kau mau mengajak seseorang untuk dijadikan pelampiasan, silahkan cari perempuan lain. Jeon Jungkook. Apa aku semurah itu dimatamu?"

.

Mulut Jungkook terbuka, "bukan, Taehee. Aku tidak memandangmu serendah itu─astaga, kenapa kau berpikiran seperti itu? Bukankah sudah kuberitahu kalau kau mempunyai kesempatan yang lebih besar daripada peserta yang lain. Maka dari itu aku memilihmu."

.

Taehyung mengibaskan tangannya. Ia berbalik untuk menghindari tatapan Jungkook. Ia takut, ketika bertemu dengan mata itu, Jungkook bisa membaca emosinya dengan mudah.

.

"peserta seleksi masih tersisa dua puluh lima orang. Kau mempunyai banyak waktu untuk memilih salah satu dari mereka. Lagipula, Jungkook. Melupakan seseorang bukanlah sesuatu yang instan. Kalau kau menggunakan cara ini, kau justru menyakiti perasaan mereka. Mereka akan berpikir, mereka hanyalah seseorang yang menjadi pelampiasan." Taehyung mulai berani bersuara. "kalau kau ingin cepat melupakan Jimin, lebih baik kau fokuskan dirimu dengan para peserta seleksi. Semakin cepat kau memutuskan peserta mana yang cocok dengan dirimu, akan semakin bagus."

.

Jungkook terdiam mendengarnya, tangannya gemetar hendak menggapai bahu Taehyung dan membalik tubuh kurus itu. "seandainya, peserta yang ku eleminasi itu adalah kau. Apa kau tidak keberatan. Taehee?"

.

Taehyung tersentak mendengarnya, ia semakin tidak berani berbalik dan memilih menahan rasa sakit hatinya. "tidak apa, aku akan baik-baik saja."

.

"apa alasannya?" Taehyung meringis ketika Jungkook melanjutkan pertanyaannya. Dengan sekali helaan nafas Taehyung memberanikan diri untuk mengatakannya. Tidak ada cara lain selain menghindar dari Jungkook dengan cara ini.

.

"karena aku tidak akan bisa jatuh cinta padamu, Jeon Jungkook. Kau... hanya berbeda dari tipeku."

.

Bohong! Buktinya sekarang Taehyung menyesali pernyataannya itu. Jungkook memang orang yang berbeda karena telah membuatnya jatuh cinta. Tetapi, tetap saja Jungkook adalah seorang lelaki.

.

"Baiklah.." gumam Jungkook.

.

Taehyung tidak mengerti maksud dari kata itu. Sebuah ketakutan menyergap dirinya, ia takut tersingkirkan dari kompetisi ini. Bukan karena ia takut kalah, ia hanya takut kehilangan Jungkook dari pandangannya. Taehyung tidak bisa membiarkan perasaannya yang sudah jatuh terlalu dalam tiba-tiba di depak keluar tanpa perasaan.

.

Sebelum Taehyung berlalu menuju Hanok-ya, Jungkook mendesah. "sudah mau tidur? Apa perlu kuantarkan?"

.

"tidak, terimakasih." Tolak Taehyung cepat, ia ingin sendiri saat ini. Ia butuh penenangan diri saat ini.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now