BAB LXXV

3.6K 552 16
                                    


.

.

.

.

.

Kedua lelaki itu berlari sekuat tenaga mereka. Napas yang terengah-engah dibiarkan begitu saja, di dalam otak mereka hanya terpikirkan untuk segera menuju tempat tujuan dan melakukan misi mereka. Di antara sinar bulan yang remang, mereka menyusup dan bersembunyi apablia ada kecurigaan yang dirasakan setiap prajurit-prajurit yang mereka lewati. Suasana di sekitar mereka masih belum sepenuhnya tenang setelah penyerangan tiba-tiba yang dilakukan pemberontak.

.

Mereka berhenti tepat di depan sebuah gedung bertingkat dua yang berwarna abu-abu kusam. Bangunan itu adalah penjara istana. Sebelum kaki mereka melangkah lebih jauh, salah seorang menarik lengan sosok yang ada di depannya untuk berhenti, kemudian bersembunyi di balik pohon besar.

.

"Ssstt." Namjoon mengisyaratkan Hoseok agar tidak bertindak lebih lanjut.

.

Hoseok memberikan tatapan heran sekaligus protes kepada Namjoon. Namjoon kembali mengisyaratkan lelaki itu dengan mengarahkan dagunya pada gedung penjara. Beberapa orang sedang keluar dari pintu depan gedung penjara istana.

.

"Aku tidak percaya instingmu sebagai kepala kepolisian sangat lemah." Cibir Namjoon dengan suara hampir berbisik.

.

Hoseok tak menggubrisnya, ia lebih memilih untuk memperhatikan gerak-gerik orang-orang di depan mereka. Dua orang prajurit nampaknya sedang menyeret seseorang keluar dari gedung itu. keduanya tidak bisa melihat dengan jelas sosok yang sedang di seret itu. tapi, ketika mereka mendengar teriakan protes yang di berikan sosok itu, keduanya sama-sama terkejut.

.

"Pangeran?!" pekik mereka tertahan secara bersamaan. Mereka pun saling bertukar pandang dan heran.

.

"Apa ini? Mengapa mereka bisa menyeret Jungkook seperti itu?" kata Namjoon masih dengan suara pelannya.

.

Hoseok mengalihkan pandangannya, kembali pada sang Pangeran yang tengah di seret oleh dua orang prajurit kerajaan. "Entahlah, tapi.. pertanyaan yang lebih tepat saat ini adalah mengapa Pangeran berada di gedung penjara istana di tengah malam seperti ini?" Hoseok menajamkan pandangannya, karena tidak berapa lama kemudian ia melihat satu sosok lagi yang diperlakukan sama seperti Jungkook sebelumnya, bedanya ia hanya diam ketika diperlakukan semacam itu.

.

"Park Jimin.." desis Namjoon. "Jungkook bersama Jimin. Mereka datang ke sana pasti ada seseorang yang penting yang mereka ingin temui."

.

"Setelah pemberontakan, aku yakin penjara cukup banyak di huni oleh pemberontak yang tertangkap saat penyerangan. Dan kurasa, Taehyung adalah salah satunya." Kata Namjoon lagi.

.

Namun, Hoseok mengelaknya. "Tidak, aku sempat menghitung pemberontak yang masih melakukan misi ini sebelumnya dan jumlah mereka hampir sama ketika kami berangkat menuju istana. Kalaupun ada yang hilang, mereka bilang orang-orang itu telah mati saat melakukan penyerangan."

.

Hening pun terjadi beberapa saat. Mereka berdua terlalu asyik memperhatikan suasana di depan, dua prajurit masih berjaga di depan pintu depan. Senjata yang mereka miliki pun cukup lengkap, hal ini membuat niat Namjoon dan Hoseok cukup ciut karena mereka berpikir akan susah melawan mereka.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now