BAB VII

6.5K 929 100
                                    

.

.

.

.

.

"Selamat siang semuanya, perkenalkan nama saya adalah Kim Taehee. Sebuah kehormatan bagi saya untuk bertemu dengan anda semuanya."

.

Taehyung baru saja memperkenalkan dirinya, seketika itu juga terdengar suara bisik di sana-sini. Seluruh ruangan yang hanya terdiri dari peserta seleksi itu sudah tahu siapa Kim Taehee. Bahkan Taehyung bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh mereka meskipun mereka berbicara saling berbisik satu sama lain.

.

Lee Hyori, pengajar mereka selama menjadi peserta seleksi itu sama sekali tidak menyeuruh peserta untuk diam, padahal mereka masih ditengah pelajaran─bukan, sebenarnya tidak seperti sedang belajar, saat ini mereka sedang menjalani proses perkenalan. Hyori menyuruh mereka untuk memperkenalkan diri masing-masing. Semuanya mwemperkenalkan diri sesuai dengan urutan yang di bacakan oleh Hyori. Taehyung bukanlah orang pertama yang memperkenalkan diria. Ia mendapatkan nomor dua puluh lima setelah peserta yang benmana Jung eunha, peserta dari kasta dua. Seoul.

.

Selama peserta yang lain memperkenalkan diri, sama sekali tidak ada bisikan senyaring sekarang, bahkan mereka terlihat tidak tertarik. Tetapi, lihatlah sekarang.. betapa hebatnya popularitas Taehyung sekarang. Tidak hanya berupa bisikan, tetapi juga bermacam-macam tetapan Taehyung dapat dari mereka. Ada yang menatapnya dengan jijik, kebanyakan menatapnya seperti itu berasal dari kasta tinggi. Ada juga yang menatapnya dengan iri. Dan tentu saja ada yang menatapnya dengan penuh persaingan.

.

"Taehee-ssi, silahkan lenajutkan perkenalanmu." Ujar Hyori. Kata-katanya sukses membuat ruangan yang berbentuk seperti ruang dansa versi ukuran kecil itu kembali sepi. Taehyung tidak bisa berdehem, ia merasa terganggu ketika harus meninggikan suara ala seorang wanita. "Um, aku berasal dari kasta enam. Aku peserta dari Seoul."

.

Ruangan yang tadinya sepi menjadi semakin sepi setelah Taehyung berbicara. Ia mengira peserta kembali membicarakan dirinya, namun pada nyatanya mereka hanya menatap pada sosok Taehyung. Karena dirinya sudah merasa tidak ada ide untuk dibicarakan lagi, ia pun menyudahi perkenalannya.

.

"itu saja." Ujarnya diiringi dengan tawa canggung. Sekali lagi, Taehyung mengira peserta seleksi akan ikut tertawa dengannya, tetapi yang ada mereka hanya menatapnya dengan bingung. Bahkan Seokjin yang duduk di sebelahnya juga ikut memasang ekspresi bingung.

.

Tanpa disuruh lagi, Taehyung pun segera duduk dan mengambil air mineral yang tersedia di meja bundar yang ada di hadapannya. Taehyung mencoba memenangkan perasaannya. Ia merasa tersiksa ditengah-tengah perempuan cantik seperti mereka. Taehyung menyadari, begini rasanya menjadi saingan berat dan populer, padahal ia sendiri tidak pernah menginginkan hal itu semua.

.

Pada akhirnya kelas itu hanya melakukan perkenalan antar peserta satu sama lain. Setelah itu, mereka yang awalnya hanya memakai gaun simple, menggantinya dengan gaun resmi. Mereka bersiap-siap untuk menghadiri makan malam resmi bersama anggota keluarga kerajaan. Termasuk pangeran Jeon Jungkook. Taehyung dan peserta lain mengganti pakaian mereka di kamar yang sudah di sediakan. Ia bersyukur setiap peserta mendapatkan satu kamar untuk mengganti pakaian. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi pada dirinya.

.

Taehyung terpaksa memakai gaun yang berukuran diatas lututnya berwarna biru metalik. Gaun itu sangat ketat sehingga membuat Taehyung sedikit ketakutan apabila lekuk tubuhnya yang tidak terlalu melekuk seperti wanita yang lain ketahuan. Taehyung bahkan sampai menolak tim riasanya untuk membantu memakai gaun. Ia hanya membiarkan tim itu mempermak wajahnya.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now