BAB XX

5.4K 862 63
                                    

.

.

.

.

.

“hei, Taehee. Apa aku boleh bertanya sesuatu?” Taehyung saat itu asik menikmati es krim sambil berjalan di taman kota Seoul bersama Jungkook yang untungnya sampai saat ini tidak ada yang curiga dengan penyamaran alakadarnya sang Pangeran.

.

“apa? Hei, hati-hati. Es krimmu mulai meleleh.” Jungkook segera menjilat es krimnya cepat-cepat agar tidak meleleh.

.

“apa suaramu dari kecil sudah seperti itu? Serak dan tidak seperti wanita lainnya?”

.

Kalau bisa tersedak oleh es krim yang tengah ia makam. Taehyung mungkin bisa melakukannya sekarang. Tapi saying, itu sama sekali tak terjadi. Ia malah membelalakkan matanya dan langkah nya terhenti otomatis.

.

Astaga, apa Jeon Jungkook mulai mencurigai dirinya? Tidak, Taehyung rasa ia sudah menaikkan nada suaranya jadi lebih tinggi daripada suara khas laki-lakinya yang biasa. Apa itu terlalu aneh? Aish, mengapa menyamar menjadi seorang perempuan sangat menyusahkan untuk ditutupi?

.

Taehyung mencoba untuk tidak panic. Ia pun berdehem. “uh? Benarkah? Suaraku dari kecil memang seperti ini. Aku juga tidak mengerti mengapa suaraku lebih rendah daripada suara wanita lain.”

.

Tawa cangung pun keluar dari bibir Taehyung. Taehyung membenci suasana seperti ini, ia pun segera mengganti topic pembicaraan. “nah, Pangeran. Sekarang apa yang ingin kau lakukan?”

.

“huh? Aku kira kau yang akan mengajakku kemana-mana.” Respon Jungkook.

.

Taehyung tersenyum simpul, “karena aku yang melepaskanmu, jelas saja aku memperbolehkan dirimu untuk bermain di manapun. Nah, kau mau kemana? Aku akan membawamu ke tempat apapun itu asalkan kau memintanya dengan masuk akal bagi otak dan penghasilan seseorang dari kasta enam ini.”

.

Jungkook tertawa mendengarnya. “baiklah, kalau begitu. Satu hal yang paling ingin kulakukan apabila keluar dari istana adalah..” matanya terarah keluar sari taman—jalanan di seberangnya, ada warung jajanan kecil yang menjual berbagai cemilan. Jungkook pun menunjuka warung itu. “aku ingin mencoba tteobokki dan camilan lainnya, langsung dari warung seperti itu. Bagaimana?”

.

Taehyung tertawa kecil. Permintaan sederhana dan polos. Rupanya Jungkook menginginkan hidup yang normal seperti lainnya. Ia ingin melakukan hal normal sperti yang dilakukan rakyatnya di luar istana. Dengan begini, apakah Jungkook sudah mulai bisa melupakan kesedihannya? Tapi, dilihat dari senyum yang selalu ia tebar daritadi, sepertinya Jungkook sedikit demi sedikit mulai melupakannya, meskipun senyum itu bisa saja bertahan hanya untuk sementara.

.

Untunglah lelaki itu membawa uang sendiri, dengan begitu Taehyung tidak akan bangkrut karena makanan yang telah Jungkook barong tak kira-kira banyaknya. Entah sudah berapa ribu won yang telah ia habiskan untuk makanan kecil itu. Ya ampun, apa seorang pangeran tidak pernah merasakan makanan kecil seperti ini? Apa Jungkook selalu di beri makanan mewah sejak bayi?

.

Selanjutnya Jungkook memintanya mengunjungi sebuah tempat karaoke yang tidak jauh dari warung. Tempat karaoke sederhana yang terletak dilantai dua sebuah ruko, dimana bawahnya terdapat beberapa mainan arcade kuno. Beberapa mainannya sudah tidak bisa dimainkan lagi. Sudah tidak ada yang mau memainkannya karena anak-anak sekarang lebih memilih permainan tiga lima dimensi, dimana mereka bisa masuk ke dalam dunia permainan itu dan membahayakan nyawa mereka. Taehyung sendiri takkan pernah mengorbankan nyawanya hany auntuk mencoba permainan mengerikan seperti itu.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now