BAB XXXII

5K 794 95
                                    

.

.

.

.

.

Langkah Taehyung berderap nyaring ketika ia berada di Sujeongjeon, perpustakaan di mana Jungkook berada sekarang. Ia menelusuri tiap-tiap rak buku yang berisi buku-buku langka. Masih saja ia tidak menemukan sosok sang pangeran. Sampai Taehyung melihat sosok seorang pengawal dengan pakaian khasnya sedang berjaga di depan pintu. Taehyung pun mengira kalau Jungkook berada di sana.

.

"apa pangeran ada di dalam sana?" tanya Taehyung pada pengawal itu.

.

Pengawal itu memberikan hormat kepadanya. "ya, tuan puteri. Beliau ada di dalam. Tapi, maafkan saya karena beliau saat ini tidak bisa di temui."

.

Dahi Taehyung berkerut. "mengapa?"

.

Tepat saat itu juga pintu itu terbuka menunjukkan sosok salah satu gadis seleksi yang tidak Taehyung ketahui namanya. Ia masih memakai hanbok yang berwarna ungu.

.

Ungu?

.

Hanbok ungu itu mengingatkannya pada insiden waktu itu. Insiden ketika Taehyung di dorong ke kolam teratai di depan Hanok tua. Taehyung berusaha ,menyingkirkan pemikiran negatifnya. Gadis itu tersenyum sekilas pada Taehyung kemudian berlalu. Bukan sebuah senyuman biasa, melainkan senyuman sinis. Well, Taehyung suudah terbiasa mendapatkan senyum tidak ramah dari peserta seleksi.

.

Selain hal itu yang menjadi pemikirannya, ia juga mengira-ngira apa yang telah dibicarakan gadis itu dengan Pangeran? Kalau tidak salah ia tidak termasuk gadis seleksi yang tersisih. Apa mereka bermesraan disana?

.

"sekarang aku sudah bisa masuk bukan?" pengawal itu Nampak ragu ketika Taehyung kembali menanyainya. Tetapi pada akhirnya ia mengangguk dan membukakan pintu tersebut,.

.

Ketika masuk ke dalam ruangan itu, Taehyung tidak melihat suasana kuno yang selama ini ia lihat di sekitar istana. Suasana di dalam ruangan itu jauh dari kata tradisional. Ada seperangkat computer dengan layar datar. Sebuah sofa berwarna merah anggur dan meja belajar beserta kursi putarnya. Beberapa dokumen terlihat terhampar diatas meja, bersrakan namun dokumen itu diurut sesuai dengan apa yang Jungkook pelajari.

.

Mata Taehyung menemukan sosok punggung Jungkook. Lelaki itu sedang duduk membelakangi dirinya, punggungnya tidak bisa menutupi benda besar di hadapan Jungkook. Sebuah piano megah berwarna hitam yang terlihat anggun.

.

Jungkook hanya duduk tanpa melakukan apapun sebelum menoleh ke belakang dan tersenyum lebar melihat kedatangan Taehyung.

.

"kau datang juga?" sapanya.

.

Taehyung berjalan mendekati Jungkook. "seperti biasa, seorang Jeon Jungkook yang sedang memasang dua wajah."

.

"eh?" respon Jungkook. Awalnya lelaki itu memasang wajah keheranan, tetapi pada detik berikutnya ia membalikkan badan lagi dan menyentuh salah satu tuts nada mayor piano.

.

"kau baik-baik saja?" tanya Taehyung penuh kekhawatiran.

.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now