BAB LXXVI

4.7K 506 54
                                    

.

.

.

.

.

Setelah pembicaraan Jungkook dan kedua sahabatnya―Namjoon dan Hoseok- di ruang bawah tanah, pintu Hanok-nya di ketuk oleh beberapa prajurit istana. Merena tampak panik setelah mengetahui prajurit-prajurit Hanok di serang. Namun, ketika melihat sang Pangeran nampak biasa-biasa saja dan mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang masuk Hanok-nya, mereka pun menghela napas lega.

.

Jungkook segera menugaskan kembali mereka menjaga Hanok, dan itu artinya ia harus menahan kedua sahabtanya itu untuk keluar dari tempat tinggalnya untuk sementara.

.

Kesokan harinya, keadaan istana lebih damai daripada yang ia kira. Dayang-dayang kembali sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Namun, prajurit-prajurit kerajaan masih di turunkan secara massal. Setiap sudut istana tak luput dari perhatian mereka karena siapa tahu beberapa penyusup kembali menyerang istana.

.

Jungkook sendiri telah gelisah sejak subuh, pertemuan akan segera di gelar namun hukumannya sama sekali belum di cabut oleh Raja. "Sudah cukup, kita harus melakukannya sekarang! Eksekusi akan dilakukan setelah pertemuan pagi dan apabila aku tidak bisa menghadir pertemuan pagi ini. Hancurlah rencana kita semua."

.

Namjoon menatap Jungkook pasrah. "Sejak awal ini memang bukan rencana yang bagus. Kita hanya bergantung pada keberuntungan, bukan pada strategi yang matang."

.

Hoseok turut bersuara. "Di saat-saat seperti ini, tidak ada cara lain selain menyerang prajurit yang berjaga di depan Hanok kemudian melesat menuju bangunan utama istana. Apa ada ide lain selain ini?"

.

Kepada mereka menggeleng bersamaan diiringi decakan kesal. Mereka sama-sama muak dengan situasi yang tengah mengukung mereka.

.

"Aku dan Hoseok akan menyerang para prajurit. Dan kau, Jungkook. Pergilah secepat mungkin menuju Geunjeongjeon. Strategi sederhana ini setidaknya bisa berhasil daripada kita harus terkurung di sini sampai dengan waktu yang tidak bisa ditentukan." Kata Namjoon dengan wajah serius.

.

Kedua lawan bisaranya itu pun dengan patuh mendengarkannya dan kaki mereka masing-masing sudah siap untuk melakukan misi. Tiga jari Hoseok terangkat, mengisyaratkan pada kedua sahabatnya untuk mengikuti instruksi yang akan ia lakukan. Tepat ketika jari ketika Hoseok tertekuk, semuanya berlari secepat mungkin keluar dari ruang bawah tanah kemudian menuju luar Hanok.

.

Para Parjurit yang berjaga di depan Hanok Jungkook terkejut ketika mendengar suara pintu Hanok milik pangeran di buka secara kasar. Ebih terkejut lagi ketika mereka melihat sang pangeran tidak sendiri, melainkan bersama dua orang yang telah menyerang mereka semalam.

.

Dengan reaksi seperti itu, membuat prajurit-prajurit itu lengah dan detik itu jugalah Namjoon dan Hoseok menyerang mereka bersamaan. Persis seperti tadi malam, di mana mereka dengan mudah membekuk seluruh peajurit yang ada di depan Hanok Jungkook. Sedang Jungkook yang sempat membantu beberapa kali mengalahkan prajurit. Namjoon memberitahunya untuk segera lari menuju gedung pertemuan sebelum semua terlambat. Sekuat tenaga ia berlari, beberapa dayang bahkan bingung melihat sang pangeran uang berlari seperti orang gila. Kaki Jungkook bahkan hampir saja terpeleset ketika menghentikan lajunya di depan gedung Geungjeongjeon. Dua prajurit istana yang berjaga di depan gedung itu terkejut dengan kedatangan sang Pangeran, meski Jungkook adalah pangeran, mereka jarang melihatnya ikut dalam pertemuan pagi. Jungkook selalu saja menghindari pertemuan membosankan seperti ini, ia lebih memilih tenggelam dalam dokumen-dokumen negara dan sarapan di dalam Hanoknya.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now