BAB LXXVII

4.5K 610 146
                                    


.

.

.

.

.

Setelah insiden di gedung utama istana, Jungkook kembali dikurung di dalam hanok. Ia hanya berdiam diri di kamar, tak tahu di mana posisi kedua sahabatnya sekarang berada setelah penyerangan pada prajurit-prajurit di depan hanok-nya tadi pagi.

.

Jungkook terus menunggu hingga pada dua jam kemudian sekertarisnya mengetuk pintu kamar. Ketika dibuka, terlihatlah orang-orang yang biasa bersamanya. Prajurit, kasim, beserta para dayang. Mereka semua menundukkan kepala dengan hormat pada Jungkook.

.

Dayang-dayang membawakannya hanbok dan bersiap memakaikan kepada dirinya. Terlihat dari motif dan warna biru pada hanbok yang akan ia pakai, itu artinya sebuah acara formal an tradisional akan ia hadiri. Seingatnya tidak ada upacara atau acara tradisional yang harus ia hadiri hari ini kecuali upacara pernikahannya. Tetapi, mengingat ayahnya melupakan begitu saja tentang pernikahan sialan itu karena ada banyak hal yang lebih penting, maka Jungkook menganggap pernikahannya dibatalkan pada hari ini. Ia yakin, keluaga dari Kim Jungah akan protes dengan hal ini.

.

"Hah, persetan!" umpat Jungkook, dayang-dayang yang masih memakaikan hanbok ke tubuh Jungkook sedikit ketakutan mendengar pangeran mereka memaki seperti itu. belum lagi, kabar mengenai perseteruannya dengan sanga Raja di pertemuan tadi pagi pasti sudah menyebar kemana-mana dan membuat image-nya sebagai pangeran berwajah bak malaikat sudah tercoreng.

.

"Akan dibawa kemana aku?" tanya Jungkook kepada siapapun yang ada di dalam ruangan itu.

.

Tak ada yang berani menjawab kecuali sang sekertaris. "Yang Mulia, Raja menginginkan Anda untuk menghadiri eksekusi seorang tahanan."

.

"Apakah tahanan itu bernama Kim Taehyung?" tanya Jungkook memastikan sekaligus berhati-hati.

.

"Benar, Yang Mulia." Sahut sekertaris itu lagi.

.

Jungkook menghela napas, apakah semuanya sudah selesai? Apa ia benar-benar sudah tidak bisa menyelamatkan Taehyung? Saat ini, Jungkook hanya bisa berharap akan ada keajaiban yang bisa menolong mereka.

.

Tidak ada pemaksaan ketika Jungkook keluar dari hanok. Iring-iringannya berjalan di belakang, kecuali ada dua prajurit yang berdiri di depannya seolah sedang mengarahkan jalan sekaligus menjaga agar sang pangeran tidak melarikan diri.

.

Sesampainnya di lapangan eksekusi, ayahnya beserta para pejabat penting yang penasaran ingin melihat jalannya eksekusi duduk di atas kursi yang sudah di sediakan. Tempat ittu dinaungi sebuah tenda mewah yang kemungkinan besar tiap jahitan terdapat benang emas. Membuat tempat di sekitar eksekusi itu tidak terlihat tegang, melainkan masih dikelilingi aura kemegahan khas kerajaan. Tepat beberapa meter di depan kursi penonton, ada sebuah panggung yang biasa, panggung kusam mengerikan tempat dimana hampir setiap eksekusi tahanan dilakukan di sana.

.

Jungkook agak sedikit trauma dengan tempat itu. Namjoon yang sebelumnya pernah di eksekusi di lapangan itu membuatnya agak gentar. Untuk kedua kalinya dalam hidup, Jungkook akan menyaksikan orang yang berarti dalam hidupnya disiksa―ah, untuk Taehyung bahkan lebih dari sekedar siksaan. Jungkook akan menyaksikan secara langsung bagaimana Taehyung akan menamatkan usianya, mengakhiri kisahnya secara paksa.

THE SELECTION [KookV] ✅Onde histórias criam vida. Descubra agora