BAB XXIX

5.4K 953 139
                                    

.

.

.

.

.

Tak ada teriakan untuk memanggil pengawal, Seokjin hanya diam di tempat. Ia menatap lurus-lurus pada Taehyung yang masih menunggu reaksi dari wanita itu.

.

“kenapa? Megapa kau rela melakukannya?” kata Seokjin pelan.

.

“kau tidak terkejut?” Taehyung malah balik bertanya.

.

Seokjin memberikan senyum kecil, “tentu aku sangat terkejut. Tapi-ah, entahlah. Aku bahkan tidak bisa memfokuskan diriku saat ini. Aku…”

.

Bibir Seokjin mulai bergetar. Sontak saja Taehyung mendekati teralis penjara gadis itu dan menatap penuh iba. “Seokjin-ah..” lirihnya. Taehyung mencoba mnggapai lengan Seokjin, tetapi pintu depan ruang penjara tiba-tiba saja terbuka, seorang pengawal memberitahu Taehyung bahwa jam jenguknya sudah berakhir. Taehyung meringis, ia tidak bisa meninggalkan Seokjin, tetapi pengawal itu mulai menariknya keluar dengan paksa.

.

Taehyung tak bisa lagi protes. Ketika ia keluar dari sana, matanya membesar tiba-tiba tatkala melihat kerumunan massa di depannya. Kerumunan itu terdiri dari pengawal serta dayang-dayang yang juga memakai hanbok hitam, tidak ada yang memasang wajah sedih maupun muram. Mereka justru tampak lebih.. antusias? Astaga, dimana perasaan peri kemanusiaan mereka?

.

Taehyung berjalan dengan cepat. Matanya mencari seseorang ditengah kerumunan. Tidak ada! Jungkook tidak duduk di singgasananya! Disana hanya ada kdua orang tuanya. Raja Jeon Won tampak serius berbicara dengan salah seorang penasihat kerajaan. Sedangkan ratu menatap kosong di depannya, beliau tampak terbebani. Ternyata, masih ada satu orang yang peduli dengan keadaan ini.

.

“tuan puteri Taehee?” Taehyung menoleh ke belakang. Bodyguard-nya Joon yang memanggil. Lelaki itu tampak gusar, mungkin ia menyadari kalau salah satu pemimpionnya akan dihukum.

.

Ah, ada satu orang lagi yang peduli akan keajdian ini.

.

“sebelah sini, anda harus berkumpul bersama peserta yang lain.” Taehyung menatap marah pada lelaki itu.

.

“mengapa kau diam saja saat pemimpinmu—bukan, temanmu Kim Namjoon dihukum?”

.

Joon menundukkan kepalanya sebentar. “maafkan saya tuan puteri. Saya tidak bisa melakukan apapun.”

.

Rasanya Taehyung ingin menumpahkan segala sumpah serapah yang sudah ia tahan daritadi. “aku berani sumpah ingin menghancurkan Negara ini kalau mereka terus-menerus melakukan system ketidakadilan seperti ini.”

.

Ketika Taehyung berdiri di samping gadis-gadis seleksi, beberapa dari mereka masih bisa terkikik senang seolah-olah ini bukanlah kejadian yang besar. Apa mereka saking senangnya kalau jumlah saingan mereka berkurang? Tidak punya otak.

.

Mata Taehyung tidak sengaja bertemu dengan tatapan ratu. Beliau hanya memberikan senyum kecil, jari-jarinya meremas hanbok hitam, wanita itu pasti tengah dilanda keraguan.

THE SELECTION [KookV] ✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant