BAB LX

3.9K 596 31
                                    

.

.

.

.

.

"Makanlah," Hoseok menyodorkan semangkut bubur kepada Taehyung. Taehyung memperhatikan makanan yang mirip disebut 'mirip bubur', bukan bubur yang sebenarnya. Nasi yang ada justru terlalu keras dan membuat Taehyung sedikit kesusahan ketika menelannya, secara otot-otot penggerak di bagian mulut dan pencernaannya belum bisa menerima makanan yang keras.

.

Bahkan ketika Taehyung merasakan di dalam mulutnya, rasanya asin. Ekspresi yang di berikan Taehyung ketika makan makanan Hoseok diketahui oleh pembuatnya.

.

Hoseok menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf, kalau rasanya tidak enak."

.

Taehyung hanya tersenyum maklum. Meskipun kurang enak, Taehyung tetap menghabiskannya karena ia sudah terlanjur kelaparan. Bayangkan saja, dua hari perutnya tidak terisi apapun. Bahkan infus saja tidak adauntuk memenuhi energi di dalam tubuhnya. Pantas saja Taehyung masih merasa kaku dan lemas sekarang.

.

Dalam beberapa menit saja Taehyung sudah menghabiskan tiga mangkok bubur beserta lima gelas minuman.

.

"Kau sudah merasa baikan, Taehe- uh. Maksudku, Taehyung?"

.

Taehyung tersenyum miring, ia sendiri merasa aneh ketika Hoseok memanggilnya dengan nama asli. "Ya, aku merasa lebih baik. Terima kasih, lain kali kau harus membuat bubur sesuai resep. Di dalam lemari kecil di dekat dapur, ada kumpulan buku kecil tentang memasak. Buku itu selalu di pakai Sejong ketika ia hendak memasak."

.

Hoseok tertawa renyah mendengarnya. "Ya, ya. Akan kulakukan. Aku membuat ini hanya sesuai insting-ku dan hanya pernah melihat dari koki di rumahku."

.

"Well, tipikal orang kaya." Sahut Taehyung.

.

Hoseok mendengus, "Sekarang tidak lagi, aku memilih membelamu."

.

Taehyung menatap mata pemilik marga Jung itu. Di carinya sebuah ketulusan di sana dan ternyata benar. Hoseok sama sekali tidak bercanda dengan perkataannya.

.

"Kau tidak terpikirkan bagaimana denganku? Aku merasa risih dengan orang-orang kerajaan yang baru saja membunuh semua keluargaku. Pergilah, sebelum kau menjadi incaran sama sepertiku juga." Kata Taehyung.

.

Hoseok pun menyahut. "Memang itulah kehendakku, aku ingin lari dari kerajaan."

.

"Itu artiya kau memutuskan berkhianat dari kerajaan?" tanya Taehyung memastikan.

.

Kepala Hoseok mengangguk. "Ya, aku sudah memikirkan hal itu. Tidak masalah, karena... uh, aku sendiri tidak mengerti kenapa ayahku bisa menjadi bagian rencana pembunuhan keluargamu. Dan.." Hoseok berhenti sambil menggigit bibirnya, ia tidak mau menceritakan secara detail tentang rencaanya bersama Eunha yang ingin menculik Taehyung.

.

"Lupakan." Lanjut Hoseok. "Sebagai gantinya aku ingin membalaskan dendam untukmu."

.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now