BAB LXXXI

4.1K 456 35
                                    

.

.

.

.

.

"Taehyung-ah!" Pekik Hoseok sambil berdiri dan segera memeluk Taehyung. luka yang ada di punggungnya akibat cambuk terasa sakit hingga membuat Taehyung mengerang pelan tatkala Hoseok memeluk terlampau erat.

.

Rupanya Hoseok menyadari. "Sakit?" tanyanya denga nada khawatir. "Di mana sakitnya?"

.

Taehyung menggeleng kecil, "Tidak, tidak apa-apa. Kau terlalu erat memelukku."

.

Entah mengapa Taehyung memang ingin menyembunyikan rasa sakitnya. Ia tidak ingin teman-temannya khawatir. Apalagi Hoseok yang memiliki sikap terlalu overprotective padanya. Tapi sayang, pertanyaan Namjoon lebih dahulu menyela kata-kata penghibur yang akan ia utarakan.

.

"Berapa banyak siksaan yang kau terima?" ujar Namjoon sambil berdiri dan mendekat pada Taehyung. Namjoon memperhatikan perban-perban yang membalut tubuh Taehyung. ia menawarkan tangannya untuk membantu Taehyung duduk di lantai. Namjoon dan Hoseok pun ikut duduk setelah Taehyung berada di posisi nyaman.

.

Taehyung terdiam saat Namjoon bertanya demikian, sinar matanya meredup, ia sama sekali tak ingin mengingat semua penyiksaan tersebut. Baginya, itu seperti mimpi buruk. Bahkan ia sempat merasakan syaraf tubuhnya lumpuh hingga ia hampir tak bisa merasakan rasa sakit lagi selama beberapa saat. Pukulan, cambukan, dan rasa panas akibat besi datar panas yang di tempelkan pada beberapa titik tubuhnya.

.

"Tapi, setidaknya kau masih bisa bertahan hidup." Ujar Hoseok sambil menatap sosok Taehyung―khawatir sekaligus lega.

.

Namjoon setuju. Setidaknya, kondisi Taehyung lebih baik daripada dirinya yang hampir mati ketika disiksa beberapa bulan lalu.

.

Tidak lama kemudian, terdengar sebuah ledakan yang sempat membuat ruang persembunyian bawah tanah itu bergetar. Seluruh penghuni ruangan berteriak panik, terutama para perempuan. Para laki-laki, terutama prajurit istana yang sengaja di perintahkan untuk menjaga ruang persembunyian pun hanya bisa memasang wajah pucat, mereka sama-sama ketakutan.

.

Suasana yang tadinya sempat mencair, tiba-tiba menjadi tegang. Suara ketika orang berbicara tergantikan oleh suara desahan napas putus asa dan bisikan cemas berselimut doa, berharap ada keajaiban yang bisa menyelamatkan mereka.

.

"Kalian, mengapa bisa berada disini?" tanya Taehyung sambil berbisik.

.

Hoseok menoleh pada Namjoon, meminta agar lelaki itu saja yang menjelaskan. Namjoon menjelaskan dari awal, termasuk kenapa ia bisa memutuskan untuk menyusul tim pemberontak ke dalam istana. Namun, bukannya membantu pemberontak istana, ia justru terperangkap dalam misi menyelamatkan Taehyung.

.

Sayangnya, misi itu di gantikan oleh Jungkook dan sampai sekarang Namjoon tidak tahu apakah Taehyung sudah bertemu dengan sahabatnya itu atau belum.

.

Taehyung menundukkan kepala lalu mengangguk kecil. "Ya, aku bertemu dengannya. Bisa dibilang, misi yang kalian berikan padanya berhasil."

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now