BAB LIII

3.6K 596 40
                                    

.

.

.

.

.

"Tunggu, aku tidak salah dengar, bukan? Apa jangan-jangan kalian justru salah lihat Hanok? Mungkin saja Hanok yang kalian lihat itu adalah Hanok kosong-karena di samping Hanok milik Kim Taehee dulunya di tempati oleh.. uh, aku lupa namanya!"

.

"Maafkan saya, Tuan Puteri. Kami tidak mungkin salah mengenali Hanok Kim Taehee. Bukankah di setiap Hanok terdapat palng nama peserta seleksi? Kami sudah yakin bahwa Hanok yang kami masuki tidak salah."

.

Eunha merenggut gaunnya. Gemerutuk giginya terdengar akibat perasaan geram sekaligus panik yang ia rasakan seakarng. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Rencananya benar-benar gagal!

.

"Pue=teri, kami juga mendapakan informasi kalau Kim Taehee memang tidak ada di mana-mana. Seluruh tempat persembunyiannya sudah dicari dan tidak ada tanda-tanda bahwa Kim Taehee ada di istana." Ujar anak buahnya itu lagi di seberang telepon.

.

"Lalu, apa menurut kalian Kim Taehee memang menghilang dari istana? Benar-benar di culik oleh pemberontak, begitu?"

.

Anak buah Eunha terdiam beberapa saat. "Ya.. kemungkinan besar memang begitu."

.

"Oh, astaga.." Eunha mengusap-usap wajahnya. "Apa kalian semuanya sedang berkumpul? Bisa kau berikan sambungan ini pada Hoseok?"

.

"Apa? Apakah maksud anda adalah Jung Hoseok?"

.

"Ya! Siapa lagi?! Astaga! Jangan buat aku frustasi sekarang!" Eunha setenagh berteriak.

.

"Maafkan saya, Tuan puteri. Tapi, Jung Hoseok tidak bersama dengan kami semenjak kami menyelinap masuk ke dalam hanok Kim Taehee." Sahut anak buahnya sedikit takut.

.

Mulut Eunha setengah menganga. "Apa? Kukira ia sudah setuju melakukan ini semua. Sial!"

.

Belum sempat ia mendapatkan respon dari anak buahnya, Eunha segera mematikan sambungan dan melempar telepon itu ke ranjang. Benda itu menjadi pelampiasan emosi Eunha. "Sial, apa lelaki itu memang sengaja menghancurkan rencana ini? Apa ia sengaja membawa Kim Taehee menjauh dari istana dan menyembunyikannya agar luput dari rencanaku ini. Hah, kerja yang bagus. Jung Hoseok. Setidaknya kau membawanya menjauh dari sini tanpa perlu campur tangan darik-"

.

Kata-katanya berhenti ketika ia merasakan ponselnya berbunyi. Eunha merasa malas mengangkatnya. Tetapi mengingat telepon itu bisa saja dari orangtuanya yang mengkhawatirkan dirinya akibat penyerangan yang dilakukan pemberontak di dalam istana, Eunha pun mengambil kembali ponselnya.

.

Tetapi, setelah ia mengambilnya dan melihat nama penelepon di layar ponsel, rasa kesalnya kembali memuncak.

.

"YAH! Hebat sekali kau bisa menghubungiku setelah membuat rencanaku hancur berantakan? Hah, tidak. Sebenarnya, aku harus berterimakasih karena kau telah membawanya menjauh dari rencanaku. Oke, tidak masalah. aku-"

.

"Jung Eunha, kau tidak salah? Aku bersama anak buahmu sekarang. Kami sedang membawa Taehee dari istana dan entah ke mana mereka akan membawanya."

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now