BAB XXX

5.5K 899 86
                                    


.

.

.

.

.

Semakin banyak dukungan, entah mengapa Taehyung merasa bukannya semakin bersemangat, ia justru merasa tertekan. Bagaimana ia bisa terpilih menjadi seorang Ratu kalau dirinya saja adalah seorang lelaki? Sejarah mana yang mencatat seorang lelaki bisa menjadi Ratu?

.

Konyol..

.

Taehyung sedaritadi berjalan bolak-balik mengelilingi kamarnya sendiri. Suasana sepi dikamarnya semakin membuatnya sesak. Ia pun memutuskan keluar.

.

Ketika kakinya melangkah diatas teras Hanok-nya, ia menoleh pada pintu kamar tepat disamping ia berdiri. Sinar mata Taehyung meredup. Kamar itu gelap, kamar yang tadinya milik bodyguard-nya sekaligus sahabatnya, Kim Namjoon. Sebentar lagi akan digantikan oleh yang lain.

.

"bagaimana keadaan mereka? Apa mereka baik-baik saja?" desak Taehyung di antara helaan nafasnya. Memori kejadian tadi pagi masih segar terbayang di kepalanya.

.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Nama Sejong terpampang di layar datar tersebut, tetapi ia tidak berniat menyambungkan sambungan itu ke layar. Saat ini ia tidak ingin Sejong melihat wajahnya yang kacar.

.

"um, halo?"

.

Dia beberapa saat. "kau baik-baik saja?"

.

Taehyung menghela nafas. Seberapa kacaunya kan dirinya saat ini sampai Sejong saja bisa mengetahui hanya lewat suara saja. Ah, Taehyung melupakan kalau Sejong itu adalah sahabatnya yang serba tahu.

.

"begitulah, terlalu banyak yang menjadi pikiranku. Aku merasa menjadi pengecut hari ini. Kim Sejong."

.

"apa ini karena kau melihat hukuman tadi pagi? Aku mengenali wajah lelaki itu, ia bodyguard-mu, bukan?" ternyata kamera-kamera itu menyiarkannya secara langsung, Taehyung hanya bergumam.

.

Taehyung bisa merasakan Sejong sedang tersenyum diseberang sana. "apa yang harus kulakukan agar bisa menghiburmu?"

.

Taehyung mengangkat kepalanya dan melihat langit gelap di atasnya. Bintang-bintang tidak lagi bertabur disana, langitnya sudah terkena polusi cahaya. Bahkan Taehyung bisa menghitung dengan satu tangan saja berapa kali dalam seumur hidup ia pernah melihat bintang di atas langit.

.

"entahlah..." suara Taehyung terdengar lirih.

.

"Taehyung-ah." Pangiil Sejong.

.

"ya, aku masih disini. Dimana adik-adikku?"

.

"oh, mereka baru sajatidur, seharian ini mereka sibuk bermain, aku juga sebentar lagi akan berangkat bekerja dan-"

.

"tunggu Sejong!" Taehyung menghentikan celoteh Sejong ketika ia melihat seseorang dari jauh berjalan menuju Hanok-nya. Taehyung mengenali sosok itu dengan baik. "aku akan berbicara lagi denganmu besok, tentunya. Ah, aku juga berhutang cerita padamu. Aku yakin kau pasti menyukai cerita ini... uh, atau tidak menyukainya juga."

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now