BAB LII

3.5K 597 44
                                    

.

.

.

.

.

Taehyung menolak bicara ketika beberapa wartawan mulai menyerbu dirinya di luar ruang siaran. Untungnya bodyguard-nya siap dan segera membawa Taehyung masuk ke dalam limusin untuk dibawa kembali ke istana. Dalam perjalanan menuju istana, Taehyung terus terngiang-ngiang akan presentasi yang baru saja ia lakukan. Ia ingin tidak peduli dengan tanggapan orang-orang. Iak ira orang-orang hanya akan menganggap ini sebagai lelucon belaka dari seorang kasta bawah sepertinya. Tetapi tampaknya Taehyung tidak akan bisa keluar dari istana dengan kata 'baik-baik saja'.

.

Tepat ketika langkah Taehyung sudah mendekati Hanok-nya. Ia mendengar suara alarm. Alarm itu nampaknya baru saja di pasang oleh pihak istana maka dari itu Taehyung tidak mengerti peringatan yang coba di sampaikan.

.

"Ada apa?" tanyanya pada kedua bodyguard-nya.

.

Hyesung dan Joon segera menarik Lady-nya itu menjauh dari sana dan membawanya masuk ke dalam Hanok. Mereka panik demi menyelamatkan Taehyung. Taehyung sendiri tidak tahu menahu dan hanya pasrah keetika ia sampai di ruang tengah, tepat di depan rak buku. Persis seperti yang pernah dikhayalkannya selama ini. Taehyung melihat Joon menekan salah satu tombol dari remote yang ia bawa. Seketika, rak buku itu bergeser ke samping dan terlihatlah sebuah pintu yang terbuat dari besi kokoh. Di balik pintu besi itu terdapat beberapa anak tanggay ang menuju ruang bawah tanah. Joon dan Hyesung menyuruh Taehyung untuk masuk ke dalam dan bersembunyi.

.

"Kalian mau kemana?!" panik Taehyung. "Katakan padaku, apa yang sedang terjadi?"

.

"Entah pemberontakan atau teroris yang sedang menyerang istana. Pokoknya, Anda harus bersembunyi dulu, tuan Puteri. Ruangan ini sama persis seperti ruangan persembunyian lainnya. Kami akan segera kembali, kami harus bergabung dengan yang lain untuk mengusir mereka." Ujar Hyesung dengan terengah-engah. Taehyung tahu, lelaki itu sedikit kewalahan dengan fisiknya, tetapi itu tidak menyurutkan semangatnya dalam melindungi kerajaan.

.

"Tapi kalian akan meninggalkanku! Dimana dayang-dayangku?!" Taehyung hampir berteriak.

.

"Kita sudah tidak punya waktu! Mereka menuju ke arah sini!" panik Joon sambil setengah berteriak. Nampaknya, sebelum ia berteriak seperti itu, ia sudah mendapatkan kabar dari alat komunikasi yang selalu terpasang di telinganya.

.

"Maafkan kami yang tidak menemani anda, Tuan Puteri. Tunggulah beberapa saat di sini. Kalau kami tidak kembali, maka seseorang akan mengecek keberadaan Anda." Ujar Hyesung sambil menutup pintu dan kembali menguncinya.

.

Percuma saja, ketika Taehyung berusaha membukanya. Kedua bodyguardnya sudah menguncinya kecuali ia bisa membukanya kembali dengan remote control seperti yang dimiliki Joon. Taehyung pun memutuskan untuk bersembunyi di sana sampai pada waktu pintunya kembali terbuka.

.

Di dalam ruang bawah tanah, ia bisa tinggal selama beberapa hari. Di sana tersedia makanan yang cukup awet disimpan selama satu minggu dan di simpan dalam kulkas berikut peralatan makan yang tertata rapi di atas raknya. Sepertinya, makanan itu selalu di ganti setiap beberapa hari sekali demi persiapan apabila terjadi serangan daadakan seperti ini.

THE SELECTION [KookV] ✅Where stories live. Discover now