19

87 29 1
                                    

"Apa menurut Tuan Putri Kerajaan aku menginginkan semua ini?"

"Tuan Putri Kerajaan Kim Chaehyun, dengan amata sangat aku memohon Anda untuk sesekali berpikir rasanya menjadi gadis seperiku. Yang memiliki darah keturunan yang mungkin memang tidak sekental milik Anda, namun darahku tetap sama dengan Tuan Putri Bahiyyih. Yang terlahir dari sebuah keluarga yang dicap sebagai sekawanan pembelot, apa menurut Anda dengan bodoh aku akan melakukan hal itu?"

"Percayalah, di antara semua bangsawan yang ada, aku dan ayahku adalah yang paling berambisi untuk memotong lidah si anonim. Tidak ada gunanya perkara mengembalikan kehormatan keluarga besarku atau tidak, tapi selama proses yang dilakukan nyatanya mengancam ketenangan kami! Aku tidak akan segan-segan membunuh orang itu."

Chaehyun memahami nada amarah yang dipakai oleh Dayeon dan pemilihan kata yang terbilang kasar kala itu, tapi waktu yang dia miliki tidak banyak. Gadis muda itu harus terkurung di ruangan khusus tanpa boleh mengikuti kelas hingga pesta malam ini karena dinilai Lady Freifrau sebagai seorang pengacau. Dan meski itu benar adanya, Chaehyun melihat Dayeon sebagai seorang yang lain. Dia pengacau yang mencari kesempurnaan dari sebuah ketidaksempurnaan.

Agak terkejut sebenarnya kala mendengar bila Dayeon dan keluarganya tidak menyukai perbaikan nama baik. Tapi kala mendengar alasannya, Chaehyun sedikit setuju. Setidaknya dengan pamor yang seperti ini para keluarga bangsawan lain bisa sedikit menaruh rasa hormat pada keluarga Kim dari Grafinya, bukannya menatap dengan pandangan iba.

Namun bukan itu alasan kedatangan Chaehyun. Dia sama sekali tidak menaruh prasangka pada Dayeon. Kedatangannya tidak lebih hanya untuk menanyakan kabar seseorang. "Bagaimana kabar adik?" tanya Chaehyun dengan pandangan mata yang entah mengapa terlihat berkilat. "Dari yang aku dengar dia sudah memulai debutnya tahun lalu, bersama dengan Anda. Dia pasti tidak memiliki banyak keluhan karena Anda pasti akan selalu bersamanya. Sampaikan juga permintaan maafku pada dirinya karena tidak bisa memberikan selamat dan baru mengucapkannya setelah telat hampir satu tahun, jika berkenan, aku ingin menggantinya dengan sebuah undangan minum teh yang menyenangkan akhir pekan ini."

Bertaruh pada takdir, Chaehyun Han berharap bila Dayeon sudah lebih dari sekedar paham atas maksud ucapannya. Cukup berbahaya memang untuk mengungkapkan hal yang coba Chaehyun sampaikan, dan cara paling aman adalah dengan membuat Dayeon sendiri yang menebaknya. "Aku yakin Anda memiliki banyak tangan-tangan yang belum pernah aku lihat, dan seperti Anda, saya juga memiliki beberapa tangan tambahan."

Chaehyun memang tidak menaruh rasa curiga pada Dayeon terkait apakah mungkin gadis itu adalah si penulis anonim atau tidak. Penulis itu memang menyinggung Chaehyun, keluarga kerajaan lebih tepatnya, tapi sesuai namanya kehadirannya tidak lebih sebuah ketidakpastian. Dan daripada mengejar sesuatu yang mungkin saja sebenarnya berada di balik punggung Chaehyun, bersembunyi selayaknya hantu, agaknya lebih bijak untuk mengurusi permasalahan yang dengan jelas sudah terlihat. Dan Dayeon memilikinya.

Sebuah perkumpulan remaja yang bisa berkembang menjadi suatu hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya bila tidak diawasi dengan benar.

Dan Dayeon ada di sana. Duduk di salah satu kursi keanggotaan dari perkumpulan remaja yang bisa dikatakan, patut untuk dicurigai. Perkumpulan Kala, yang dinamai sesuai rasi bintang kesepuluh dalam tata urutan sesuai lintas matahari, rasi bintang berbentuk seperti mata kail yang melambangkan tentang kewaspadaan atas bahaya. Menegaskan sekali bila Dayeon atau entah siapa yang mengumpulkan para remaja itu sangatlah berhati-hati.

"Aku akui aku tidak terkejut saat dia menuliskan nama Anda dalam suratnya, Tuan Putri Kerajaan." Chaehyun yang sedari tadi hanya terduduk di sebuah kursi khusus daripada kursi lainnya yang ada menoleh. Seorang pemuda berambut biru legam berdiri di dekatnya, mengulurkan tangan, menanti apakah sang Tuan Putri Kerajaan akan menyambut uluran itu atau tidak. "Tapi aku tidak pernah membatalkan jika seorang seperti Anda memerlukan bantuan dariku."

I Love How I'm CalledWhere stories live. Discover now