76

67 18 1
                                    

Masa kecil Johnny sebenarnya hampir sama seperti Youngeun, penuh pengucilan hingga membuat anak laki-laki itu dipindahkan ke Frustin. Tinggal di kediaman keluarga Park, sambil menemani Jay dan Sunghoon yang masih bayi mengingat tidak banyak putra bangsawan yang mau bermain dengannya.

Di Buggraf, dia dijauhi karena ibunya merebut suami orang.

Di Frustin, dia dijauhi karena ayahnya melanggar janji pernikahan.

"Kak Johnny! Kak!" Setidaknya hanya di kediaman itu, Johnny bisa merasa sedikit tenang meski beberapa pelayan selalu siap menatap tajam ke arahnya. "Ibuku bilang Kakak akan memiliki seorang adik, apa itu benar?" Sunghoon bertanya dengan semangat. "Laki-laki atau perempuan?"

"Aku tidak tahu."

"Apa Kakak akan mengajaknya ke mari?"

"Jika Viscountess Seo mengizinkan mungkin aku akan mengajaknya segera setalah adikku itu lahir dan memasuki usia layak bepergian." Bahkan pada usia belia Johnny sudah bisa merasakan yang namanya malu kala bersitatap dengan Viscountess Seo. Dia tidak pernah dekat dengan sang Ayah yang selalu sibuk menghadiri rapat terkait perkembangan wilayah ataupun sang Ibu yang pada awal kelahirannya mengalami sedikit gangguan emosional.

Johnny tahu bila ibunya sempat menolak kehadirannya. Dia tahu, bahkan masih ingat bila butuh waktu hingga hampir delapan tahun baginya untuk bisa memanggilnya ibu. Alasan mengapa Johnny sama sekali tidak terpengaruh oleh ucapan Marquess Ezaki tiap kali dia menghabiskan waktu di Frustin, karena Viscountess Seo yang membesarkannya selama waktu-waktu itu.

Viscountess Seo yang tiap malam berjaga kala Johnny sakit.

Viscountess Seo yang mendatangi anak-anak nakal yang merundung Johnny.

Viscountess Seo yang selalu bertanya seperti apa hari Johnny di sekolah.

Viscountess Seo yang menghafalkan makanan apa yang disukai Johnny.

Viscountess Seo yang menyuruh Johnny untuk menghabiskan makanannya meski dia membenci sayuran.

Viscountess Seo adalah figur Ibu yang tidak bisa dipanggil oleh Johnny hanya karena keduanya tidak terikat oleh darah. "Bagaiman pun juga kau hanyalah seorang anak, jika kau terluka sudah sepantasnya yang lebih tua untuk melindungi. Kau adalah anak-anak, dimataku kau akan selalu seperti itu." Tanpa maksud ingin mengambil hati atau apa, Viscountess Seo nyatanya menjadi yang terdepan dalam memenangkan atensi Johnny. "Jika menjadi Seo maupun Park memberatkan dirimu, maka tidak masalah, keluarga Hwang akan selalu bersamamu."

Kala itu Johnny ingin menangis. Bagaimana bisa ada seseorang yang memiliki hati sebesar ini?

Bagaimana bisa ada seorang yang melihatnya sebagai seorang anak, bukannya anak dari hubungan di luar nikah?

"Aku tidak masalah bila kau masih ragu untuk memanggilku Ibu, tapi bagaimana pun juga kau adalah anakku." Viscountess Seo selalu berpikir bila mungkin semesta mencoba memberikan dirinya kesempatan merasakan bagaimana kebahagiaan serta kesedihan kala memiliki seorang anak melalui figur Johnny. Sedangkan Johnny sendiri semakin merasa hina.

Dia percaya atas karma. Dan tidak akan marah bila itu terjadi. Termasuk dengan kelahiran Youngeun beserta perjanjian terkait penerus gelar Viscount. "Dia adikku?" Disaat keluarga Park memberikan protes atas rasa tidak terima, Johnny justru merasa bahagia karena dengan kelahiran si adik maka posisi Viscountess Seo juga akan aman. Meski itu sama dengan artinya bila Johnny juga harus pasang badan guna melawan keluarga Park.

"Dia adikmu, namanya Youngeun, Youngeun Seo." Dan pada usianya yang menginjak tiga belas tahun, Johnny mengambil sumpah bila dia akan melindungi sang adik. "Johnny tumbuh dengan baik ya, aku sampai tidak sadar bila bayi yang dulu aku rawat kini sudah bisa melindungi putriku."

I Love How I'm CalledWhere stories live. Discover now