71

74 20 0
                                    

"Ksatria Yang!"

Menoleh dan kembali melanjutkan langkah kaki yang sebelumnya sempat tertinggal.

"Perasaanku saja atau sejak pesta kemarin Anda jadi sering melamun." Niki yang pada hari ini mendapatkan tugas yang sama dengan Jungwon sebagai ksatria tersumpah memberikan komentar sambil sedikit menyenggol. Dengan perkamen surat tugas dari wilayah Duke tempat masing-masing berasal, orang asing yang melintas bisa saja berpikir bila Niki adalah yang paling tua kala berspekulasi dari tinggi badan keduanya. "Apa Anda tertarik pada seorang gadis?"

"Ksatria Nishimura bicara apa? Bukankah selama pesta aku justru membereskan masalah bersama Anda?" Tentunya tidak berbohong bila mayat yang hari ini akan diselidiki adalah ulah mereka berdua. Kecerobohan lebih tepatnya. 

Niki yang teringat bila dia ahrus segera membuka gerbang pintu depan agar para penyamun yang menyamar sebagai pelayan dapat masuk dan Jungwon yang baru ingat bila dia harus datang pada pertemuan kecil nan rahasia yang diadakan si anonim. Alhasil dengan begitu saja melemparkan si mayat ke semak-semak terdekat dan lari ke tujuan masing-masing sesegera mungkin sebelum ada saksi mata.

Bila ada yang menyalahkan kalau dua ksatria muda ini tidak bertanggung jawab, sebenarnya tidak juga.

Baik Niki maupun Jungwon sebenarnya segera kembali ke tempat itu kala urusan mereka telah selesai. Entah itu Jungwon yang berdebat dengan Jay terlebih dahulu dan baru tersadar bila itu hal yang cukup membuang-buang waktu. "Seorang ksatria lebih dahulu menemukan mayat itu, selama tidak mencurigakan kita mungkin bisa selamat dari pantauan." Niki mengatakan hal itu saat Jungwon terpaksa tidak bisa melangkah lebih jauh ke dalam kerumunan.

Viscount Kang ada di sana, dan sebagai pelaku pembunuhan bersama Niki, dia terlihat tenang. Dua pemuda ini terlihat tenang. Disaat Jungwon yang hanya bertugas membuang, dan itupun karena tidak sengaja, justru dia yang merasa panik.

JUNGWON PANIK, OKE!

Bagaimana tidak?

Dia adalah seorang ksatria yang selama pelatihan terkenal sangat mematuhi tata peraturan perjanjian ksatria yang tersumpah. Tidak pernah terlibat dalam kasus manapun meski sering kali lebih berakhir pada tutup mata. Jungwon menjunjung tinggi kehormatan yang dimiliki keluarga Yang dan tidak ingin ada satupun noda entah itu besar atau pun kecil.

Dan kemarin, mungkin bisa dikatakan sebagai noda yang tersembunyi.

Karena dia baru saja dipanggil oleh Duke Huening. "Aku sudah tahu cerita tentang mayat itu, Viscount Kang dan Ksatria Nishimura sudah menjelaskannya. Meski begitu, bagaimana pun juga kau tetap terlibat. Ini sebenarnya saran dari Marquess Choi dan Duke Park." Entah mengapa saat mendengar kalimat terakhir Jungwon merasa seperti dunia ini terlalu cepat berputar dalam hidupnya. Pagi tadi dia baru saja menangkap si Duke dari Furstin dan berpikir bahwa si bangsawan akan sedikit merasa tersindir harga dirinya.

Namun nyatanya, Jay itu berbahaya.

Seperti ucapan Lady Freifrau, bagaimana pun itu Jay tetap seorang pemimpin bagi Frustin. Entah dalam kondisi tertekan atau tidak, Jungwon sedikit banyak yakin bila ada hubungan rahasia di antara sosok itu dengan Yeonjun.

"Nona Sakamoto semalam meramalkan tentang kelahiran penerus tahta untuk Tsaritsa. Ramalan ini memang belum disebar luaskan karena yang dicurigai ternyata salah, dan sebelum hal ini tersebar ke bangsawan lainnya kami berniat untuk memanfaatkan momentum dari pembunuhan ini."

Singkat kata, Jungwon dan para ksatria dan beberapa Marquess maupun Duke yang pastinya berada di pihak kerajaan akan mewawancarai mereka yang hadir dalam pesta. Mencari tahu siapa yang sekiranya melanggar batas kesopanan dengan kedok mencari si pembunuh.

I Love How I'm CalledWhere stories live. Discover now