74

77 16 2
                                    

"Aku dengar dari Kak Sunwoo bila dia dan dirimu sempat terlibat sedikit pelarian dari kejaran pembunuh selama pesta, bagaimana kabarmu?"

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Seperti yang kita harapkan Kak Sunwoo sama liciknya dengan Kak Dayeon."

Niki pastinya tidak bodoh. Dia mengucapkan kalimat barusan dengan pelan, layaknya berbisik. Lagi pula dia dan Yeseo bukanlah pusat perhatian pada sesi kali ini. Niki sungguh berterimakasih pada mereka yang berdebat di sudut tenda hingga beberapa pengawal terpaksa berjaga-jaga siapa tahu akan terjadi keributan seperti waktu pesta.

Siapa lagi kalau bukan Jay dan Youngeun?

Mereka benar-benar seperti dua orang musuh bebuyutan yang bila dibiarkan bersama tanpa adanya pengawasan akan saling menodongkan pisau pada leher satu sama lain. Niki ingin tertawa akan hal itu. "Sayangnya mereka tidak akan pernah cocok untuk berakhir bersama," gumamnya memberikan pendapat yang mungkin agak cukup keras karena Yeseo juga ikut mendengarnya.

"Kau juga berpikiran seperti itu?" tanyanya. "Ini bukan sesuatu yang populer di kalangan para gadis, tapi beberapa berpendapat bila pasti akan sangat menyenangkan bila Nona Youngeun dan Duke Park berakhir bersama. Kisah tentang dua orang musuh yang saling membenci lalu kemudian jatuh cinta sedang marak akhir-akhir ini, aku pikir itu juga yang mempengaruhi imajinasi para gadis debutan."

Yeseo Kang. Pion rahasia lainnya yang dimiliki persekutuan Kala. Niki tahu bila gadis itu menjalin pertunangan dengan Sunwoo, semua anggota persekutuan tahu akan rahasia itu. Mereka adalah saksinya.

Niki menyukai cara Dayeon dalam memilih anggota, menjadikan mereka yang jelas-jelas dekat dengannya sebagai anggota sekutu dan menggaet tunas yang terabaikan guna dijadikan bayangan.

"Sayangnya kupikir itu tidak akan terjadi, karena dalam tatapan mata keduanya aku sama sekali tidak merasakan hal itu." Dan dalam tatapan Yeseo, Niki selalu tahu bila gadis itu benar-benar sosok yang berbahaya. Pengamat situasi yang sering kali tepat sasaran dalam memberikan kesimpulan, sesuatu yang membuat Niki harus lebih berhati-hati agar tidak ketahuan dalam perkara menyembunyikan amanat dari Frustin yang dititipkan padanya. "Aku tidak tahu seperti apa pendapatmu, tapi aku tidak bisa merasakan adanya emosi ataupun perasaan lain dalam tatapan mata mereka. Rasanya datar, mungkin bukan sembarang orang dapat menerima tatapan itu dari mereka, tapi bagiku itu hanyalah tatapan yang penuh akan kekosongan."

"Mungkin mereka berdua terlalu pintar menyembunyikan perasaan satu sama lain," ucap Niki berkomentar. "Tapi ya, aku setuju denganmu. Alur romansa yang barusan tidak benar-benar cocok bagi mereka."

Karena Jay dan Youngeun kenyataannya adalah pasangan. Atau mungkin setidaknya seperti itulah dua orang yang saling bertunangan di sebut.

Jay dan Youngeun tidak seperti kebanyakan pasangan lainnya. Bahkan untuk Yeseo dan Sunwoo yang sama-sama menyembunyikan hubungan mereka, Niki menilai pasangan yang pertama itu terlalu rapat dalam menyimpan rahasia mereka. Dia bahkan sering meragukan apakah dua sosok itu benar-benar pertunangan atau tidak. "Duke Park dan Youngeun saling menyukai." Itu kata Sunghoon, namun Niki masih merasa tidak percaya.

Seperti saat ini.

Orang gila mana yang akan menyiramkan segelas air pada orang yang dia sukai?

"Aku rasa Anda mulai gila, Nona Seo." Niki hampir mendekat kala Jay justru memberikan kode berupa tangan kanan yang terangkat, mengajukan penolakan untuk ditolong. Maka yang bisa ksatria muda itu lakukan adalah mengambil langkah guna menahan tubuh Jungwon yang seakan dengan siap menghajar Jay. "Perlukah aku memanggilkan dokter terbaik untuk memeriksakan kesehatan jiwa Anda?"

Niki tidak benar-benar mengikuti perkembangan percakapan dua orang ini, hanya beberapa waktu lalu dia sempat mendengar baik Duke Park maupun Youngeun yang mulai meninggikan suara. Tentang Duke Park yang jelas-jelas mengungkit masa lalu Viscount Seo mengingat Youngeun selamam terlihat bersama dengan Heeseung Lee.

Oh, Niki hampir lupa bila Ksatria Sihir Lee itu juga berada di pos ini.

"Aku tidak yakin dengan sikap Anda yang seperti ini akan ada keluarga bangsawan yang mau menerima Anda sebagai menantu." Youngeun membalas ucapan Jay setelah lebih dahulu meletakkan gelas yang semula dia genggam rapat. "Tidak bisakah Anda meninggalkanku dengan tenang mengingat baik di antara Kak Johnny maupun Kak Yujin dengan amat sangat teramat bahagia tengah menyiapkan pesta pertunangan mereka? Jika Anda merasa berat hati untuk tutup mulut barang hingga akhir musim ini, maka coba lakukanlah hal itu demi Bibi Anda, bukan untukku tapi cobalah demi Ibu Kak Johnny."

"Aku menunjukkan kepedulianku Nona Seo. Aku menanyakan terkait kesehatan mentalmu, bukankah itu artinya aku seorang yang murah hati?" Secara spontan tanpa direncana Niki menahan tawanya, membuat Yeseo buru-buru memukul pelan perut bagian atasnya, membuat si kawan kembali fokus.

"Dasar perusak suasana," desis Yeseo kesal.

Hal baru yang Niki rasa sedikit mencurigakan, sejak kapan Yeseo menaruh perhatian pada pertengkaran ini? Apakah dia tertarik pada Duke Park?

Ini masalah, Sunghoon harus mengetahui hal ini.

"Aku tidak bisa membiarkan seorang gadis debutan dengan seenak hati menodai nama keluarganya dengan berbicara pada seorang pemuda di saat dia sudah memiliki seorang tunangan." Ucapan Jay kali ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang dia ucapkan pada pesta kembang api. Berniat untuk semakin menguatkan fakta tersebut dihadapan banyak bangsawan agar tidak serta merta berpikir bila itu hanyalah bualan yang diciptakan oleh seorang Park demi menjatuhkan seorang Seo. "Dan jangan ucapkan sesuatu hal yang konyol seperti Anda akan memutuskan tali pertunangan itu."

Kali ini sesuatu yang beralasan. Meski bukan seorang gadis Niki sempat menemani Yeseo dalam dilema gadis itu kala meragukan perasaan yang ditujukan Sunwoo padanya. Sunwoo menyukai Yeseo, itu jelas, tapi tidak sebesar rasa setia pemuda itu pada Dayeon. Niki sempat memberikan pendapat bila Yeseo bisa saja mengajukan pemutusan hubungan pertunangan, yang sayangnya ditolak mentah-mentah oleh gadis itu.

"Hal-hal seperti ini hanya akan merugikan pihak perempuan dalam masyarakat kita. Kau dan laki-laki lainnya dapat dengan mudah mencari gadis lain. Bukan maksudku untuk mengatakan kalian tidak benar-benar mencintai kami sebagai seorang manusia pada hakikatnya, tapi kalian memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan garis keturunan keluarga. Kalian diwajibkan untuk menikah dengan seorang gadis. Sedangkan kami?"

Melalui pertanyaan tanpa jawaban itu, Niki tahu bila pemutusan hubungan pertunangan tidak lebih seperti sebuah aib terlebih lagi bagi pihak perempuan. Beberapa gadis dari bangsawan yang Niki kenal, yang memberikan penolakan lamaran, saja mengalami masalah dalam kehidupan sosial mereka. Apalagi mereka yang melakukan pemutusan hubungan pertunangan?

Atau bahkan perceraian?

Mungkin Youngeun terlalu memiliki banyak mimpi dan Jay diharuskan hadir dalam hidupnya untuk membuatnya sadar.

Jay harus membuat Youngeun tersadar sebelum terlalu tinggi dan jatuh teramat sakit.

"Aku sungguh tidak memerlukan seorang tunangan yang bahkan tidak bisa melindungiku dari Anda." Kalimat yang sama didengar Niki entah untuk kesekian kalinya dari Youngeun. Meski begitu ada sesuatu yang terasa berbeda, nada bicaranya terkesan mengalun rendah bukannya tinggi dengan menahan amarah. Youngeun seakan memberikan pertanda bila dia benar-benar lelah dan tidak ingin melanjutkan hubungan pertunangannya dengan Duke Park.

"Kak Youngeun berucap jujur," gumam Yeseo yang bukan hanya membuat Niki sadar bila yang menarik perhatian gadis itu adalah Youngeun tetapi juga fakta bila yang bersangkutan tidak tengah main-main.

Tidak seperti pada malam pesta kembang api dimana Niki pun masih bisa merasakan bila Youngeun dan Jay terlibat dalam perdebatan selayaknya yang biasanya terjadi. Berbeda dengan kali ini yang rasa-rasanya dia benar-benar tengah jujur, mengungkapkan perasaannya untuk pertama kalinya. Perasaan yang dia tujukan pada Jay di depan banyak orang, dan itu adalah perasaan lelah.

Apa yang sebenarnya telah terjadi dalam dua hari ini?

Otak Niki berpikir keras. Bila bukan Jay pelakunya, sebenarnya tidak banyak orang lain yang bisa membuat Youngeun merasa terancam. Marquess Ezaki masih berada di tempatnya, jadi kecurigaan hanya mengarah pada satu sosok.

Lady Freifrau.

"Nona Seo."

Atau mungkinkah Youngeun telah menemukan tempatnya untuk beristirahat?

Dan itu bukanlah Duke Park?

Karena yang menggenggam tangannya keluar dari pos adalah Ksatria Sihir Lee.

I Love How I'm Calledحيث تعيش القصص. اكتشف الآن