69

74 20 1
                                    

Sunwoo tidak tahu apa yang dia rasakan hari ini karena Tuan Putri Kerajaan Chaehyun Kim secara langsung mengundangnya untuk menghadiri jamuan teh pribadi.

Yang mana artinya hanya berdua.

Haruskah Sunwoo merasa tertekan karena tidak biasanya seorang Putri Kerajaan mengundang seorang Earl? Namun Sunwoo tidak yakin bila dia masih bisa berpura-pura, di antara mereka berdua tidak akan ada yang bisa berpura-pura seakan semuanya masih baik-baik saja.

Haruskah Sunwoo merasa marah karena Chaehyun adalah anak dari pria yang telah menghancurkan masa depan yang indah nan terjamin dari perempuan yang telah melahirkan dirinya? Dalam skenario yang buruk, anak laki-laki dari selingkuhan seorang bangsawan akan datang menuntut hak atas warisan.

Tapi tidak. Chaehyun pastinya juga memiliki rasa amarah pada sang Ayah karena melanggar janji suci pernikahan.

Chaehyun itu sama seperti Sunwoo, sama-sama tidak tahu. Sama-sama korban.

"Kau bisa berbahagia untuk sekarang ini." Bahkan meski Dayeon yang selalu dia dengarkan telah berkata seperti itu, Sunwoo masih merasa tidak tenang bercampur bingung.

"Pantaskah aku merasa bahagia?" Untuk saat ini. Pantaskah seorang seperti dirinya merasa bahagia?

Seorang yang bisa menjadi ancaman terhadap rumah tangga orang lain.

Apakah seorang seperti itu dapat bahagia?

Sunwoo percaya pada karma dan keterikatan antara apa yang diperbuat oleh orang tua pastinya juga akan dituai oleh anak mereka, atau hasil yang mereka dapat pastilah berada di antara anugerah maupun kutukan.

"Jangan terlalu mengasihani hidupmu Sunwoo, kau hanya akan menjadi seorang yang menegaskan bila berlarut-larut." Meski terdengar cukup menyindir, Sunwoo cukup tahu bila itu adalah cara bagaimana sang Kakak mengungkapkan rada sayangnya. Dia telah hidup cukup lama dengan sosok yang keras itu. Dayeon tidak terbiasa berbicara dengan ramah dan memiliki kata-kata yang sopan. Gadis itu tidak lebih seperti penyerang dalam permainan kata-kata. "Kau itu anugerah, bahkan meski kau adalah sebuah kutukan, kau tetap sebuah anugerah bagi musuhmu."

Beberapa waktu Sunwoo sebenarnya cukup merasa kasihan dengan Dayeon, kakaknya itu tidak pernah menjalani kehidupan selayaknya anak gadis pada usianya. Membuatnya menjadi bersikap tidak selembut yang lain, membuat banyak debutan laki-laki memutuskan untuk tidak melamar dirinya. "Terima kasih, kau selalu tahu yang aku butuhkan, Kak," ucap Sunwoo sambil merasa sedikit takut.

Dulu, semasa berada di bangku sekolah Sunwoo sebenarnya pernah menyarankan Dayeon untuk sedikit menurunkan egonya yang benar-benar tinggi. Ego atas harga diri bukan hanya sebagai seorang Kim dari Grafinya, tetapi juga Dayeon yang akan menyandang nama keluarga calon suaminya di masa depan kelak. "Aku akui itu adalah ketakutanku, permintaanmu untuk sedikit menurunkan harga diri. Oh, Sunwoo, ini adalah caraku untuk bertahan hidup. Menjadi sosok yang kerap kali dicap aneh, jahat, bahkan perusak suasana dalam sebuah perkumpulan terkadang diperlukan agar tidak sembarang orang berani dengan dirimu."

"Aku tidak bisa membayangkan masa tuamu yang dipenuhi kesendirian," ucap Sunwoo yang pastinya berdasar. Dayeon tidak akan selamanya menjadi gadis muda nan bebas yang selalu dibayang-bayangi kata-kata untuk segera menikah. Suatu saat nanti, sang Kakak akan berubah menjadi seorang yang dewasa, bahkan terlalu tua, untuk mendapatkan kata-kata itu. Pada satu waktu masyarakat pasti akan bosan dan mencari korban lainnya untuk dijodohkan, tapi bagaimana dengan nasib Dayeon?

Sunwoo khawatir. Takut bila kakaknya akan merasa kesepian.

Untuk sekarang, mungkin ada dirinya dan Viscount Kang, namun seperti kebanyakan pewaris gelar lainnya yang pasti akan menikah entah karena cinta atau sebatas hubungan politik. Bahkan Ksatria Nishimura juga pasti akan menikah demi mengamankan gelar Earl dari Condessa. Pada masa-masa seperti itu Sunwoo yakin hubungan antara anggota persekutuan Kala pastinya akan terasa berbeda. Beberapa waktu yang biasanya dihabiskan untuk berkumpul akan ada masanya dialihkan menjadi waktu untuk keluarga.

I Love How I'm CalledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang