40

65 21 0
                                    

Jadi sekiranya hal itulah yang menjadi kesialan seorang Bahiyyih.

Heeseung yang tiba-tiba saja pingsan tentu masalah yang terbilang runyam mengingat sosok itu bukan seorang asli dari Tsaritsa. Terlebih lagi terkena dampak dari demam burung Kolibri yang pastinya tidak diketahui oleh warga Riena karena di tempat itu sudah sedari lama tidak terjamah wabah penyakit. Seingat Bahiyyih dalam pelajaran tentang ekologi, wilayah Riena berada pada lintasan badai yang jauh lebih parah daripada wilayah Grafinya. Jadi seakan semesta yang adil, warga Riena sudah pusing untuk menghadapi bencana alam maka jangan ditambahi lagi dengan wabah penyakit.

Kesialan utama Bahiyyih sebenarnya adalah tentang dia dan Jungwon yang bahu membahu membawa tubuh Heeseung menuju ruang kesehatan. Agak beruntung karena pada tengah jalan berpapasan dengan seorang pelayan yang beruntungnya lagi pernah mengalami demam burung Kolibri. Youngeun bisa dikata cukup membantu dengan membawakan tongkat sihir serta memungut beberapa barang Heeseung yang tidak sengaja jatuh. Tidak berat memang, tapi masih lebih baik daripada apa yang dilakukan oleh Soobin.

Selayaknya Youngeun yang memiliki dendam pribadi pada Beomgyu, Bahiyyih rasa dia akan segera memiliki dendam pada putra kedua keluarga Choi itu.

Bagaimana tidak?

Saat Jungwon datang dan membantu untuk menyangga pundak kiri Heeseung, Bahiyyih baru saja akan memberi instruksi pada Soobin untuk ikut membopong pada sisi satunya. Jika bukan kalau si pemuda nyatanya sudah lebih dahulu mengambil langkah seribu dengan dalih. "Harus ada yang melaporkan hal ini."

Dan disinilah dirinya kini berakhir. Satu dari tiga ranjang yang berada di ruangan berbeda dengan Heeseung. Jungwon terlihat menikmati hal ini dengan tidur begitu saja setelah pemeriksaan apakah mereka bertiga memiliki kemungkinan untuk ikut tertular. "Kalian bertiga mungkin tidak menunjukkan gejala, tapi itu bukan parameter yang bagus untuk menentukan apakah kalian membawa demam burung Kolibri atau tidak. Aku sarankan untuk beristirahat di sini antara tiga sampai enam jam untuk melihat apakah tubuh kalian memerah atau tidak."

Maka kala pintu ruangan istirahat mereka dibuka oleh sosok yang jelas-jelas tidak mengenakan setelan khas seorang pelayan. Bahiyyih secara tiba-tiba berteriak memperingatkan. "JANGAN MASUK!"

Membuat Jungwon yang hampir tertidur mengangkat kepalanya, sedikit menoleh, dan Youngeun yang seketika saja mengalihkan pandangan dari tiap lembar Surat Kabar Angin yang masih saja dia baca.

Sosok itu berpakaian dengan sesuatu yang terkesan berlebihan, ciri khas seorang bangsawan yang amat sangat kentara. Namun ornamen yang dijadikan manik-manik penghias terlihat cukup asing. Pasti berasal dari Kerajaan tetangga.

Kaiserin?

Tapi dia bukan Xiaojun, Kun, apalagi Hendery. Tiga sosok itu bukan lagi wajah yang asing bagi Bahiyyih. Kalau begitu, Riena?

"Pangeran kedua?" ucap Jungwon sontak bangun dari tidurnya. Dengan sigap berdiri dan memasang gestur selayaknya penghormatan militer atas kedatangan perwakilan dari luar kerajaan Tsaritsa.

Bahiyyih dan Youngeun mungkin tidak mengetahui tata krama militer seperti ini, tapi bagi Jungwon yang memiliki latar belakang dari keluarga Ksatria, bisa jadi masalah jika dia sampai ketahuan telah lalai dalam beberapa prosedur yang terbilang hanyalah formalitas belaka.

"Tidak apa-apa, tidak perlu terlalu formal denganku," ucap Jake yang hampir mengambil langkah mendekat guna menepuk pundak Jungwon bila saja tidak teringat dengan teriakan Bahiyyih. "Ah, aku datang untuk Ksatria Sihir Lee, dia ada di kamar sebelah?"

Jawaban yang menyatakan bila ucapan sang Pangeran adalah kebenaran pastilah akan terdengar. "Aku sarankan Pangeran untuk tidak langsung menemui Ksatria Sihir Lee, demam burung Kolibri yang dialaminya bisa menular dengan cepat pada seorang yang memiliki kekuatan sihir seperti Anda. Pelayan yang tadi memeriksa kami mengatakan jika kondisinya terbilang stabil karena daya imunitas yang kuat, namun istirahat total dan pengecekan secara berkala masih harus dilakukan."

I Love How I'm CalledWhere stories live. Discover now