60

88 16 3
                                    

Hal yang cukup menegangkan terjadi di menara kembar bagian Rumah Putra.

Xiaoting tentu tidak akan berpenampilan seperti laki-laki bila kecurigaannya berada di area Rumah Putri. Lagi pula ada Tuan Putri Kerajaan Chaehyun di sana, perlindungan pastilah lebih terpecaya dan bila memang ada seorang pemberontak, posisi dari Pangeran Jake pastilah yang akan diincar. Belum lagi kecurigaan dari Kun dan Xiaojun yang mengatakan bila "Duke Park sepertinya mengetahui sesuatu, dia menyembunyikan sesuatu." Xiaoting tentu saja ingin memekik senang karena ada seorang lain yang setuju atas pendapatnya bila sosok itu adalah yang paling cocok dicurigai, meski alasannya sedikit berbeda. "Duke Jay, aku rasa dia adalah si penyihir."

"Aku setuju dengan sepupu Xiaojun, aku pernah sekali mencoba mengikuti dirinya," ucap Kun menambahi. "Dan dia seakan bisa lenyap di antara celah dinding."

"Aku pernah bertemu dengan penyihir istana dari kerajaan Kaiserin, setidaknya dia pernah memberitahuku bila sihir perpindahan itu termasuk dalam cabang keilmuan yang sulit untuk dipraktekkan tanpa adanya pengawasan dan bimbingan dari ahli." Hendery memberikan pertimbangan, tidak begitu setuju dengan gagasan itu. "Tapi bagaimana pun juga entah apakah Duke Park benar si penyihir atau tidak, dia yang seakan bisa berpindah tempat dengan cepat patutlah dicurigai. Mungkinkah dia tahu jalan rahasia?"

Xioating menganggukkan kepalanya kala itu. "Kedua rumah debutan adalah milik keluarga Freifrau, milik janda Lady Freifrau." Dan perempuan itu memiliki kekerabatan dengan salah seorang keluarga yang agak berpengaruh di Furstin, selain keluarga Park. "Aku pikir ini akan menjadi lebih rumit dari kelihatannya."

Menikam dua orang penjaga yang bertugas di menara kala pesta baru dimulai. Kun berpendapat bila tidak akan masalah guna meninggalkan mayat kedua pria itu untuk tergeletak begitu saja pada area anak tangga yang berjajar melingkar. Tidak ada waktu bagi keduanya untuk menyeret calon jasad ke bawah atau apalagi untuk membawa hingga ke area tempat lonceng berada. "Mereka harusnya bersyukur karena aku tidak mendorong mereka," ucap Kun meski Xiaoting tidak setuju atas hal itu.

Membiarkan dua penjaga ini mati secara perlahan sambil merintih mengharapkan adanya pertolongan disaat semua pandangan tertuju pada pesta.

Suara rintihan yang tertutupi oleh iringan musik.

Berterimakasihlah pada Xiaoting yang dengan lihai berhasil mencuri jadwal rencana patroli dari Marquess Choi.

"Kembang api." Kun yang baru saja berhasil mendobrak pintu berucap cepat kala melihat kotak-kotak yang telah ditata meninggu tidak jauh dari lonceng.

Sedangkan Xiaoting buru-buru memeriksa, masing-masing kotak serta beberapa kembang api berbentuk tabung yang telah di pasang pada pembatas balkon menara.

Sejauh ini tidak ada yang mencurigakan.

Dari pengalaman Xiaoting pada debut yang dia lakukan sebelumnya, kembang api memang menjadi puncak dari acara yang akan dinyalakan secara bersamaan dari menara kembar. Dua penjaga yang saat ini mungkin tengah pingsan akibat kelelahan dan kehilangan harapan bertugas untuk menyalakan semua ini dengan bantuan obor yang ada di dekat pintu.

"Xiaoting, kemari!" Kun memanggil. "Bantu aku." Pemuda itu sedikit mencondongkan tubuhnya keluar dari pembatas balkon, meraih sesuatu yang berada di area atap menara. Seperti sebuah noda hitam, menggosokkan benda itu melalui dua jarinya sambil dihirup. "Ini bubuk mesiu!" ucapnya keras. "Ada ada yang benar-benar nekat hingga menyebarkan hal ini di atap menara?"

Benda yang sama yang ditemukan Xiaoting kala tidak sengaja menyentuh sisi luar dari dinding menara. "Nona Sakamoto memberikan ramalan untuk malam tanpa hujan selama beberapa hari ini, apa pelakunya memanfaatkan hal itu?" tanyanya sambil membayangkan.

I Love How I'm CalledWhere stories live. Discover now