53

70 15 1
                                    

Kembali pada beberapa waktu lalu, pada kastil kosong yang digunakan sebagai rumah tinggal sementara para bangsawan perwakilan Kaiserin.

"AKU TIDAK MAU!"

"TIDAK MAU YA TIDAK MAU!"

"KENAPA HARUS AKU?!"

Xiaoting menghela napasnya. Memaksakan sebuah senyuman yang kemudian hanya berakhir seperti sebuah garis layaknya ekspresi datar. Xiaojun sedari tadi terlibat sedikit kejar-kejaran dengan dirinya sambil sesekali berteriak. Tidak sampai memaki, namun suara dari saudara sepupunya itu tidak main-main bersiknya.

Membujuk Xiaojun itu sulitnya minta ampun, namun meski begitu Xioating sangat suka meminta bantuannya karena sekali tercebur Xiaojun hanya akan kembali bila dia sudah basah kuyup.

"Xiaojun aku mohon, benar-benar memohon, hanya kau yang bisa membantuku melakukan hal ini." Memperhalus nada bicaranya, Xiaoting merasa bila dirinya mungkin terlihat seperti seorang gadis yang merengek untuk dibelikan manisan dalam pasar malam. "Kenapa harus aku?"

"Karena kau sepupu kesayanganku. Oh Jun!"

"Tapi kau bukan sepupu kesayanganku. Oh Ting." Menirukan ucapan serta nada bicara Xioating dengan tatapan mata nanar. "Lagi pula kenapa harus aku? Ada saudara sepupu Kun dan Hendery di sini! Kenapa bukan mereka saja yang kau paksa?!"

Kun yang sedari tadi hanya duduk sambil membolak-balik Surat Kabar Angin edisi terbaru hanya melambaikan tangannya, gestur menolak. Sedangkan Hendery yang semula tengah memakan camilan buah-buahan awetan yang dikeringkan terpaksa harus tersedak, dua kali. Dengan yang kedua adalah saat Xiaoting mengatakan jika ucapan Xiaojun adalah ide yang bagus. "Hendery. Kau ikut bersama Xiaojun."

"Tidak bisa!" tolak si Marquess. "Kalian lupa bila malam ini aku harus berada di pesta untuk menemani Hikaru Ezaki sesuai rencana?"

"Ah, itu benar juga." Xiaoting hampir lupa kalau dia juga meminta bantuan Hendery untuk memata-matai Hikaru. Di antara semua debutan yang memiliki hubungan dengan Furstin, Hikaru bisa dikatakan sebagai seorang yang mudah untuk didekati. Entah apakah itu termasuk kelebihan ataupun kekurangan dari si gadis, Xiaoting hanya bermaksud agar Hendery menggunakan hal itu sebagai sarana untuk memperoleh informasi.

Meski begitu Duke Shen dari Ehzerhogin itu sebenarnya cukup merasa was-was. Bila dia melakukan ini semua untuk mencari tahu di dalang pemberontakan secara diam-diam, maka Hendery memiliki kecenderungan untuk justru berbalik mendukung pemberontakan. Sebuah kudeta biasanya mendapatkan sedikit bantuan dari pihak luar, dan sebagai pihak luar Hendery pastinya akan mempertimbangkan keuntungan apa saja yang bisa dia dapatkan bila berada di kedua pihak.

Menyadarkan Xiaoting bila, bagaimana pun juga para saudara sepupunya adalah orang dari Kaiserin. Berbeda dengan dirinya yang Tsaritsa.

Xiaojun pastinya juga perlu dibujuk secara khusus mengingat apa yang akan pemuda itu lakukan sama sekali tidak memberikan keuntungan bagi Kaiserin.

Untuk Kun-

Xiaoting sedikit melirik.

-pemuda itu sebenarnya mengetahui sedikit banyak tentang rencana Xioating. Namun Xiaoting sendiri yang memutus untuk tidak mengajak si pemuda, merasa agak lancang bila tiba-tiba saja meminta bantuan seorang yang tidak benar-benar dekat dirinya.

"Tahu begini aku saja yang waktu itu mendekati Hikaru Ezaki," oceh Xiaojun sambil menatap Hendery tajam. Lalu memutarkan pandangannya pada Kun yang sama sekali merasa tidak terganggu dengan keributan ini. "Saudara sepupu Kun, tidakkah kau ingin membantuku?"

"Jikalau pun saudari sepupu Xiaoting meminta aku juga tidak akan berakhir dengan posisi itu. Sudahlah, terima saja. Postur kalian berdua hampir sama, dan karena ini juga adalah pesta topeng tidak akan ada yang mengenali dirimu adalah seorang pemuda kecuali kau buka suara."

Memangnya apa yang harus dilakukan Xiaojun nanti malam?

Kalau kata Xiaoting. "Aku hanya meminta sedikit bantuan!" Sedikit dalam artian yang harus menggunakan totalitas. "Tolong berpura-puralah menjadi aku!" Mengenakan riasan wajah termasuk gaun pesta dan segala sesuatu yang wajib digunakan seorang gadis bangsawan kala menghadiri sebuah pesta dansa. "Kau tidak perlu ikut berdansa karena tidak ada seorang pemuda pun yang berani mengajakku untuk hal itu. Kau juga tidak perlu berbincang dengan seseorang karena tidak ada juga yang berani melakukan hal itu denganku. Kau hanya perlu berdiri sambil memakan makanan yang dihidangkan, tidak akan ada yang menaruh curiga. Dan bila kalau ada pun saudara sepupu Kun yang akan mengatasi hal itu."

Melibatkan Kun sebatas itu saja sepertinya sudah cukup.

"Hendery yang akan membantu Xiaojun. Aku bilang aku akan membantumu, bukan dirinya," ucap Kun. "Aku akan menemanimu menyelinap." Dan ya, Xiaoting memang berniat untuk menyelinap. Alasan itulah yang membuat dirinya memerlukan seorang figur pengganti. Namun bersama Kun, apakah dia bisa? "Kau setidaknya memerlukan bantuan dari seorang yang ahli."

Xiaoting tentu tidak bisa menolak bantuan itu. Terlebih lagi Xiaojun yang pastinya akan diam menurut bila Kun yang turun tangan.

"Saudari, apa kau memiliki gaun dengan area lengan atas yang lebih tertutup?" Itu adalah pertanyaan yang dilontarkan oleh Hendery kala mewakilinya Xiaojun yang baru saja selesai mencoba salah satu gaun Xiaoting.

Dengan langkah malas tanpa adanya tata krama, Xiaoting bisa melihat jika gaun miliknya terlihat pas pada tubuh si saudara sepupu. Postur kecil dan tinggi yang hampir sama adalah pendukung utama. Namun seperti ucapan Hendery, gaun itu harus diganti. Dalam setelan jas maupun kemeja pada umumnya, mungkin tidak begitu terlihat, tapi dalam kondisi lengan atas yang terbuka akibat potongan dari gaun tersebut, Xiaojun tidak akan bisa berbohong.

Bagi seorang pemuda itu mungkin berada dalam tahap yang wajar, namun bagi seorang gadis, otot lengan Xiaojun bisa jadi masalah. "Kau ternyata banyak berolahraga juga."

"Kau pikir apa yang aku lakukan tiap waktu luang?!" ketus Xiaojun pada si saudari sepupu.

"Kau pikir aku lupa jika dulu kau suka kabur dari kelas berkuda? Aku pikir kau belum juga berubah melihat posturmu yang lebih kecil dari yang lainnya," balas Xiaoting. Mendorong kembali Xiaojun pada sisi ruangan yang dipisahkan oleh sekat yang  digunakan sebagai ruang ganti pakaian. Hendery dengan sebuah senyuman bodoh mau tidak mau juga ikut masuk guna membantu si pemuda yang dalam proses pemakaiannya sering kali berteriak protes.

Xiaoting sebenarnya sudah menawarkan diri untuk membantu, namun Xiaojun sendiri yang menolak dengan alasan bila hal itu bisa saja melanggar norma kesopanan. "Biar aku saja yang menolong, aku punya tiga kakak perempuan yang pernah hampir depresi hanya karena sebuah gaun." Dan pengalaman Hendery agaknya tidak perlu diragukan.

"Apa ada yang mencoba untuk menguping kita?" tanya Xiaoting memastikan pada Kun sekaligus untuk mengurangi kecanggungan di antara keduanya yang berlatarkan teriakan Xiaojun kala kesulitan membuka tali korset.

"Tidak. Semua pelayan dan ksatria yang ada di sini murni berasal dari Kaiserin. Di kerajaan tetangga, mereka tentu akan amat sangat bergantung pada kita," jawab Kun. Beberapa waktu lalu Kun telah meminta sebuah mantra anti bising guna tidak ada yang bisa menguping pembicaraan mereka berempat dari luar pada Ksatria Sihir Lee. Xiaoting sebenarnya sempat bertanya bagaimana bisa Heeseung memberikan sebuah mantra anti bising secara cuma-cuma namun Kun hanya menjawab bila para debutan laki-laki sering meminta hal itu. Me buat percakapan di antara keduanya seketika berakhir dengan sebuah perasaan canggung. "Kau tidak ingin bersiap?"

Melirik pada pakaian laki-laki golongan kelas menengah yang dibawakan Xiaojun untuknya. Xiaoting sebenarnya sedikit ragu karena kini berada pada sebuah ruangan dengan dirinya sebagai satu-satunya gadis. Pangkat Duke tidak akan pernah bisa mengangkat ketakutannya sebagai seorang gadis pada kebanyakan. "Mungkin nanti setelah Xiaojun selesai."

"Kau bisa berganti di sini."

"Apa?!"

Kun berucap tanpa melirik. "Waktumu tidak banyak, aku tahu itu, jadi kau bisa berganti di sini. Lagi pula Xiaojun pasti masih lama."

I Love How I'm CalledDonde viven las historias. Descúbrelo ahora