81

65 15 0
                                    

Dalam kondisi yang tidak benar-benar menyenangkan setelah serangkaian kejadian pada puncak musim debut, Hendery merasa bila dia harus berdiri di samping Hikaru.

"Kak Hendery!" Mengabaikan panggilan Youngeun ataupun Bahiyyih yang semakin gencar mengejar dirinya guna memberikan rekomendasi para gadis, maupun Jungwon dan Beomgyu yang menghantuinya dengan janji temu dengan beberapa gadis kenalan mereka.

Hendery memang setuju dengan tawaran keempat pemuda asal Tsaritsa yang ingin membantunya mencari pasangan. Calon Marchioness Marchio pastilah perlu memenuhi banyak kualifikasi, bahkan tidak melulu harus seorang yang disukai Hendery. "Asal dia gadis yang cakap dan dapat mengurusi segala keperluan di dalam kediaman Wong, aku bisa menerimanya." Sebuah kriteria yang sebenarnya tidak benar-benar pasti karena begitulah Hendery yang memang tidak memiliki tipe ideal.

"Tipe idealku? Mungkin gadis yang menyukai Marchio."

Hendery mungkin percaya pada takdir, percaya juga pada sesuatu yang bernama cinta sebagaimana apa yang diberikan kedua orang tuanya padanya dan saudari-saudarinya yang lain. Tapi, apakah itu hal yang kuat untuk dijadikan pedoman? Sang Ayah tidak pernah membatasi Hendery maupun menuntut untuk menjadi seorang Marquess yang jauh lebih baik dari dirinya, sosok itu ingin Hendery berkembang dengan cara yang diyakini pemuda itu benar. Berjalan perlahan selayaknya menaiki anak tangga secara bertahap pun tidak apa.

Bukan tanpa alasan. Dia adalah keluarga Wang, dengan segala macam bentuk jaminan yang telah ditinggalkan oleh para leluhur, para generasi sekarang tentu akan menjadi sangat egois bila menginginkan lebih. "Tugas kita adalah menjaga kehormatan keluarga kita, nama baik adalah segalanya, ingat itu." Marchio adalah segalanya, lebih penting dari hidupnya.

Sesuatu yang ditanamkan sedari lama dan membuat Hendery dengan yakin berbicara seperti ini kepada Xiaoting. "Aku tidak peduli dengan siapa aku menikah nanti, selama dia baik pada Marchio aku bisa menerimanya."

Xiaoting yang kala itu sibuk membaca tulisan si anonim mendecih tidak setuju. "Kehidupan pernikahanmu pasti akan sangat mengerikan," komentarnya. "Gadis mana yang mampu bertahan dalam pernikahan yang dingin seperti itu."

"Lalu apa? Memangnya apa yang kau harapkan?" Hendery menatap permukaan teh miliknya sebelum meraih cangkir itu. Hanya menggoyang-goyangkannya. "Kau tau Ohting sebuah fakta yang mungkin tidak kau ketahui, tapi sebagai seorang pemuda kami juga bisa menjadi korban dalam masyarakat ini. Tuntutan atas pewaris sah, aku bukanlah seorang yang egois hingga memberikan kesetianku hanya pada seorang gadis karena aku menyukainya. Sekarang apa yang akan kau lakukan bila ada di posisi seperti ini, gadis yang kau sukai tidak menyukaimu dan tuntutan atas pewaris semakin tinggi. Apakah kau akan menunggu hingga gadis itu luluh disaat dalam waktu kurang dari tiga bulan kau akan terlibat dalam sebuah peperangan—" Hendery tahu bila Xiaoting paham makna tersembunyi dari ucapannya terkait kematian yang tidak dapat diprediksikan. "—atau menikah dengan gadis lain yang sudah siap."

"Aku minta maaf," ucap Xiaoting sebagai jawaban, pertanda bila dia setuju pada Hendery.

Hendery mungkin telah memperkuat posisinya di hadapan Xiaoting sebagai seorang yang paling siap apabila sewaktu-waktu diperintahkan untuk menikah dengan seorang gadis secara politik. Dan mungkin hal itu juga yang membuat Xiaoting mendatangi dirinya.

"Kau harus bertunangan dengan Nona Ezaki." Setelah hampir setengah hari mencari keberadaan Xiaojun yang tiba-tiba saja menghilang bagai mengetahui terkait rencana pertunangan antara bangsawan dari Kaiserin dan Markgraf akan berlangsung. Xiaoting tidak punya pilihan lain setelah Duke Qian menolak untuk menjadi kandidat. "Seseorang perlu pergi ke sana dan itu adalah penyamaran terbaik yang saat ini bisa dilakukan."

Hendery sebenarnya tidak masalah dengan hal ini, tetapi ada sesuatu yang terasa mengganjal. "Kenapa harus Nona Ezaki?" Kenapa harus dengan Hikaru?

Bukan apa-apa. Hendery hanya penasaran. Apakah ini murni karena gadis itu adalah putri dari Marquess Markgraf? Atau ada alasan lain?

Seperti keegoisan manusia mungkin?

Bukan hanya Hikaru debutan musim ini yang berasal dari Markgraf maupun wilayah Frustin lainnya. Duke Park yang baru-baru ini diketahui telah bertunangan dengan Youngeun sudah pasti tidak mungkin menjadi kandidat. Hampir sama dengan Ksatria Park yang kini tidak berada di sana, tidak mengetahui bila rencana ini tengah disusun. Tapi kenapa harus Hikaru?

Masih ada Nona Sakamoto dan Ksatria Nishimura.

"Apa itu karena bagi kalian Nona Ezaki tidaklah begitu menguntungkan untuk saat ini?" Hendery bertanya dengan nada yang tidak begitu sopan untuk terdengar.

"Jaga bicaramu Marquess Wong!" ucap Duke Huening.

Inilah alasan mengapa Hendery merasa dia harus berdiri di sisi Hikaru. Pada kerajaan dan pihak bangsawan yang selalu mengedepankan perasaan daripada lingkungan sekitar. Apakah Duke Huening benar-benar marah atas ucapan Hendery atau ada alasan lain? Seperti sedikit rasa tidak suka karena telah mempertanyakan rencana Tuan Putri Kerajaan Chaehyun Kim.

Belum lagi raut wajah yang ditampilkan oleh Marquess Choi. Dia sejauh ini yang diperhatikan Hendery sebagai seorang yang dapat dengan mudah menerima informasi baik secara langsung maupun lewat kode. Alasan mengapa Nona Sakamoto tidak menjadi kandidat sudah pasti karena gadis itu memiliki kemampuan dalam memberikan ramalan serta memberikan berkah bagi kerajaan, tapi Marquess Choi menyukainya. Lalu mengapa bukan sosok itu saja yang menjadi jembatan?

Ada apa Marquess Yeonjun Choi? Apa ada sesuatu yang membuatmu merasa curiga dengan Mashiro Sakamoto?

"Aku akan bertunangan dengan Nona Ezaki, tapi bukan sebagai bagian dari rencana ini." Hendery tidak bisa diam saja kala ada sesuatu yang salah di depannya. "Aku akan bertunangan dengannya karena dialah yang nantinya akan aku nikahi."

Membawa Hikaru keluar dari lingkungan keluarga yang meremehkan dirinya dan dunia bangsawan yang tidak dapat menghargai dirinya.

"Jika perkara ini telah selesai, ada baiknya kita mulai membahas hal lainnya. Terkait Viscount Buggraf dan Duke Gertsog yang menghilang," ucap Yeonjun yang entah mengapa menurut Hendery seperti memberikan tatapan yang menyiratkan sesuatu secara khusus padanya.

Seakan percaya bila Hendery dapat menterjemahkan segala gestur tubuhnya dengan benar dan tepat. Meski arti yang ditangkap oleh Hendery sebenarnya bisa dikatakan tidak begitu bagus, cukup mengejutkan juga bila seorang Marquess apalagi dari keluarga Choi melakukan hal ini.

Mashiro adalah pelakunya.

Namun karena keegoisan Marquess Choi yang tidak ingin orang terkasihnya terjerat masalah, hal itu terabaikan?

I Love How I'm CalledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang