23

76 24 0
                                    

"Jadi, ada apa?"

Yujin sebenarnya memiliki sedikit firasat buruk. Lagi pula mengaoa sebuah persekutuan mengadakan pertemuan di tengah-tengah musim debut? Terlebih lagi secara mendadak. Dan seakan bertepatan dengan dirinya yang baru saja semalam menjelaskan apa makna dari persekutuan pada dua gadis didiknya.

Tapi dia cukup terkejut dengan ucapan Soobin. "Maksudmu, Yeonjun kini tengah bersekutu dengan Tuan Putri Kerajaan?" tanya Yujin pada adiknya meminta kejelasan. Dia tahu bila Yeonjun adalah seorang yang berambisi terkait pencapaian dalam hidup. Belum lagi statusnya yang kini berganti menjadi seorang Marquess. Hanya saja, ini belum genap satu tahun sejak pengangkatannya, dan meski memiliki persekutuan bukanlah sebuah masalah. Tapi dengan Tuan Putri Kerajaan? "Apa mungkin dia ingin diangkat menjadi Duke untuk wilayah baru yang akan diresmikan? Wilayah bekas perang?"

"Itu masih rumor Kak. Ksatria Lee yang melihatnya, dan dia segera melapor padaku dan Duke Qian untuk mengadakan pertemuan ini." Soobin menjawab dengan posisi tubuh sedikit condong dan kaki kanan yang bergetar pelan.

Dan itulah alasan pertemuan dari persekutuan Danuh pada hari ini. Tentang rumor apakah benar Chaehyun tengah membentuk persekutuan, dan bila benar iya, untuk apa?

Soobin memberikan gestur bila dia mempersilakan Ksatria Heeseung Lee untuk menjelaskan apa saja yang dia ketahui. "Pada hari tersebarnya surat kabar itu, entah secara kebetulan atau apa tapi kamar yang ditempati Tuan Putri Kerajaan sama sekali tidak mendapatkan hal itu. Keesokan harinya dengan banyak tanda tanya dia justru nekad menemui Dayeon. Apa menurut Anda sekalian ada kemungkinan bila pada percakapan itu Tuan Putri Kerajaan merasa sedikit tertekan karena seperti yang kita semua tahu, Nona Dayeon Kim bukanlah seorang yang bisa diajak bicara dengan santai bila menyangkut tata kebangsawanan. Jika rumor ini menyebar dan terbukti benar, maka situasi Tsaritsa akan terbelah menjadi dua kubu sama seperti saat pemberontakan dimulai." Heeseung mencoba memberitahukan secara tidak langsung bila dia memiliki ketakutan bila persekutuan tidak dapat lagi memilih untuk menjadi pihak penengah. "Tuan Putri Kerajaan. Marquess Choi. Duke Park. Duke Shen."

"Aku tidak akan menyalahkan Dayeon Kim, wilayah Ehzerhogin adalah wilayah yang paling sulit untuk dikendalikan. Tidak seperti bibit-bibit pemberontakan lainnya yang berporos pada satu pemimpin, Ehzerhogin tidak akan peduli seberapa banyak kita menghukum gantung para pemimpin pemberontak itu, mereka memang teroganisir tapi untuk urusan kepemimpinan mereka seorang yang individualis. Keluarga Kim dari Grafinya pasti harus memiliki citra yang mengerikan bilamana tidak ingin para penerusnya mati muda," ucap Kun memberikan pandangan bukan hanya sebagai orang asing dalam kerajaan Tsaritsa tetapi juga sebagai yang berpengalaman dalam meredakan pemberontakan pada wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibu kota. "Aku mewajarkan hal itu."

"Tapi apa yang dilakukan Tuan Putri Kerajaan juga bukanlah hal yang salah," ucap Yujin menimbang-nimbang dengan fakta bila sang Adik juga ikut ambil bagian pastilah ada sesuatu yang memang patut dicurigai dari persekutuan Kala. "Tidak semua orang maupun bangsawan dapat berpikiran sebaik Anda Duke Qian. Apalagi Tuan Putri Kerajaan yang selalu menghabiskan semua masa hidupnya sejauh ini dalam lingkungan istana, dia pasti belum pernah dan tidak mengantisipasi akan bertemu dengan karakter sekeras Dayeon Kim. Anggaplah ini sesederhana itu, sesederhana seperti Dayeon Kim mungkin mengancam Tuan Putri Kerajaan dan melihat latar belakangnya yang memiliki bantuan dari persekutuan Kala, Tuan Putri Kerajaan berpikir jika akan sangat konyol untuk melaporkan tindakan hal itu pada Raja. Mungkin berpikir jika akan terdengar sangat kekanak-kanakan bila dia tidak bisa mengatasi Dayeon Kim." Berprasangka baik, Yujin setidaknya berpikiran sederhana bila Chaehyun mungkin saja merasa pamor dominasinya mulai tergerus oleh Dayeon.

"Tetapi kenapa harus mereka?" Kini giliran Soobin yang angkat bicara. Mendekatkan diri pada sebuah peta wilayah kekuasaan yang beberapa waktu lagu dibuka lebar oleh Heeseung di atas meja berbentuk bundar, menggeserkan beberapa bidak penanda yang sering kali dijadikan mainan anak-anak pada beberapa sisi peta. "Furstin adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan kerajaan Riena. Boyar, meskipun hanya berstatus sebagai sebuah wilayah dibawah pengawasan seorang Duke, ditempat ini terdapat akademi khusus bagi para ksatria. Dan Gertsog adalah saudara kembar dari Herzogin yang mana berada pada lintasan antara kerajaan Tsaritsa dan kerajaan Kaiserin. Duke Qian, dengan segala maaf, izinkan aku menanyakan sesuatu terkait alasan Anda datang ke tempat ini."

Kun tentunya tidak merasa keberatan, terlihat dari bagaimana dia dengan santai menjawab. "Untuk mencari calon istri," ucapnya. "Aku dan Marquess Marchio lebih tepatnya. Duke Herzogin dan Duke Gertsog adalah perwakilan dari masing-masing kerjaan untuk kerja sama ini."

Menganggukkan kepalanya paham. Soobin seakan merasa tenang karena prediksinya benar. "Prasangkaku semula mengatakan jika bagaimana bila Duke Herzogin bukanlah perwakilan, melainkan seperti yang kita tahu hanya sebatas penghung. Perwakilan yang sebenarnya adalah Tuan Putri Kerajaan sendiri." Mengajukan opini lain yang sebenarnya masih masuk akal. "Namun, melihat persebaran siapa saja yang dia angkat menjadi sekutu, aku setuju dengan Kstaria Lee. Tuan Putri Kerajaan kemungkinan besar tengah membentuk benteng basis pertahanan, dan sepertinya saja ada di Boyar, sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan pemberontakan."

Memijat keningnya. "Apa masih ada yang menyimpan surat kabar tempo hari?" tanya Yujin. " Lady Freifrau membakar semua surat kabar yang ada di Rumah Putri, meski besok edisi terbarunya akan keluar, entah mengapa aku merasa ada sesuatunya di surat kabar itu yang sepertinya secara tidak sengaja kita lewatkan."

Karena secara kebetulan berkat surat kabar itu kabar tidak mengenakkan tentang Grafinya seakan terus menerus berhembus. Seakan menjadi jalan masuk bagi banyak kejanggalan sejarah guna dilihat oleh banyak orang, terutama rakyat yang mungkin akan menaruh rasa simpati pada keluarga Kim dari Grafinya. "Ah, untuk si anonim. Apa dia masih belum ketemu?" tanya Heeseung tiba-tiba. "Aku tahu bila maksud dari terbentuknya persekutuan kita adalah untuk tidak memihak, tapi apa salahnya memberitahu si anonim untuk berhenti? Daripada seperti ini dia lebih baik bekerja sama dengan pihak keamanan istana untuk melakukan pendisiplinan pada keluarga bangsawan."

"Dia tidak akan bisa melakukan hal itu, aku yakin penulis anonim itu adalah seorang gadis yang ingin memberontak," komentar Kun.

"Jika benar seorang perempuan mengapa Dayeon Kim mengatakan jika si penyebar pada hari itu adalah salah seorang pemuda yang debut?" tanya Soobin. "Anggaplah jika Dayeon memang jujur bila bukan dia si penyebar."

"Jujur aku sedikit merasa kasihan pada Dayeon Kim karena kini pasti banyak yang mengira jika dia adalah si penyebar padahal jelas sekali bukan," sanggah Kun sambil sedikit berpikir. "Si penulis pastilah pintar dan dia ingin fokus kita terarah pada Dayeon Kim, mengamati gerak gerik gadis itu dan Grafinya lainnya disaat dia mungkin sebenarnya menargetkan orang lain."

"Dan ada juga kemungkinan bila dia memang Dayeon Kim namun ingin agar semua orang yang memperhatikannya berpikir, ah itu bukan dia, aku selalu memperhatikannya kemarin," ucap Heeseung mengajukan opini lain.

Sedangkan Yujin yang sedari tadi diam akhirnya Bu suara. "Apakah aneh bila aku justru berprasangka bila si anonim adalah salah satu gadis didikku?"

Soobin menebak cepat. "Putri Bahiyyih?" Yujin menggeleng. "Nona Youngeun Seo?" Kini giliran Heeseung yang pastinya adalah jawabannya, memang siapa lagi gadis didik Yujin?

"Adik Johnny Seo?" Kun mencoba memastikan apakah yang tergambar di otaknya memang orang yang sama atau bukan dengan apa yang coba dijelaskan oleh Yujin.

"Pada hari dimana surat kabar itu secara tiba-tiba berhenti muncul, di kediaman Huening, Youngeun mengatakan pendapatnya tentang kemungkinan bila sosok itu adalah seorang gadis yang sedang mempersiapkan debut. Memerlukan uang dan pastinya akan menjadikan rumor-rumor antar bangsawan sebagai ladang uang. Kalian tentu bisa menebaknya sendiri, hal itu langsung terjadi keesokan harinya, dengan nominal harga yang sama dengan apa yang Youngeun sebutkan kala itu. Jika tidak percaya tanyalah pada Bahiyyih."

Soobin dan Heeseung terlihat seakan menimbang-nimbang sesuatu, lain dengan Kun yang tiba-tiba berdiri sambil berucap. "Kenapa aku justru curiga padamu, Yujin Choi?"

I Love How I'm CalledWhere stories live. Discover now